Yang Tangguh Yang Bertahan
Melihat seorang teman yang suka bertanam, lama-lama muncul keinginan saya untuk mengikuti hobinya itu. Apalagi di halaman sekolah saya melihat tanaman stroberi yang ditanamnya mulai berbuah. Warna merah yang segar menyembul diantara dedaunan yang menghijau sangat menggoda mata. Saya membeli 5 bibit stroberi yang berjenis Merlin dan California. Sekilas tidak ada bedanya dari kedua jenis tanaman tadi. Menurut teman saya, perbedaan nanti terletak pada bunganya. Yang satu warna bunganya merah muda dan yang lain putih.
Keesokan harinya, teman saya membawakan 5 bibit stroberi yang saya pesan kemarin. Kelima bibit tanaman itu diletakkan dalam polibag ukuran yang paling kecil. Teman saya berpesan bahwa kondisi kelembaban tanah yang dibutuhkan oleh tanaman stroberi seperti ini sambil menunjuk ke polibag yang ada. Tanpa berpikir panjang, saya langsung mengiyakan. Bagi saya tidaklah sulit kalau hanya begitu. Segera saya ambil bibit-bibit stroberi itu untuk saya masukkan ke dalam kantong kresek sesaat sebelum pulang.
Waktu telah menunjukkan sore hari ketika saya sampai di rumah. Saya letakkan semua bibit begitu saja di atas bangku yang memang saya sediakan untuk tanaman ini. Saya siram secukupnya sebelum saya berangkat memberikan les. Dulu, saya pernah menanam beberapa anggrek yang saya gantung di depan rumah. Namun karena kegiatan yang penuh, saya lupa merawat. Akhirnya, semua anggrekpun mengering dan mati. Sejak itu, saya jadi enggan untuk menanam karena takut tidak bisa merawatnya dengan baik.
Sore hari berikutnya setiba di rumah, saya merasa terkejut sekali saat mendapati semua stroberi saya menjadi kering dan layu. Rupanya pagi itu saya lupa untuk menyiram. Apalagi tanaman diletakkan di tempat yang agak panas. Saya sentuh media tanahnya begitu kering. Sungguh mengenaskan. Dengan sedikit gusar, saya ambil sekaleng air dan segera menyiramnya. Setelah beberapa saat, saya lihat hanya satu dari kelima tanaman itu yang tampak segar kembali, sedangkan yang lainnya layu seakan tidak memiliki harapan hidup.
Saya mengambil handphone dan menceritakan keadaan tanaman saya kepada teman. Dia mengatakan kalau tanamannya kekurangan air dan sudah waktunya untuk dipindahkan medianya. "Kenapa tidak bilang ?" gerutu saya dalam hati. Dengan segera saya mengambil 5 botol bekas air mineral dan melubanginya menggunakan kawat yang saya panaskan. Beruntung, satu bulan yang lalu saya membeli pupuk. Satu persatu, botol-botol tadi saya isi dengan pupuk. Kemudian saya sirami malam itu juga. Sekitar pukul 21.00 semuanya selesai. Dengan harapan keempat lainnya akan segar kembali besok pagi, saya mengambil handphone dan memotretnya. Cukup puas dengan apa yang saya lakukan hari ini. Setidaknya saya melihat satu bibit yang menjadi segar lagi. Mengingat, tadi kelimanya seperti sudah tidak memiliki harapan untuk hidup.
Apa yang terjadi pada tanaman stroberi saya ini seakan memberikan sebuah pelajaran hidup tersendiri bagi saya. Tanaman itu seolah mengingatkan kepada saya bahwa hanya manusia tangguh yang bisa bertahan dalam kondisi tersulit sekalipun. Kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai keadaan dan semangat bertahan merupakan modal terbentuknya suatu pribadi yang tangguh. Malampun kian larut, saya berharap pagi akan segera turun. Saya ingin melihat keadaan tanaman stroberi saya lagi dan berharap satu bibit stroberi yang tangguh itu akan menulari ke tanaman stroberi yang lainnya.
Penulis Heni Pristianingsih
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar