Heriansyah Heriansyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MAHALNYA MAHAR EMAS KEJUJURAN

Pada suatu hari di kantin sekolah pada jam istrahat para siswa berlomba untuk mengisi perut kosong di kantin Bu. Ani. Para siswa menyerbu ke kantin bu ani secara bersama sama membuat pemilik kantin kelimpungan sebab beliau pada saat itu menangani sendiri sebab anak dan suaminya sedang pergi ke pasar untuk belanja . “Bu, saya pesan nasi ayam geprek nya Bu 1 Saya sudah lapar ” ujar Fahri. Diikuti pula siswa siswa lain yang menyahut secara bersama sama. “Saya Juga Bu. Pesan Gorengan Sosisnya 3 Tusuk Yah”Pinta Akbar “ Sabar yak Nak. Satu – satu Ibu layani kan tangan Ibu Cuma dua” Sahut ibu ani dengan senyum tipisnya. Karena waktu istrahat yang hanya 30 menit membuat para siswa terus berdesakan dan bersenggolan agar cepat mendapatkan bagian nasi ayam geprek . “ Ayo Dong Cepat Sedikit Dong Bu sudah hampir bel bunyi masuk jam pelajaran” Sahut Amir yang juga diikuti dengan anak yang lain. Tak lama waktu berselang muncul Nisar yang kehausan ingin meminum es teh, “ Bu Ani pesan satu gelas es teh nya bu sudah haus nih”. Sahutnya. Penjual kantin tersebut yang sudah sibuk sekali membuat pesanan nasi ayam gepreknya lalu menyuruh siswa tersebut membuat es teh sendiri, “ ayo nak Nisar silahkan yah ambil sendiri maaf ibu lagi repot membuat hidangan nasi ayam gepreknya”. Kemudian Bu Ani dalam hatinya menggerutu karena suami dan anaknya belum kembali dari pasar. “ aduh lama kok lama sekali suami dan anak saya kenapa belum pulang dari pasar ?” keaadaan yang kantin yang berkerumun dan berdesakan dan adanya persetujuan Bu ani untuk mengambil sendiri pesanan es teh nya hal ini membuat kesempatan bagi siswa yang ingin membuat jahil dan curang.” Nah kesempatan nih untuk minum dan makan gratis mumpunng Bu ani lagi sibuk – sibuknya dan tidak memperhatikan”. Imbuh Nabil dalam Hati sambil tersenyum Tipis untuk memanfaatkan peluang, dengan sekejap Nabil menguntit 2 tusuk sosis goreng dan 2 tusuk tahu Goreng kemudian mengoles sosisnya kecap dan saus dan segera meninggalkan warung Bu Ani.” Asyik Nih Makan Gratis Gak Perlu Bayar”. Ketus Nabil dalam hatinya sambil tersenyum sumringah dan ia pun melahap makanan curiannya. Nabil Merasa bahwa Tindakan Culas yang ia Lakukan tak ada yang melihatnya, namun prakiraannya ternyata keliru ada dua orang siswa yang melihat aksi Nabil tersebut dan setelah kondisi warung agak lowong kedua siswa tersebut segera melaporkan ke Guru yakni Imron dan Fahrul. “ Bu Ani, Mohon Maaf Ya, saya bersama Fahrul melihat Nabil menguntit Jualan Ibu dengan mengambil 2 Tusuk sosis Goreng dan 2 tusuk tahu goreng tidak membayar”. Ujar Imron dan kemudian diikuti dengan Fahrul.” Iya Bu saya juga melihat Bu ani.” Ujar Fahrul Mendengar pengakuan kedua siswa tersebut bu Ani merasa Kaget dan tidak Percaya melihat Tindakan Nabil yang tidak terpuji.” Kita Doakan Saja Nak Imron dan Nak Fahrul Mudah-Mudahan Nak Nabil bisa segera sadar bahwa tindakan yang dilakukan tidak terpuji”. Pada saat jam pembelajaran masuk Nabil yang duduk kelas VIII D menerima pelajaran Agama Islam kebetulan Pak Agus Salim ketika memulai pelajaran sempat memberikan wejangan tentang hkeutamaan hidup seseorang jika dia berbuat jujur.” Anakku Semua Tahukah Kalian bahwa sikap jujur itu akan ditempatkan derajatnya yang tinggi oleh Allah SWT dan Hidupnya akan berkah”. Ujar Pak Agus Salim. Setelah mendengar ucapan yang diutarakan tadi oleh Pak Agus Salim setelah selesai pembelajaran berakhir sontak Nabil keringat panas dingin dan kepikiran atas tindakan culasnya yang dilakukan di Warung Bu Ani dan kepikiran tindakan yang dilakukan tadi jangan sampai ada yang melihat dan melaporkannya ke Bapak/Ibu Guru. “ Saya Merasa Bersalah apa yang saya lakukan Tadi”. Ucap Nabil sambil berdiri dan merenung di depan Pintu Kelas.”hey Nabil kenapa berdiri mematung dan merenung di depan Pintu Kelas ini pintu kelas saya mau Kunci.” Imbuh Arham yang tiba tiba mengagetkan Nabil “ Ah Tidak.” Sahut Nabil yang berusaha agar Arham tidak Curiga, “ Nabil Kamu tidak apa apa kan ?”