Heriyanto Nurcahyo

Heriyanto Nurcahyo Guru SMA Negeri 1 Glenmore. Menyukai tulis menulis sejak mahasiswa, pernah belajar di berbagai universitas diantaranya Unibraw,&n...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kelas Bhs Inggris Di Korea

Kelas Bhs Inggris Di Korea

Catatan Muhibah

Kelas Bahasa Inggris di Korea (1)

Bagian ke 19

Semenjak di tanah air, saya mendambakan bisa secara langsung terlibat dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas bersama guru Korea. sudah semenjak lama saya penasaran bagaimana pembelajaran Bahasa Inggris -sebagai bahasa asing- di ajarkan di Korea. Sekira 6 tahun yang lalu, saya pernah melakukan observasi kelas Bahasa Inggris di beberapa sekolah di Jepang. Dan menemukan beberapa fakta dan insight yang sangat menarik. Saya meyakini juga yang akan terjadi di Korea Selatan.

Kini, Gayung itupun bersambut. Setelah menunggu sekian waktu, akhirnya saya diperkenankan melakukan observasi kegaiatan pembelajaran Bahasa Inggris di kelas bersama beberapa guru Bahasa Inggris di sekolah tempat kami mengajar (Yulcheon High School: 율천고등학교).Hari ini, saya hanya memiliki satu kelas pada jam ke 3 (10:30-11:20). Saya tidak ada kegiatan pembelajaran. Kelas yang akan saya observasi berada di ruang 2 kelas 2 pada jam ke 6 (14:20-15:00) dengan guru pengampuh Tr. Kwon.

Saat saya memasuki ruang kelas, Tr. Kwon sudah berada di dalam kelas dan sedang menyiapkan perangkat laptopnya. Sebuah microphone berwarna hitam terletak di bagian depan meja guru. Sebagian besar guru menggunakannya untuk menambah volume suara di dalam kelas. Setumpuk kertas tertata rapi di sebelah kanan meja guru tersebut. Laptop dinyalahkan dan sebuah display laptop menyala di layar proyektor.

Sesaat kemudian, Tr. Kwon membuka kelas dengan salam (anyeonghaseo) dan melihat ke seluruh bagian kelas untuk kemudian melakukan absensi siswa satu persatu. Terdapat 20 siswa dalam kelas tersebut siang itu. Tr. Kwon membagikan sebuah teks bacaan pendek. Teks tersebut terdiri atas tiga bagian. Dibagian depan, terdapat sebuah caption teks berjudul History's Influntial Plants. Teks pertama pada bagian depan kertas tersebut berjudul "Bamboo". Sedangkan dua teks di halaman belakang masing-masing berjudul "Mulberry" dan "Sun Flower".

Melalui layar projektor, dia memutar sebuah podcast sesuai dengan teks yang dibagikan. Podcast tersebut memungkinkan para siswa mendengar teks yang dibacanya. Setiap kalimat yang terbaca akan berwarna kuning. Siswa mendengarkan secara seksama sambil membuat catatan kecil di kertasnya. Tr. Kwon hanya memutar voice teks tersebut sekali. Setelah itu dilakukan komprehensi singkat. Pertanyaan singkat untuk elisitasi kata dilakukan oleh Tr. Kwon sambil mencari padanan katanya dalam Bahasa Korea. Beberapa kata kunci diulas dan diterjemahkan ke dalam padananannya dalam bahasa korea. Tr. Kwon menulis beberapa kosakata di papan tulis. Sontak seluruh siswa menulisnya di kertas yang dibagikan sambil menandai kata tersebut.

Setelah translasi singkat selesai, Tr. Kwon membagikan kertas ke dua. Kertas kedua terdiri atas beberapa pertanyaan singkat dan panjang. Pertanyaan tersebut digunakan untuk elisitasi berbagai informasi penting yang ada di kedua bacaan. Dua kalimat rumpang terletak dibagian atas kertas tersebut. Kalimat rumpang tersebut untuk menggali pengetahuan siswa akan penggunaan conditional sentence tipe 2. Scanning question terdapat dibagian bawah kertas tersebut. Pertanyaan tersebut terdiri atas dua items. Dari pertanyaan yang diajukan, siswa dituntut untuk memahami sekaligus menganalisis bagaimana sebuah fenomena terjadi (silkworm). Salah satu pertanyaan itu berbunyi "How is white mulberry connected with silk?.

