# Tantangan hari ke-7

# Pentigraf pertama

Ada rasa terharu saat mengetahui jika kembaran telah dipinang oleh pujaan hatinya. Hari ini adalah pesta pernikahannya. Namun, untuk saat ini aku aku tidak bisa merasakan kebahagiaan yang sama. Masuk ke kamar adalah solusi terakhirnya karena apa yang aku rasakan sekarang sungguh menyakitkan. Berusaha menutup wajah dengan menggunakan bantal, agar dentuman musik pengiring pesta tidak terdengar lagi.

Sebuah tepukan lembut di bahu ku, ternyata mila sepupu sekaligus sahabat. Kami sangat akrab nindi, mila dan aku. Aku membuka bantal penutup kepala dengan mata mulai sembab. Mila mulai mengingatkan agar aku tak bersedih dan memberikan nasehat jodoh itu Allah yang punya kuasa semuanya. Aku berusaha menyanggahnya. Tapi, mila menghentikannya. Mila juga mengingatkan untuk tidak bersedih lagi. Agar aku bertawakal kepada Allah agar segera dipertemukan dengan imam yang dapat membimbing ke jalan Allah.

"Aamiin." itu adalah jawaban yang aku berikan. Setelah mila selesai dengan wejangannya. Aku baru menjelaskan bahwa sebenarnya aku bukan lagi bersedih Nindi menikah bahkan sangat senang kembaranku telah menemukan pujaan hatinya. Tapi, aku lagi sakit gigi. Panas dalam yang membuat gusiku membengkak. Yang sakit tuh disini bukan disini sambil menunjukkan gigi dan secara bersamaan kami tertawa atas kesalahpahaman yang terjadi.