Bab 1 Purnama Kedua Belas, Radio, Pensil (Tantangan Menulis Hari Ke-182)
*Judul Buku:* Ayah
*Penulis :* Andrea Hirata
*Halaman :* 1-13
*Subjudul :*Purnama Kedua Belas, Radio, Pensil
Buku karya Andrea Hirata berjudul Ayah merupakan bacaan yang menarik dan inspiratif. Terdiri dari 72 sub bab, ini sangat menarik dijadikan bahan bacaan sekaligus pembelajaran bagi pembaca karena setiap kata yanh ditulis selalu punya makna.
Dalam sub bab "Purnama Kedua Belas muncul tokoh Sabari seorang pria yang pernah menikah dengan wanita pujaan. Namun kini harus menghabiskan sisa hidupnya sendiri karena mantan istri bernama Marleni telah direbut paksa oleh pria dari pasar pagi Tanjong Pandan. Mengingatnya membuat Sabari semakin sedih, kini ia hanya ditemani di Abu Meong, kucing kesayangan yang semakin kurus karena tikus-tikus di rumahnya sudah musnah. Dua orang temannya yang bernama Maulana Hasan Magribi alias Ukun dan Mustamat alias Tamat berusaha sekuat tenaga agar Sabari tetap kuat dan waras agar tak menjadi pasien di Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa Amanah yang dipimpin Dra. Ida Nuraini.
Selanjutnya dalam sub bab yang kedua berjudul "Radio", menceritakan kisah seorang ayah bernama Amirza, seorang buruh pabrik sendal jepit yang harus fokus kerja keras menghidupi semua anggota keluarga. Hobinya mancing dan mendengarkan radio, khususnya berita tentang Lady Diana. Ayah tiga anak yang bernama Amiru, Amirta, dan Amirna senang sekali mendengarkan ceramah agama Islam, sandiwara radio, lagu-lagu Semenanjung, dan berita tentang Lady Diana. Berharap suatu hari Lady Diana yang dermawan mampir ke Kampung Nira membagikan bantuan buat para warga.
Sementara sub bab berjudul "pensil" adalah satu-satunya benda yang bisa mengembalikan kenangan Sabari dengan mantan istrinya yang bernama Marleni. Di ujung kisah dise butkan nama istri bernama Marleni dahulu saat sekolah di kelas yang sama, sempat membuat Sabari kesengsem tiada tara. Sebuah pensil kayu diberikan oleh seorang gadis setelah dia berhasil mencontek jawaban ulangan milik Sabari. Ia menerima pensil dan sangat tertegun melihat mata manusia seindah mata anak perempuan. Usai ujian, Sabari menimang-nimang pensil pemberian gadis asing itu. Tak sedetik pun is melepaskannya sampai terlelap dalam mimpi dan masuk keesokan harinya.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Ambarawa, 1 Juli 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Resensi buku yang menarik. Adalah kata terpajang di gerai baca, di sana akta tertuju pada makna tak acak
Mantap bunda ulasannya. Terus berkarya bunda. Salam literasi.