Heriyanto Nurcahyo

Heriyanto Nurcahyo Guru SMA Negeri 1 Glenmore. Menyukai tulis menulis sejak mahasiswa, pernah belajar di berbagai universitas diantaranya Unibraw,&n...

Selengkapnya
Navigasi Web
The Last Cilok
lockdown

The Last Cilok

Catatan Lockdown (6)

The last Cilok

Pagi ini menyepeda keliling desa. Kalau dihitung pakai meteran tukang kayu, sekitar 6 kilometer kurang lebihnya. Saya Melintasi lembah dan menaiki bukit.Ditengah perjalanan, Bertemulah saya dengan cak Sur. Dia adalah penjual cilok berprestasi. Dianya sahabat lama. Saya paham betul bagaimana dia merintis usaha cilok hingga berhasil memiliki banyak sapi. Karena itu saya kasih nama penjual cilok berpresrasi. Oh ya gaes, Salah satu ukuran kekayaan orang desa itu adalah berapa banyak sapi yang mereka miliki. Sapi meruoakan hewan peliharaan yang berharga tinggi. Dan Cak Sur memiliki banyak sapi. Sapi itu dia rawat sendiri di belakang perumahan perlebunan tempt tinggalnya.“ Iki hari terakhir dodolan cilok mas!”, katanya padaku. Besok, Cak Sur sudah libur. Bulan ramadhan ini dia akan stay at home. Merawat sapinya dan tentu saja menikmati hasil penjualan cilok selama setahun yang lalu. Cak sur tentu tidak mudik ke Cilacap. Situasi pandemi dan ekonomi yang lesu menjadi penyebabnya. Apalagi banyak razia di jalan. Tentunya menambah ketidaknyamanan dan kwatir untuk keluarganya.Anyway, Sebenarnya yang benar itu mudik apa pulang kampung ya gaes?. Diksi itu memang seringkaliMenjadi pemantik polemik yang panas terlebih lagi di wilayah perdebatan foolitik.Kembali ke Cak Sur, Pandemi ini memang merusak banyak hal. Termasuk di dalamnya bisnis UMKM dan penjual makanan semacam cilok Cak Sur. Akankah kehidupan mormal kembali setelah pandemi berakhir? Akankah cilok dibawah keliling bersepeda atau cukup unggah gambar ciloknya di cloud? Atau sudah berubah ke online penuh? Apakah Cak Sur hanya menawarkan satu varian rasa atau melakukan diversifikasi rasa dan kemasan akibat potensi dan pergeseran prilaku konsumen dan pasar? Apakah Cak Sur akan tetap keukeuh pada formasi 5:1 ( 5 kg tepung, 1 kg daging ) dalam meramu ciloknya? Apakah Cak Sur juga paham dan alert dengan perubahan pola bisnis pasca pandemi? Saya yakin Cak Sur akan tetap menjual sebagaimana sebelum pandemi terjadi. Karena baginya berdagang itu menjual langsung pada pembeli. Cak Sur mewakili jutaan pelaku mikro yang belum tersentuh oleh kebijakan yang memihak. Kalau begitu, Benarlah apa yang disampaikan oleh Cak Nun terkait rakyat Indonesia. Rakyat Indonesua itu orang hebat, jarang mengeluh dan kuat dalam banyak hal. Bahwa pemerintahannya lemah itu tidak menjadi masalah bagi mereka. Jangan bandingkan dengan Amerika, rakyat Amrik tergantung betul sama pemerintahannya. Berbeda memang dengan rakyat Amerika sono.Semoga pandemi segera berlalu dan Cak Sur kembali tersenyum melihat cilok kukus dan bakarnya ludes disantap pembeli.Dan tentu saja cak Sur saat ini tak banyak kwatir akan kesehatan sapi-sapinya. Mutasi virus covid belum menyerang sapi sejauh ini. Sapi itu adalah harta yang cair dan dapat digunakan dalam kondisi mendesak. Memiliki sapi cukup membuat hati Cak Sur tenang. Jika lockdown benar dilakukan, dia sudah siapkan payungnya. Cak Sur pun tidak kwatir akan masa depan sapinya. Secara kaya, Disamping rumahnya tersedia banyak rerumputan yang siap menyuplai kebutuhan sang sapi bertahun-tahun. Disamping itu, Rumput-rumput tak mungkin “latah” ikut-ikutan naik harga (inflasi ). Oh ya, istri saya pagi ini bercerita tentang naiknya harga sayuran di pasar: brambang naik, empon-empon naik, semua naik. Dan hanya gaji yang belum sempat naik hingga saat ini. Parahnya lagi,tunjangan sudah dipotong duluan. Tapi musti diiklhaskan demi penanganan Covid19. Toh pemotongannya hanya sementara dan tidak selamanya, semoga#Seize the day

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post