Kelulusan siswa kelas IX SMP telah diumumkan. Bahagia begitu dinyatakan lulus. Namun di balik rasa bahagia tersebut, terbesit rasa gundah gulana. Mengapa tidak? Begitu melihat NEM yqng tertera di lembar pengumuman, rasanya seperti terhempas. Jumlahnya tidak seperti yang dibayangkan. Terlalu jauh malah.

Bayangan mendaftar d sekolah lanjutan yabg diimpikan seperti dicabik. Pupus sudah harapan. Sedih dan kecewa. Padahal sudah berusaha maksimal. Tapi apa daya, hasil tak seperti yqng dibayangkan.

Sebenarnya para siswa SMP tak perlu pesimis dengan hasil yang sudah didapat. Orang tua pun tak perlu memarahi karena mereka sudah berupaya. Miris mendengar berita ada siswa yang benar mengambil jalan pintas. Alasannya karena dimarahi orang tua karena nilai yang rendah.

Kita perlu bijaksana. Betapa mereka menanggung beban saat jelang ujian. Kita kembali mereka dengan berbagai stigma. "Kamu harus rajin belajar agar nilaimu bagus". "Kamu pasti bisa mendapatkan nilai bagus". Dan berbagai kalimat yang intinya adalah mendapatkan nilai yang bagus. Jadi ketika mereka tak mendapatkan nilai yang bagus, rasa kecewa pasti mendalam.

Kita perlu hargai usaha dan kemampuan anak-anak kita. Tak semua siswa memiliki kemampuan akademis yang bagus. Ada yang menengah bahkan di bawah rata-rata. Namun perlu kita ingat. Pencapaian nilai tinggi semasa menuntut ilmu bukanlah satu-satunya penentu kesuksesan di masa depan. Banyak faktor lain yang menjadi pendukung kesuksesan siswa di masa