Kemenangan Atas Pandemi
MENANG ATAS PANDEMI
Membaca tulisan pak Dahlan Iskan disetiap pagi menjadi semacam ketagihan. Seperti minum kopi bersanding pisang goreng. Terasa nikmatnya. Terlebih lagi jika disajikan dalam kondisi hangat: maknyus jadinya. Tulisan pak DIS selalu renyah dan membawa insight baru terhadap sisi kehidupan. Pagi ini misalnya, beliau mengabarkan uji kedua vaksin Covid19 dari dua penemuan berbeda di China. Satu penemuan yang dilakukan dokter militer dan yang kedua oleh perusahaan biotek. Harapan itu kini semakin mendekati kenyataan. Terlebih lagi, satu penemuan telah usai uji ke dua. Semoga hasil uji positif dan produksi masal bisa segera dilaksanakan. Milyaran manusia di muka bumi berharap banyak dari vaksin tersebut. Kitapun masih ingin kembali bisa shalat dimasjid, ibadah di gereja dan sembahyang di pura atau vihara serta tempat ibadah lainnya. Kitapun masih ingin jalan-jalan di pantai bersama keluarga, menikmati pertanding sepakbola di stadion. Kitapun masih ingin mengunjungi dan “ngrumpi” bareng kolega dan keluarga, bukan?
Yuval Noah Harari, misalnya, mengatakan bahwa umat manusia selalu memenangkan pertempuran terhadap wabah. Pengarang buku Homo Sapiens yang laris itu memang menghentak dunia. Beberapa saat setelah pandemi Covid19 melanda dunia, dengan sangat apiknya dia menulis sebuah artikel tentangnya. Artikel tersebut berjudul “ The World After Coronavirus”. Menurutnya, apa yang kita lakukan terkait pandemi ini akan berpengaruh atas wajah dunia di masa mendatang. Lebih jauh dia mengatakan bahwa pandemic akan berakhir, namun demikian dunia yang kita tinggali akan berubah. Umat manusia saat ini sedang melalukan ekperimen social dalam berbagai bentuknya. Mengurung diri dalam rumah, bekerja dari rumah dan semacamnya. Ekperiman itu dilakukan untuk lahirnya wajah dunia baru yang lebih baik dan indah. Dan jika anda tertarik membaca secara lengkap pikiran Harari, klik saja tautan berikut: https://www.ft.com/content/19d90308-6858-11ea-a3c9-1fe6fedcca75.
Saya meyakini apa yang kita lakukan hari ini akan mengubah wajah dunia dimasa mendatang. Kebiasan baru kini mulai tumbuh dalam kehidupan kita. Apa yang dulu tidak mungkin dilakukan, kini menjadi mungkin. Dulu kita selalu bermimpi bahwa semua penanggalan berwarna merah, kini harapan itu benar-benar kita nikmati. Dunia memang suka berbolak-balik. Dulu binatang yang dikurung, kini manusialah yang dikurung. Dulu kita berlomba-lomba mengotori bumi dengan aneka polutan, kini, bumi meremajakan diri untuk masa depan yang lebih baik. Dulu kita berangkat pagi-pagi kesekolah, kini kita bisa membelajarkan siswa sambil rebahan di dalam kamar.
Sudah sejak lama, para guru diperkenalkan dengan teknologi informasi. Harapannya guru dapat menyandingkannya dengan ketrampilan pedagogiknya di dalam kelas. Namun, banyak darinya yang belum ngeh dan menganggap tidak penting. Kini, mereka dituntut membelajarkan siswa dari rumah. Apa lacur ketrampilan yang semestinya dikuasai justru menjadi beban masa kini.
Hari-hari kedepan akan semakin terjal dan menantang. Kita akan mengadapi dunia dengan kebiasaan dan ritme yang baru. Dunia yang sudah diprediksikan sebelumnya namun banyak yang tidak menyadarinya. Konon, meski pandemic Covid19 berakhir, kita akan menghadapi dunia yang sudah jauh berubah. Dunia yang sudah tidak akan senormal yang kita nikmati sebelum pandemi melanda. Dunia yang benar-benar berubah.
Perubahan ini juga akan melanda persekolahan kita. Persekolahan harus melakukan penyesuaian dan pemutakhiran disemua lini aktifitasnya. Sekolah tidak hanya bertumpu pada rutinitas rigid dan aktifitas fisik semata sebagaiman sebelumnya. Hari-hari kedepan akan semakin berbeda. Kemampuan kita beradaptasi dan mengambil langkah strategis dari sekarang akan memengaruhi bagaimana wajah sekolah dimasa mendatang. Mengajar dari rumah mengajari dan menyadarkan banyak hal. Membelajarkan siswa bukan semata-mata transfer of knowledge. Terjebaknya kita pada kegiatan ini akan hanya menjadikan pembelajarn tak ubahnya menyiram halaman di tengah hujan deras. Kita harus terbangun dan bergegas untuk memolakan sebanyak mungkin kemungkinan yang bisa kita lakukan di ruang kelas. Membangun kemitraan dengan berbagai platform dan kecerdasan buatan. Harapan kita untuk kembali tersenyum dan berinteraksi bermakna di ruang kelas akan kembali kita dapati. Selamat tinggal pandemi dan selamat datang dunia baru.#Seize the day
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar