heri murtiatno

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

GURU YANG DIRINDUKAN

Bagian 4

Guru Harus Sabar

Guru yang sabar dalam menghadapi murid-muridnya ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas, adalah sosok guru yang sangat disukai muridnya. Betapa pun tidak, guru yang sabar dapat dipastikan akan membuat murid-muridnya merasa nyaman dan tenang. Kenapa demikian? Karena berkat kesabaran seorang guru, murid-murid bisa mendapatkan waktu extra untuk lebih memahami pelajaran yang sedang dihadapinya. Karena seperti yang kita ketahui, murid-murid memiliki daya tangkap dan pemahaman yang berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Namun semua itu lumrah adanya, gurulah yang harus pandai mengelompokan kedua bagian kelompok itu. Guru harus peka terhadap kebutuhan setiap murid. Murid mana saja yang harus diberikan perhatian lebih, sehingga mereka mampu mengimbangi pemahaman materi dengan murid-murid lainnya.

Kesabaran dibutuhkan bagi seorang guru dalam proses belajar mengajar. Kesabaran juga diperlukan ketika menghadapi murid yang tingkat kecerdasannya agak rendah. Guru harus sabar membimbing, mengarahkan dan memberi motivasi kepadanya agar dia tumbuh seperti murid-murid lainnya. Sabar tidak berarti membiarkan sesuatu yang batil terus berjaya, tetapi kesabaran adalah kondisi psikologis yang selalu mengajak kepada pelakunya untuk mengatakan bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu adalah salah.

Guru hendaknya harus dapat menahan diri dalam menghadapi segala macam perilaku murid-muridnya. Perilaku-perilaku tersebut mungkin menunjukan ketidak sesuaian dengan apa yang kita harapkan. Misalnya, ada murid yang sering tidak memperhatikan pelajaran ketika pembelajaran berlangsung. Apakah itu karena mereka melamun, ngobrol dengan temannya, atau bahkan tertidur di kelas. Ada murid yang sengaja tidak mengerjakan tugasnya di rumah. Dan ada pula murid yang sulit menangkap esensi materi yang disampaikan, meskipun materi itu sudah beberapa kali diulang. Perilaku-perilaku inilah yang menyebabkan tensi darah guru menjadi naik. Rasa jengkel, kesal, bahkan sikap marah dilontarkan kepada murid-murid “bermasalah” tersebut. Perilaku-perilaku yang dilakukan murid-murid tersebut, menurut saya adalah hal biasa yang pasti sering kita jumpai di sekolah manapun. Seorang guru yang sabar tentunya memiliki keyakinan bahwa perilaku-perilaku yang ditunjukan murid-murid itu hanyalah sikap sementara. Dan saya yakin suatu hari nanti pasti mereka akan berubah. Karena saat ini, mereka masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun psikologis. Apalagi guru akan secara kontinyu mendampingi dan mengarahkan murid-muridnya selama dalam proses pembelajaran.

Kesabaran yang ditunjukan oleh seorang guru, dalam menghadapi berbagai pola tingkah laku murid-muridnya, sangatlah berdampak pada situasi mendatang. Sesungguhnya guru itu sendiri sedang memupuk sifat kesabarannya. Di situlah harapan-harapan akan muncul secara tidak langsung dan mendoakan agar murid-muridnya bisa segera berubah ke arah yang lebih baik.

Guru bertemu dengan murid-muridnya hampir setiap hari di sekolah atau bahkan di kelas. Guru harus menghadapi para murid yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Seorang guru harus tetap bersabar, manakala ia menghadapi berbagai cobaan, hambatan dan rintangan di kelas. Sebagai contoh, ketika guru sedang mengajarkan murid-murid suatu materi tertentu, tentunya tidak semua murid bisa menangkap dan memahami materi dengan baik. Di sinilah guru harus bersabar. Cobalah ulangi dan jelaskan kembali materi yang baru saja diajarkan. Apabila materi tersebut sudah berkali-kali diulangi dan dijelaskan dan murid-murid pun masih banyak yang belum paham. Cobalah tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan secara perlahan. Lagi-lagi kita sebagai guru dituntut untuk lebih bersabar. Berpikirlah positif, seandainya materi ini sulit dipahami oleh murid, mungkin mereka akan bisa memahami materi yang lainnya. Dan jika murid-murid itu tidak bisa menguasai suatu pelajaran tertentu, mungkin mereka bisa menguasai pelajaran yang lainnya.

Rintangan demi rintangan silih berdatangan, kali ini cobaan lainnya menghampiri di kala sedang proses pembelajaran. Pernak-pernik perilaku murid-murid di kelas membuat guru pusing tujuh keliling. Banyak perilaku siswa yang tidak diharapkan bermunculan di dalam kelas. Sebagai contoh, ada beberapa murid yang kerjaannya mengobrol saja, seolah-olah sedang tidak ada guru di depan kelas. Teguran demi teguran pun sudah dilayangkan, tetapi rupanya teguran itu tidak berdampak lama. Mereka kembali lagi mengobrol dengan teman-temannya, meskipun dengan suara yang lirih dan hampir tidak terdengar. Kondisi ini membuat guru jengkel dan merasa perlu untuk marah. Tapi semua itu harus bisa diredam, karena kemarahan bukanlah cara yang baik untuk mengubah suasana menjadi lebih baik. Sabar, sabar, dan bersabar, itulah kata sifat yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru dalam mendampingi murid-muridnya selama berlangsungnya pembelajaran.

“Sungguh akan dibayar upah (pahalah) orang-orang yang sabar dengan tiada batas hitungan.” (Q.S. Az-Zumar 10).

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan” (Q.S. Asy-Syuura 43). “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan shalat) sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ” (Q.S. Al-Baqarah 153).

Beberapa ayat ini menjadi dasar bagi kita untuk terus bersabar dalam menjalani rutinitas kehidupan baik urusan pekerjaan maupun kegiatan sehari-hari. Semoga kita termasuk ke dalam orang yang mendapatkan pahala. Ayat ini juga sebagai landasan bagi seorang guru untuk terus bersabar dalam mencerdaskan anak bangsa. Sebab kehidupan bangsa ini kelak merupakan hasil dari didikan yang kita ajarkan pada saat ini.

Kesabaran tidak dapat berdiri dengan sendirinya, kesabaran selalu berdampingan dengan iman. Kesabaran itu tumbuh sejalan dengan iman. Semakin kuat iman seseorang maka semakin kuat pula kesabarannya. Iman adalah meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dalam perbuatan. Keimanan yang kuat akan tertanam dalam dada dan akan menumbuh kembangkan kesabaran yang kuat pada diri seseorang. Kesabaran membuat orang yang lemah secara fisik menjadi kuat. Kesabaran membuat orang selalu memiliki harapan menerawang masa depan. Kesabaran membuat orang selalu bersemangat, pantang menyerah, dan tidak putus asa, karena Allah SWT selalu menyertai orang-orang yang sabar. (Aamiin)

Yaikh Nu’man mengatakan, “Dan orang yang ingin beramal dengan ilmunya juga harus bersabar dalam menghadapi gangguan yang ada di hadapannya. Apabila dia melaksanakan ibadah kepada Allah menuruti syari’at yang diajarkan Rasulullah, niscaya akan ada ahlul bida’ wal ahwaa’ yang menghalangi di hadapannya. Demikian pula orang-orang bodoh yang tidak kenal agama kecuali ajaran warisan nenek moyang mereka.

Bisa kita simpulkan dari kutipan di atas. Guru adalah salah satu sumber belajar, oleh karenya guru sudah sepantasnya mengamalkan ilmu kepada khalayak orang yang membutuhkan. Dalam mengamalkan ilmu, tentunya seorang guru harus senantiasa bersabar dalam menghadapi segala cobaan, hambatan, rintangan, dan gangguan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sabar, siap

11 Sep
Balas

Harus sabar

11 Sep
Balas

lanjutkan trus pak, menulis dibutuhkan keberanian memulai...dan bpak telah memulainya...

12 Sep
Balas



search

New Post