Herli Afrida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Privilege (hak istimewa)

#Tantangan hari ke 46

Apa Itu Privilege dan Benarkah Semua Orang Punya Hak Istimewa Masing-Masing? Belakangan ini pembahasan tentang privilege sedang banyak diperbincangkan, terutama di media sosial. Sebuah trending topik yang membahas tentang tentang kesuksesan Nadiem Makarim dam Maudy Ayunda.

Privilege yang membuat seseorang lebih mudah menjalani hidup ini dibandingkan orang lainnya. Semua orang memiliki garisan takdirnya sendiri, ada yang perlu menghadapi kesulitan di awal hidupnya, ada juga yang bagai tanpa masalah dalam mengejar mimpi dalam hidupnya.

Pembahasan privilege (hak istimewa) yang beradal dari kekayaan orang tua mereka.

Privilege yang membuat akses pendidikan seseorang semakin baik, dengan segala ketercukupan dalam menempuh pendidikan. Sehingga akhirnya dia pun bisa bertemu dengan sesama orang kaya dan orang-orang pintar lain dan menjadi sukses atas apa yang mereka tempuh.

Nadiem Makarim mungkin punya privilege sebagai anak dari alumni Harvard sehingga bisa mengikuti jejak sang ayah untuk kuliah ditempat yang sama. Maudy Ayunda punya privilege sebagai anak tajir sampai bisa kuliah di Stanford. Bahkan maudy Ayunda juga dikabarkan harus memilih antara dua Universitas favorit, yang bagi orang awam itu sangat luar biasa.

Begitulah trending topik yang sedang hangat diceritakan Bukan bermaksud untuk menjelekkan atau memperlemah kewibawaan Bapak Nadiem Makarim dan Maudy Ayunda. Jalan nasib sudah berbeda satu dengan yang lainnya, kita hanya menjalaninya saja. Bahkan salut yang ada, beliau berdua bisa memanfaatkan privilege yang mereka miliki. Banyak juga orang-orang tidak menggunakan privilege yang mereka punya untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi dan menjadi orang-orang hebat.

Diskusi mengenai privilege itu kadang kalanya terbentuk dengan sendirinya dan distribusinya kadang nyata terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

Privilege itu sendiri tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi pada saat penerimaan siswa baru seperti saat sekarang ini. Privilege atau hak istimewa karena memiliki kekayaan lebih kadang bisa memilih sekolah yang dianggap lebih baik.

Apakah semua orang yang memiliki privilege yang akan berhasil? Tentu saja tidak. Semuanya tergantung dari usahanya sendiri. Begitu juga, orang yang tidak memiliki privilege kekayaan dari orangtuanya bisa menjadi orang yang hebat dan berhasil. Dilansir dari https://m.merdeka.com/uang/5-orang-terkaya-indonesia-yang-saat-kecil-hidupnya-miskin.html

Banyak orang sukses di dunia bahkan di Indonesia yang berasal dari keluarga biasa bahkan jauh dari kata berkecukupan. Diantaranya yaitu:

Dahlan Iskan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era Presiden SBY, Dahlan Iskan, pernah hanya punya satu stel pakaian yaitu kaos dan celana serta satu sarung saat masih kecil. Bahkan, Dahlan kecil harus bertelanjang kaki ke sekolah yang jaraknya jauh dari rumah. Impiannya kala itu, memiliki sepatu.

Ayahnya bekerja serabutan, sementara ibunya seorang perajin batik. Karena penghasilan orangtuanya pas-pasan, sepulang sekolah Dahlan harus membantu mencari uang dengan berbagai cara, mulai dari menjadi kuli di kebun tebu hingga menggembala kambing.

Sudono Salim

Sudono Salim alias Liem Sioe Liong berasal dari desa kecil di China. Dia pertama kali menapakkan kaki di Indonesia pada 1939. Kala itu, China sangat miskin sehingga banyak warga yang memilih mengadu nasib ke negara lain termasuk Malaysia dan Indonesia. Mereka harus menempuh perjalanan jauh melewati lautan selama satu bulan. Karena itu, tak sedikit yang meninggal akibat diterjang badai.

Liem Sioe Liong terlahir sebagai anak seorang petani. Karena hidupnya serba kekurangan, dia sempat mengalami putus sekolah dan menjajakan mie. Kondisi serba sulit itulah yang membuatnya memutuskan merantau ke Indonesia mengikuti kakaknya.

