Guru, Gagasan, dan Gawai Sinergi Literasi di Tengah Arus Digital
Pendidikan di Era Digitalisasi saat ini telah membawa angin segar perubahan sistem. Salah satu wujud perubahan yang nyata adalah menyisipkan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran. Berbagai peluang informasi yang tersebar secara masif berbagai ilmu kini menjadi perbincangan menarik bagi kalangan akademisi. Perubahan ini berdampak langsung pada kemampuan yang dimiliki siswa diharapkan dapat tumbuh dan berkembang sesuai nilai-nilai Pancasila.
Mirisnya, beberapa isu negatif dalam dunia pendidikan menunjukkan sedang tidak baik-baik saja? Tahukah kalian faktor utama kemunculan isu ini adalah minimnya literasi sehingga masyarakat mudah terpengaruhi hal-hal negatif yang kerap muncul saat mengakses digital. Literasi tidak hanya mencakup kemampuan membaca saja. Setiap manusia dibekali kemampuan berbahasa sejak lahir dengan melalui proses kebahasaan yang cukup berkesinambungan sampai dewasa. Selain membaca, manusia juga memiliki kemampuan berbicara, menyimak, terutama menulis sebagai fondasi utama dalam pendidikan.
Guru sebagai garda terdepan untuk mencetak generasi emas di masa depan, termasuk guru di MTsN 2 Jember. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang berperan strategis dalam membentuk generasi yang cerdas intelektual, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai spiritual dan moral, guru dihadapkan pada era serba digital dan harus beradaptasi. Dalam konteks ini, penerapan Gemar Literasi di lingkungan madrasah menjadi sebuah kebutuhan mendesak sekaligus solusi ideal untuk membangun ekosistem pendidikan yang bermutu dan mendunia. Secara tidak langsung, peserta didik yang terbiasa menuangkan gagasan dengan berliterasi lebih mudah beradaptasi, berpikir kritis saat menghadapi masalah.
Kegiatan gemar literasi di lingkungan madrasah tidak hanya dilakukan satu kali, melainkan secara berkesinambungan dalam lomba menulis artikel bulanan yang diadakan Tim Media Guru. Lomba menulis yang sebelumnya dikembangkan, telah mengantarkan madrasah kami menjadi Madrasah Model Literasi. Hal ini dibuktikan dari tulisan-tulisan peserta didik yang telah dibukukan lebih dari 10 buku, baik buku Solo maupun Antologi baik Cerpen, Puisi, maupun Novel. Komitmen madrasah kami terus menggaungkan literasi melalui kerja sama dengan Media Guru demi menuntaskan generasi serba instan menjadi generasi mampu berkreasi atau berinovasi. Guru yang terbiasa merefleksikan gagasan dalam wujud tulisan mampu mengajak peserta didik giat menulis melalui motivasi dan kerja sama setiap KBM. Metode pemecahan masalah saat menghadapi berbagai isu atau hambatan belajar dengan menyisipkan literasi bersama-sama guru, nyatanya mampu memotivasi peserta didik lebih cinta literasi. Kegiatan refleksi diharapkan menjadi alternatif inovasi pembelajaran yang menyenangkan saat peserta didik menemukan sendiri motode pemecahan masalah.
Berbagai platform media digital yang kini sedang digandrungi banyak orang juga mulai merambah ke dalam dunia pendidikan, termasuk di lingkungan MTsN 2 Jember. Beberapa platform yang menyajikan fasilitas pendukung Gemar Literasi di madrasah juga disisipkan dalam pembelajaran. Artinya, media digital berdampak besar sebagai wadah dan platform mempublikasikan karya. Misalnya melalui Chanel Youtube, Instagram, Facebook, Quizziz, Google Workspace, atau aplikasi berbasis komunitas seperti spotify, Bandlab, Pinterest, dan sebagainya juga dimanfaatkan para guru bahasa sebagai wujud inovasi secara berkelanjutan bersama para peserta didik. Selain laptop atau komputer, kami memanfaatkan gawai untuk terus menggaungkan literasi di tengah Arus Digital. Banyak cara untuk memotivasi siswa berpikir kritis, kaya inovasi, dan berprestasi, termasuk dengan mengikuti lomba bulanan Sasisabu (Gurusiana). Kami selalu mendampingi membimbing dan memotivasi para peserta didik agar lebih semangat berkarya atau berproses menjadi Generasi Literat di tengah tantangan zaman serba digital. Dengan kata lain, Guru, gagasan, dan Gawai adalah suatu hubungan harmonis dan sinergi demi kemajuan Literasi madrasah di saat arus digital yang kian memprihatinkan mulai membayangi langkah anak didik kita. Semakin banyak generasi literat, semakin besar pula peluang madrasah Maju, Bermutu dan Mendunia.
Biografi Penulis
Heny Retna Anggraeny, lahir di Malang, 10 November 1990. Guru MTs Negeri 2 Jember, Menulis adalah Cita-cita yang baru terealisasi dan semoga termasuk generasi milenial melek literasi.
CP: 081334540308
Email : [email protected]

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar