Semenjak harga BBM naik, setiap hari saya melihat pemandangan budaya antri. Ya tentunya antri beli bensin terutama pertalit bensin bersubsidi dengan harga Rp.10.000 per liter lebih murah dari pada pertamax.

Sebelum harga pertalit naik, saya jarang antri beli bensin sampai antri panjang paling 3-5 orang lah antriannya. Kalau antri agak banyak saya langsung lari ke pertamax. Sekarang saya pun ikut antri panjang. Hi..hi...

Sekarang banyak masyarakat yang beli bensin di pom bensin besar dari pada bensin eceran atau pom mini karena harganya yang lebih murah. Makanya antrian di pom bensin besar sangat panjang tiap hari. Bisa melatih kesabaran tentunya. Wkwkwk....

Sebagai ibu rumah tangga harus bisa memanajemen keuangan, agar dalam sebulan uang cukup untuk kebutuhan sekolah, makan, sosial, kesehatan, dan sedikit tabungan kalau sisa.

Harga kebutuhan pokok yang naik diimbangi harga bensin naik sangat terasa sekali bagi ibu rumah tangga. Pada saat jam senggang, saya terkadang ikut nimbrung dengan ibu-ibu di sekitar rumah yang membahas harga bawang merah, cabai, telur yang naik.

Sampai kapan antri bensin terus berjalan, bagaimana nasib penjual bensin eceran, apakah akan berbalik job ? Perlu adanya penelitian lebih lanjut. Semoga ada keajaiban yang bisa merubah semuanya menjadi lebih baik, sehingga beli bensin tidak antri panjang.