Setelah berada di Indonesia, dia mencoba merintis usaha menjadi pemasok cengkeh untuk pengusaha rokok di Kudus dan Semarang. Siapa sangka, Dewi Fortuna berpihak kepadanya. Dia pun berhasil membangun kerajaan bisnis Grup Salim yang membawahi beberapa perusahaan termasuk Indofood.

Meski hanya tamatan SD dan berasal dari keluarga miskin, Eka Tjipta Widjaja sukses membangun Grup Sinarmas. Masa lalunya serba kekurangan, dia bahkan harus membantu orangtuanya membayar utang ke rentenir. Setelah lulus SD, dia harus berjualan permen hingga biskuit.

Eka Tjipta Widjaja

Eka membantu penjualan produk toko sang ayah dengan cara door-to-door selling. Dia pun hanya mengenyam pendidikan hingga lulus SD karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah.

Pada saat berusia 37 tahun, Eka pindah ke Surabaya. Setelah berjuang keras, akhirnya usaha yang dijalankannya mulai sukses besar. Eka pun akhirnya memiliki kebun kopi dan kebun karet di Jember. Dan Sinar Mas yang awalnya berbentuk CV kini telah melebar ke bisnis keuangan, bubur kertas, agrobisnis, serta perumahan.

Keberhasilan Eka dalam menjalankan bisnisnya tidak lepas dari prinsip hidup yang dipegangnya. Bagi dia, kesulitan apapun yang dihadapi dalam menjalankan bisnis, asal punya keinginan untuk berjuang, pasti semua kesulitan bisa diatasi. Prinsip selanjutnya, jujur, menjaga kredibilitas, bertanggung jawab, baik terhadap keluarga, pekerjaan maupun lingkungan sekitar. Hidup hemat dan tidak berfoya-foya.

Ciputra

Nama Ciputra sangat terkenal di dunia properti. Dia sukses mengembangkan Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Ciputra lahir dan tumbuh hingga remaja di Parigi, Sulawesi Tengah. Ayahnya Tjie Siem Poe, tertangkap pasukan tak dikenal karena mendapat tuduhan sebagai mata-mata penjajah.

Karena ditinggal oleh sang ayah, Ciputra kecil harus merasakan hidup yang serba sulit. Alih-alih berduka terlampau dalam, Ciputra justru melihat peristiwa tersebut sebagai cambuk untuk memotivasi diri sendiri dengan menempuh pendidikan di pulau Jawa. Saat ini dia bisa tersenyum bahagia karena kerja kerasnya membawa hasil. Anda pun akan dengan mudah menemukan mal, hotel, atau perumahan milik Ciputra.

Ciputra dan kelompok perusahaan pengembangnya telah menangani sekitar 11 proyek perkotaan elit termasuk Bumi Serpong Damai, Pantai Indah Kapuk, Puri Jaya, Citraraya Kota Nuansa Seni, Kota Taman Bintaro Jaya, Pondok Indah, Citra Indah, Kota Taman Metropolitan, Citra Raya Surabaya, Kota Baru Sidoarjo, dan Citra Westlake City yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, dan kota baru Westlake City yang berlokasi di Vietnam.

Chairul Tanjung

Chairul Tanjung pernah mengalami kesulitan ekonomi saat remaja. Usaha ayahnya ditutup secara paksa karena bertentangan dengan penguasa saat itu. Ayahnya adalah seorang wartawan yang mengelola usaha penerbitan surat kabar skala kecil. Karena usahanya tutup, rumah tempat tinggal mereka pun harus dijual. Alhasil, mereka sekeluarga pindah ke sebuah kamar sempit di daerah Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.

Karena kepintarannya, Chairul berhasil masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Namun, karena mereka masih kekurangan, orangtuanya kesulitan membayar uang kuliah. Chairul tak tinggal diam, dengan memanfaatkan ruang sempit di bawah tangga kampus, dia membuka usaha fotokopi. Seiring berjalannya waktu, dia sukses membesarkan CT Corporation yang sebelumnya bernama Para Group.

Demikianlah sebagian kecil contoh orang-orang yang berhasil, bukan karena privilege (hak istimewa) kekayaan dari orangtuanya. Karakter yang baik, tekad yang kuat dan berusaha dengan giat membuat mereka menjadi orang yang hebat. Semoga tulisan ini, dapat menjadi inspirasi kita semua.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post