Heriyanto Nurcahyo

Heriyanto Nurcahyo Guru SMA Negeri 1 Glenmore. Menyukai tulis menulis sejak mahasiswa, pernah belajar di berbagai universitas diantaranya Unibraw,&n...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan Menulis 90 Hari (16)

BELAJAR BAHAS INGGRIS DENGAN MENGGAMBAR

A picture is worth a thousand words. Pepatah itu mungkin sangat cocok untuk menggambarkan pembelajaran pagi ini. Goresan-goresan tinta pada sobekan buku tulis siswa memberi spectrum pembelajaran yang lain. Permainan ini tidak saja berasa baru bagi siswa, namun juga bagi penulis. Ditengah labil pembelajaran yang sangat monoton dan cenderung menjurus pada salah satu gaya belajar/mengajar, siswa mendapatkan cara belajar yang lebih ramah otak. Dikatakan ramah otak karena siswa tidak hanya diajarai seabrek pengetahuan melalui hapalan semata. Siswa diajak untuk berimajinasi dan melakukan rekonstruksi pembelajarannya sendiri.

Mula-mula siswa menjadi begitu heran saat saya minta untuk menggambar apa yang di dengarnya dalam sesi listening kala itu. Tak jarang dari mereka berseloroh “ bahasa inggris kok pakek gambar segala sih?”. Namun, setelah mereka “ngeh”, justru berbalik arah dan bersemangat sekali untuk segera melakukannya. Mungkin pembaca sudah pernah melakukan kegiatan semacam ini. Dengan penyebutan yang berbeda-beda.

Pertama kali saya melakukannya saat mengunjungi sebuah sekolah dasar di Jepang. Di sekolah itu, para siswa membacakan sebuah cerita (narrative) dan memintaku menggambarkan apa yang diceritakan. Alhasil, gambaran compang-camping itu sangat membantu sekali sesaat setelah siswa tersebut meminta untuk menceritakan kembali berdasar gambar yang telah kubuat.

Nah, pengalaman itulah yang menjadi sumber inspirasi pembelajarn pagi itu. Tidak banyak bahan dan alat yang kita gunakan. Cukup selembar kertas, alat tulis. Syukur-syukur kalau ada tape recorder/vcd player yang bisa digunakan untuk kegiatan listening. Anda juga bisa mengunduh podcast yang sesuai dan kemudian diperdengarkan pada siswa. Bacalah atau perdengarkanlah cerita tersebut secara runtut. Beri kesempatan siswa untuk menterjemahkan kalimat demi kalimat dalam bentuk gambar sebagaimana mereka pahami. Ulangi 2-3 kali untuk memudahkan siswa memahami dan menterjemahkan isi cerita melalui gambar.

Hal menarik yang saya temui dalam pembelajaran ini adalah bahwa siswa lebih mudah memahami alur cerita dengan bantuan gambar. Visualisasi yang dilakukan mendorongnya me recall semua kosakata yang dimiliki. Secara otomatis, mereka diddorong memanfaatkan tabungan lexis yang dimilikinya selama ini. Akhirnya kosakata baru benar-benar digunakan dalam konteks yang sesuai.

Dari hasil gambaran tersebut, kita bisa mengeksplorasi siswa dengan mendorongnya untuk menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa mereka sendiri. Disini siswa akan memahami dan menggunakan lexis barunya dalam menyusun kalimat , berkomunikasi dengan guru. Dan yang lebih penting, siswa bisa memahami generic structure dari text yang dipelajarinya. Selamat mencoba

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pak heri ide belajarnya.

03 Feb
Balas



search

New Post