Jeri Payahku yang Berbuah Manis
Ragil Duduk Termenung di pojok Kelas Belakang VIII G, Pikirannya lagi Risau menunggu hasil nilai rapor semester ganjil tahun Pelajaran 2021 / 2022, sedang teman – teman kelas tampak riuh ada yang duduk berkelompok bercerita tentang rencana liburan mereka di akhir semester ini, ada yang tampak asyik membaca buku, ada yang ke kantin ke sekola h untuk mengisi perut yang keroncongan, Denis selaku Ketua kelas bersama Irwan dan Amir baru saja menyelesaikan Tugas pekerjaannya dari wali kelas menata pot bunga di depan kelas melihat Ragil yang sedang termenung, sontak ketiganya mendekatinya.
“Halo Ragil, Kamun kenapa Kok lagi termenung ? ada masalah ? “” Ucap Ketua Kelas dengan penuh penasaran.
“Iya kalo ada Masalah cerita dong, sebagai sahabat silahkan cerita siapa tahu Kami bisa membantu” Imbuh Irwan dengan penuh harapan Tampak juga Amir mengangguk dengan Ucapan Irwan Tadi
“ Iya Betul Kata Irwan Tadi, Ragil !”Sahut Amir
Ragil sendiri berusaha menyembunyikan perasaannya agar tidak diketahui oleh sahabatnya tersebut
“ Ah Tidak, saya hanya kelelahan semalaman saya bantu Ibu Saya bersih Bersih Rumah.” Ucap Ragil untuk meyakinkan seolah kedua sahabatnya tersebut. Denis Menyangkal “Ah, Kamu Ragil jangan Bohong tidak baik loh, saya tahu kamu punya masalah dilihat dari raut wajah mu ?”. sahut denis untuk meyakinkan bahwa sahabatnya Ragil memiliki masalah.
Ragil pun mulai terbuka dan curhat ke tiga sahabatnya yang sudah mulai serius mendegarkan isi hatinya.”sebenarnya saya degdegan tentang pengumuman hasil nilai rapor?”. Amir yang mendengar curhatan sahabatnya itu langsung mengerutkan dahinya dan berbalik bertanya.” Kenapa musti bimbang Ragil ??. jika selama semester ini kamu rajin belajar serius, saya yakin kamu mendapatkan hasil terbaik?.” Imbuh Amir, kemudian Irwan menegaskan ucapan Amir.”Iya apalagi kamu termasuk cerdas, Insya Allah kamu masuk peringkat 5 besar terbaik di sekolah ini?” ucap Irwan menyemangati Ragil. Ragil pun kembali mengutarakan perasaannya.”Justru itu saya merasa terbebani , semester lalu kan saya malah keluar peringkat 5 besar bahkan kata wali kelas saya tidak masuk 10 besar nilai saya katanya turun, saya merasa degdegan”ucap Ragil sambil kedua tangannya memegang kepalanya.
Denis pun memegang pundak Ragil agar tenang.”Bisa saja semester lalu kamu kurang fokus dalam belajarnya sehingga nilai Rapor kamu turun”. Imbuh Denis, Ragil menghela napasnya.” Iya sih saya akui denis, semester lalu saya kurang fokus belajarnya.”
Amir pun bingung dan menggaruk kepalanya.”Lantas titik permasalahannya dimana Ragil ??. semester saya lihat kamu serius betul belajar, bahkan tugas dan nilai Ulangannya bagus malah.!!”. terang Amir menjelaskan sambil mengangkat kedua tangannya. Ragil dengan perasaan lemas dan memperbaiki posisi duduknya.
” Bukan itu masalahnya”. Denis langsung menyambut sahutan Ragil yang dibuat bingung.” Terus terang saya bingung dengan ucapanmu Ragil”. Ragil pun menjelaskan masalah sebenarnya sambil menariki napas dalam dan melepaskannya.” Saya trauma dengan ucapan keluarga ketika nilai saya jeblok, ketikaliburan semester lalu saya ke rumah para sepupu, mereka bilang nilaiku hancur karena malaslah, bodohlah, ucapa nya pun membuat hati saya sakit, sejak ucapannya itu saya berjanji untuk lebih giat dan serius agar saya kembali rangking umum di sekolah”. Imbuh Ragil dengan mata mulai berkaca kaca sudah mulai meneteskan air matanya”. Irwan sebagai sahabat merasa sedih mendengar dan ia menyemangati Ragil untuk berpikiran maju.
“sabar Ragil, hidup memang banyak cobaan kita harus bangkit dan kamu kan sudah membuktikannya dan banyaknya cobaan pasti kita akan semakin dewasa banyak pelajaran iya kan”.
Tak lama berselang bel pun berbunyi dan terdengar suara bapak guru dari microphone untuk segera meminta para siswa untuk segera masuk dalam kelas dan tak lama akan segera menerima rapor. Wali kelas pun segera memberikan informasi bahwa Ragil menjadi rangking satu umum kelas VIII, sontak membuat para siswa kelas VIII G bertepuk tangan dan menoleh ke arah Ragil. Ia menoleh kearah tiga sahabatnya, tampak ketiga bersamaan memberikan jempol ke arahnya.
“ Alhamdulilah ya Allah Terima kasih atas rezeki yang Kau berikan”.
Ternyata benar bahwa usaha tidak akan menghianati hasil, maka jangan menyerah, jeri payah berbuah manis, mari belajar bersungguh – sungguh insya allah mendapatkan hasil baik
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
cerpen yg keren,... sukses selalu dgn karya2nya...