Heri Yudianto, S.T

Heri Yudianto. Biasa dipanggil Mas Yudi. Lahir di Pasuruan, 8 September 1980. Penikmat kopi Aceh, wedang ronde, tahu campur dan rawon "setan" ini merampungkan p...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGELOLA MEDSOS DENGAN CERDAS

MENGELOLA MEDSOS DENGAN CERDAS

“Bersemangat dan bersyukurlah jika ada banyak pekerjaan yang harus Anda selesaikan. Seseorang dengan penyakit kanker otak, lumpuh karena kecelakaan lalu lintas, atau seseorang yang tengah pusing menyusun lamaran pekerjaannya, pasti sangat mengharapkan untuk ada di posisi Anda sekarang. Jika demikian, bukankah memalukan apabila ada keluhan yang terposting di media sosial Anda?”

― Lenang Manggala

Saya terhenyak membaca quotes di atas. Terutama kalimat pada baris terakhir. Sekejap ingatan saya melayang ke masa silam. Dulu saya termasuk pemuja medsos. Bahkan cenderung mempertuhankan medsos. Tiada satu detik pun terlewat tanpa update status di medsos. Seiring bertambanhnya usia, perilaku jelek ini perlahan saya tinggalkan. Dulu, saya kerapkali menuliskan keluh kesah segala kejadian yang menimpa di medsos. Saya sadar hal ini tidaklah baik.

Masih banyak orang yang belum menyadari medsos ibarat pisau bermata dua. Satu sisi bermanfaat, sisi lainnya justru merugikan. Jika anda seorang guru dan memutuskan menjadi guru yang profesional, saran saya aturlah medsos anda. Saya ingat petuah bapak Ikhsan, CEO Media Guru sekaligus founding father Ikatan Guru Indonesia ini pernah berkata dalam akun medsosnya. Kira-kira begini bunyinya, mohon maaf jika kurang tepat. “Aturlah medsos kalian, jangan sampai medsos yang mengatur kalian.” Bijak sekali! Memang medsos harus diatur kegunaannya. Jangan sampai kita terlena bujuk rayunya yang membius kita.

Ada teman guru yang gagal move on dari pengalaman getirnya menjalin cerita cinta. Rupanya luapan emosi itu dia lampiaskan di medsos. Saya membaca ada ratusan postingan yang diunggah setiap sekian menit. Sungguh pemborosan waktu! Bukankah waktunya bisa lebih bermanfaat jika dipakai hal-hal yang positif?

Tidak selayaknya seorang guru terlalu asyik bermasyuk ria di medsos. Waktunya yang berharga untuk mendidik generasi bangsa, dihamburkan percuma untuk mengejar gengsi medsos. Ada baiknya jika kita dilanda cobaan hidup, maka tirulah apa yang dilakukan sosok Mei Rose dan Pras dalam film sekuel “Surga yang dirindukan 2.” Mei Rose dan Pras mengambil langkah mendekatkan diri kepada Tuhan untuk mengatasi segala masalah yang menimpanya. Tepat sekali! Salah kaprah jika kita malah menjadikan medsos untuk mengatasi masalah. Bukannya mengatasi masalah, justru menambah masalah!

Sidoarjo, 17 Februari 2017

Salam Kasih

Gambar diambil dari http://thayyiba.com/2016/01/14/3597/berlindung-dari-setan-medsos/

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post