Dibagain belakang kertas tersebut, terdapat beberapa kalimat rumpang. Kalimat rumpang tersebut digunakan untuk menguji kemampuan kosakata siswa terkait bacaan. Kalimat rumpang tersebut menggunakan banyak kata sifat, benda, kerja dan sejenisnya. Setelah siswa menyelesaikan lembar kerja tersebut, Tr. Kwon memberikan sebuah kertas kerja lagi. Hanya terdapat satu perintah/pertanyaan dalam lembar kerja siswa tersebut. Siswa dipersilahkan untuk memilih satu diantara 3 (tiga) tugas. Tugas pertama berupa kegiatan untuk menemukan kata yang paling impresive dalam bacaan beserta alasan dibalik pemilihan kata tersebut. Pertanyaan kedua berupa perintah untuk menguraikan bacaan tersebut dengan mindmap. Pertanyaan terakhir meminta siswa untuk memvisualisasikan bacaan tersebut ke dalam sebuah gambar.

Beberapa saat kemudian anak mulai mengerjakan lembar kertas terakhir yang mereka kerjakan. Beberapa siswa memilih untuk memvisualisasikan kemampuan mereka menangkap makna dalam bacaan tersebut. Beberapa siswa lainnya menguraikan dalam sebuah mindmap dan tulisan. Satu persatu siswa maju ke meja guru untuk menunjukkan hasil kerjanya. Diantara mereka ada yang langsung mendapat stempel di check list tugasnya, beberapa lainny amasih harus mengerjakan karena terdapat beberapa koreksi atas jawabannya. Stempel kecil berukuran 3 X 3 cm itu selalu di bawah Tr. Kwon untuk melegalisasi tugas yang diselesaikan oleh para siswanya. Stempel di kertas check list tugas juga menjadi portofolio bagi siswa dan guru bahwa dia telah melakukan atau mengerjakan serangkaian tugas di dalam kelas atau di luar kelas. Tidak terasa pembelajaran siang itu harus diakhiri karena waktu sudah menunjukkan pukul 15:00. Pertanda bahwa siswa akan segera istirahat selama 10 menit untuk selanjutnya mengikuti pembelajaran jam ke 7.

Observasi kelas kali ini meberi saya banyak pengetahuan dan pengalaman membelajarkan anak yang baru. Menjadi sangat penting untuk diingat bahwa inti dari pembelajaran adalah munculnya kesempatan bagi para siswa untuk belajar dan megeksplorasi dirinya dengan pengetahuan yang sudah di dapat dan baru didapatnya (metakognitif). Tidak selamanya saat kita mengajar pada waktu yang bersamaan siswapun belajar. Kita harus dapat memastikan bahwa siswa tidak sekedar mendengar namun juga melakukan kesalahan-kesalahan dalam mengkonstruksi pengetahuan baru dan lamanya untuk menanamkan pemahaman mendalam dalam benak dan pikirannya. Jika hal demikian mampu kita laksanakan, maka pembelajaran bermakna bukan lagi pepesan kosong semata. A new idea is delicate. It can be killed by a sneer or a yawn; it can be stabbed to death by a quip and worried to death by a frown on the right man's brow.

-Charles Brower. [Yulcheon High School: 31/10/2018 : 16:55#Seize the day]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kapan bisa ke korea kayak kakak yaa... =)

02 Nov
Balas

Semangat kak, pasti bisa

02 Nov

kok nggak bahasa Korea aja, to pak ?

02 Nov
Balas

Lappynya ga ada hangul nya, he he

02 Nov

Pembelajaran luar biasa. Terimakasih, sangat inspiratif dan informatif. Salam sehat dan sukses selalu.

02 Nov
Balas

Makasih

02 Nov

Peparan yg luar biasa ttg proses pembelajaran. Sukses selalu dan barakallah

02 Nov
Balas

Makasih

02 Nov

Terima kasih atas ulasan yang membuka wawasan bagi saya....

02 Nov
Balas

Makasih ya

02 Nov



search

New Post