. sahut Arham sambil mengerutkan Alis matanya. “ Ah Tidak”. Sahut Nabil Sembari berusaha meyakinkan Arham. “. Ok Saya Duluan Yah, Awas jangan bengong nanti Kesambet loh”. Sahut Arham Menakuti”. Ada-Ada ada Saja Kamu Arham!. Yuk kamu duluan saya mau ke belakang Dulu”. Segera Pula Nabil melangkahkan kakinya dengan cepat ke belakang sekolah berharap Bu Ani belum menutup kantinnya”. “Bu Ani belum tutup kantinnya”. Sambut Nabil. Sambil menggosok Piring yang sudah dicuci dan diletakkan di rak piring.” Belum Nak Arham ini masih bersih - bersih nak, ada apa Nak Arham ? Ujar Bu Ani yang mengharapkan agar Arham mengakui kesalahannya setelah mendengar informasi dari Imron dan Fahrul”. Maaf Ya Bu Mohon Izin bisa saya berbicara sebentar.” Ucap Arham dengan Nada Serius , seketika Bu Ani menghetinkan lap piringnya dan mengajak Nabil Duduk Di depan Jualannya.” Iya Nak Ada Apa?”. Imbuh Bu Ani yang sudah mulai serius mendengar perkataan nabil.” Anu Bu.. Saya mau Mohon Maaf” Ucap Nabil dengan Nada Terbata Bata dan matanya mulai berkaca – kaca meneteskan air mata “ Saya Mengakui Kesalahan Saya dan mohon maaf Perbuatan Culas Saya Tadi Pagi Waktu Istrahat, Saya menguntit 2 tusuk sosis goreng dan 2 tusuk tahu Goreng milik Ibu, saya kejadian ini hanya saya dan Ibu Tahu Kejadian Saya malu dan tidak akan mengulanginya ”. Imbuh Nabil yang tak kuasa menahan Air Mata Kebetulan Imron dan Fahrul datang mengambil Piring milik Bu Ani di Ruang Guru untuk dikembalikan Sontak Nabil Terkejut dan Malu” Nak Nabil sebenarya saya sudah tahu kejadian ini dari Nak Fahrul dan Nak Imron. Mereka berdua tadi melihat Tindakan Nak Nabil tadi pagi, dan mereka berdua hanya menceritakan pada Ibu, dan Ibu sudah berpesan kepada Nak Fahrul dan Nak Imron untuk tidak menceritakan ke yang lain Iya kan Nak Fahrul dan Nak Imron?”. Tanya Bu Ani Ke Fahrul dan Imron yang penuh keyakinan,” Iya Bu”, Sahut Fahrul dan Imron bersamaan “. Iya Nabil saya dan Fahrul sudah berjanji pada Bu Ani agar tidak menceritakan hal buruk ini ke yang lain.” Ujar Imron “Nah Nak Nabil Saya meminta ke Nak Fahrul dan Nak Imron untuk Tidak menceritakan kejadian ini dengan harapan menjaga nama baik nak Imron karena Ibu Nak Nabil itu Anak yang baik dan hanya khilaf datas kesalahannya.” Ujar Bu Ani Sambil menepuk pundak Nak Nabil “Iya Bu Terima Kasih atas kebaikan dan kemurahan Hati Ibu serta Fahrul dan Imron.” Ujar Nabil dengan kepala tertunduk dan meneteskan Air mata “ Nak Nabil Ibu Justru Bangga dan terharu pada Sikapmu Nak yang berani jujur mengakui kesalahan Itulah Sifat Seorang Ksatria dan zaman sekarang ini kejujuran itu semakin langka.” Ucap Bu Ani dengan serius memberikan wejangan ke Nak Nabil. Perubahan saat ini Makin sulitnya sebuah arti kejujuran Sbagai Mahar emas kini dipandang sebelah mata karena dikalahkan dengan materi duniawi yang menggoda iman manusia dari cerpen di atas pula kita dapat memetik nilai moral orang yang baik adalah orang yang menutupi aib orang adalah sikap mulia yang akan mendapatkan keutamaan dari Allah SWT

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post