Small actions, huge impact tertulis dengan tinta hitam di papan tulis kelas. Ianya adalah semacam slogan atau caption proyek yang akan dilakukan oleh siswa kelas XII IPS. Proyek sederhana ini akan menjadi penanda kegiatan akhir siswa kelas XII. Secara berkelompok, mereka akan mengerjakan proyek sederhana namun memiliki dampak yang luas sebagai mana slogan diatas.

Tiga puluh dua siswa secara acak akan tergabung dalam 10 kelompok. Kelompok disusun secara acak dengan mempertimbangkan gender dan hal penting lainnya. Dalam kelompok tersebutlah para siswa akan bekerja bersama, berkolaborasi untuk menghasilkan aksi nyata yang bermanfaat bagi orang lain.

Setelah kelompok terbentuk, mereka akan memiliki waktu 30 menit untuk berdiskusi secara intens dan mendalam. Aksi dan tindakan apa yang akan mereka laksanakan. Bagaimana cara melaksanakannya. Mengapa aksi atau tindakan tersebut mendesak untuk dilaksanakan?Dimana mereka akan melaksanakannya. Dengan siapa kegaiatan tersebut dilaksanakan. Adalah kata tanya penting untuk melaksanakan proyek sederhana ini.

Terdapat 4 (empat) tahapan penting dalam pelaksanaan proyek ini. Pertama, Feel, masing-masing anggota di gugah perasaan dan kepeduliannya. Bagaimana anggota kelompok menyikapi sebuah fenomena yang mereka hadapi. Kejanggalan apa yang mereka rasakan. Apa yang akan mereka lakukan untuk mengubah keadaan tersebut. Dengan siapa akan melaksanakan aksi memecah kebekuan dan kejanggalan tersebut.

Kedua, Para anggota kelompok diajak untuk membayangkan apa yang mereka bisa lakukan. Apa yang akan dilaksanakannya di wujudkan dalam bentuk gambar sketsa tindakan. Fase ini juga memungkinkan siswa menggunakan peta konsep untuk memecah kemungkinan-kemungkinan yang mereka bisa lakukan untuk melakukan aksi positifnya.

Ketiga, Melakukan apa yang mereka rencanakan, programkan dan sketsa kan dalam aksi nyata dilapangan. Pada fase ini, kelompok akan merealisasikan program kegiatan yang telah disusun bersama dengan anggota dalam kelompoknya. Bagaimana mereka melaksanakan aksinya akan dicatat secara prosedural. Langkah demi langkah akan disusun secara matang untuk menghasilkan keluaran yang baik.

Keempat, setelah aksi menjadi nyata, maka mereka akan membagikan praktik/aksi baiknya pada khalayak. Semua tahapan yang telah terdokumentasikan baik gambar statis maupun bergerak diolah menjadi sebuah film. Harapannya, siapapun yang menontonnya akan mendapat insight atau pengalaman baru bagaimana menyelesaikan masalah yang ada di sekeliling kita dengan berkolaborasi.

Mereka unggah videonya di channel Youtube atau akun media sosial yang mereka miliki. Jangkauan platform di atas memungkinkan video tersebar dan ditonton oleh banyak oang dari berbagai ragam pendidikan, sosial, ekonomi dan semacamnya. Proyek ini memang sangat sederhana namun dampak yang dihasilkan tidak bisa dipandang sederhana. Terlebih lagi, aksi turun tangan para siswa adalah kabar baik akan berkembangnya kepedulian dan kreatifitas yang mereka kembangkan untuk kehidupan nyata. Inilah sesusungguhnya pembelajaran autentik tersebut. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat #Seize the day!.