Jumat Lara di Kota Minyak. Tantangan Gurusiana Hari Ke-21
Rintik hujan yang menyebut dirinya gerimis
Menyapa pagi di semesta yang menggeliat
Membawa kesejukan di ujung daun dan rerumputan
Mengumpulkan serpihan semangat
Untuk berkarya mengisi hari
Saat raga sejenak melepas penat atas jarak yang terbentang
Warta duka menghentak dipenghulu hari
Semakin menambah kelabu pagi yang sendu
Terbayang atas takdir yang tiba-tiba mengejutkan waktu
Mengubah senyum ceria yang sekejap menjadi duka lara
Memutus cita atas angan menjadi tangis pilu menyayat kalbu
Dan … semua menjadi pengingat diri
Karena sejatinya kita pun hanya menunggu
Entah di mana dan bagaimana caranya
Tugas kita hanya bersiap diri
Mengumpulkan bekal diperjalanan panjang kita nanti
Yang abadi …
Doa tulus untukmu saudaraku
Diampunkan dosa dan dilapangkan bumi yang kini memelukmu erat
Disabarkan atas kehilangan yang terkasih
Diluruhkan dosa atas segala luka raga
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab Bunda salam kenal dan sukses...
Injeh bu, terima kasih atas semangat dan kunjungannya
Semoga para keluarga Korban lakalantas di Balikpapan sabar dan tabah menerima cobaan ini. Puisinya mantul Bu. Keren. Salam literasi.
Aamiin, terima kasih atas doa dan kunjungannya nggeh bu