Catatan MuhibahBagian ke 6

Ujian di Sekolah Korea

Waktu masih menunjukkan pukul 08: 25 pagi. Sekolah sangat lengang sekali, hanya sesekali terdengar suara hentakan sol sepatu di lantai. Beberapa siswa berselimut duduk sambil membaca buku, beberapa lainnya asyik berdiskusi dengan teman kelasnya. Segeralah langkah kaki bergegas menuju ruang guru kelas X di lantai 2 gedung sekolah tersebut. Teman satu kantor sudah duduk manis sambil menatap laptop masing-masing. Itulah suasana pagi menjelang Ujian Mid Term di SMA Yulcheon Suwon.

Ujian bagi pendidikan Korea sangatlah penting. Melalui ujian tersebut, progress pembelajaran dan belajar anak dapat dideteksi. Apapun bentuk ujian yang dilaksakan, aromanya tetaplah sama : rahasia, reliable, accountable (dan syarat penulisan soal lainnya), ditambah dengan tingkat pengawasan kecurangan yang sangat tinggi.

Selama 4 (empat) hari, siswa akan menjalani ujian tengah semesternya. Setiap harinya siswa akan melaksanakan ujian 2-3 kali. Ruang ujian di rolling satu sama lain. Kelas XII yang belajarnya di lantai 4 (empat), saat ujian ruang testnya dipindahkan ke lantai satu, begitu juga kelas lainnya.

Penataan kelasnya tidak berubah, tidak ada nomer ujian. Yang di tempel di kelas hanyalah aturan dan jadwal test saja.Siswa terbiasa datang 30 menit sebelum pembelajaran dimulai, bahkan ada yang datang lebih pagi. Ujian baru dilaksanakan pukul 09:30, namun sekira jam 08:30 semua ruangan sudah hampir terisi. Itulah kesempatan bagi siswa untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pukul 09:00 bel berbunyi pertanda siswa masuk ke dalam ruangannya masing-masing. Selama kurang lebih 30 menit mereka di beri kesempatan untuk membaca ulang materi sebelum dilaksanakan ujian.

Prasyarat utama ujian di Korea adalah suasana tenang dan nyaman. Tidak boleh seorangpun berisik atau membuat gaduh selama pelaksanaan ujian. Ujian di sekolah Korea begitu sacral. Kesuciannya dijaga secara disiplin. Siswa dimotivasi dan dikondisikan sedemikian rupa hingga tidak punya kesempatan sedikitpun untuk berbuat curang. Kecurangan adalah awal kehancuran.

Kecurangan yang dimulai dari sekolah akan berkembang dan tumbuh dalam iklim kerja. Karena itu sekolah harus menanamkan kejujuran sejak dini. Pihak sekolah menjamin suasana ujian berlangsung secara nyaman, aman dan bebas dari tekanan. Jika salah saja orang tua siswa komplain terkait pelaksanaan ujian, maka akan menjadi bencana besar bagi sekolah tersebut.

Setiap kelas memiliki seorang pengawas dan seorang pengawas bagian luar ruang ujian. Pengawas ruangan memiliki tugas sebagaimana pengawas kita di Indonesia. Mengecek kehadiran, membagi soal dan lembar jawaban dan mengkondisikan suasana ujian yang tenang, aman dari kecurangan dan lainnya.

Sedangkan pengawas yang berada di luar ruangan bertugas untuk menjaga ketertiban secara umum dan mendampingi siswa yang keluar ruangan test untuk berbagai keperluan. Pengawas luar ruangan juga mendampingi siswa yang pergi ke kamar kecil/toilet. Begitu ketatnya pengawasan ujian di sekolah Korea ya? Bagaimana kualitas soalnya?apakah guru Korea mengaplikasikan kecakapan abad 21 dan HOTS dalam pembuatan soalnya? Tunggu ulasan selanjutnya ya gaes!!!Selamat pagi dan selamat beraktifitas#Seize the day [Suwon South Korea: 07:23_20/9/18