Yang tersisa dari pengalaman mengikuti MWC IX sumatra Barat (hari ke-90)
Ini pengalaman pertama saya mengikuti Media Guru Writing Camp (MWC) yang kebetulan MWC IX Sumatra Barat dilaksanakan di Padang, sungguh kegembiraan buat saya karena sudah lama mengidam – idamkan ingin membuat buku, dan sudah lama ingin tahu tentang alam dan budaya sumatra Barat khususnya Kota Padang. Ketika diadakan di kota Padang seperti dua kebutuhan terpenuhi, jalan-jalan dan ilmu tentang penulisan.
Asrama Haji tempat penginapan dan menuntut ilmu juga memberi kesan khusus bagi saya, karena disinilah tempat berkumpulnya para tamu Allah sebelum diberangkatkan ke tanah suci, suasana asrama, nama – nama gedung ,tempat manasik mengingatkan saya pada tahun 2008 yang lalu saat memenuhi panggilan menjadi tamu ALLAH SWT, semoga teman – teman yang belum dipangggil akan mendapat kesempatan lebih cepat dalam memenuhi panggilan ALLAH SWT.
Saya terkenang kembali pada tahun 2005 saat pelatihan tentang pembelajaran Bilingual di Surabaya, kegiatan dilaksanakan di asrama haji Sukolilo selama 3 minggu, ini pelatihan terlama yang saya rasakan, satu kamar kami terdiri atas lima orang yaitu dari Palu 2 orang, dari Mataram 2 orang dan saya sendiri dari Babel, karenanya kami berlima sudah seperti saudara dan masih berhubungan jarak jauh sampai saat ini. Setiap pagi setelah subuh kami berolahraga jalan pagi mengitari asrama, di asrama ada tempat manasik untuk tawaf dan sa’i, kamipun berlagak seperti calon jamah haji, bertawaf dan sa’i, sambil berdo’a tentunya agar kami segera dipanggil menjadi tamu Allah, kebetulan saat itu sedang ada manasik bagi rombongan yang akan berangkat haji, jadi sekitar asrama ramai orang-orang berjualan perlengkapan haji dan pernak-perniknya, kamipun ikut-ikutan sibuk membeli baranng-barang tersebut.
Pulang dari Surabaya saya ceritakan kepada senior saya dan kebetulan guru Agama tentang kegiatan kami di asrama haji, beliau tersenyum dan berkata, “sering-seringlah mengunjungi tempat seperti itu, karena biasanya kalian akan dipanggil hadir ke rumah Allah, tentunya dengan niat yang kuat, Insyaallah” , dan Alhamdulillah tahun 2008 memang benar aku berangkat memenuhi panggilan- NYA, dan Alhamdulillah tahun-tahun berikutnya disusul oleh teman-teman satu kamar ku.
Kami ber empat dalam satu kamar di asrama haji Padang ini, satu dari Padang dan kami bertiga dari Pangkalpinang Bangka Belitung, satu tahun dari asrama haji Padang Teman saya itu berangkat ke haji, sedang yang satunya sedang dalam proses daftar tunggu, wallahualambinsawab, berkah Allah itu ada di mana saja, hanya kebetulan saja pesan yang disampaikan oleh senior saya itu ternyata sesuai dengan yang kami alami.
Kegiatan MWC IX tanpa jadwal khusus, dengan nara sumber yang banyak memberi motivasi , melaui praktik menulis langsung, membuat saya bersemangat, keterpaksaan membuat saya bergairah untuk mencoba menulis, hal ini jauh berbeda jika dibandingkan ketika saya harus menulis sendirian di rumah, di sanalah pertama kali saya bertemu pak Ceo dan mas Eko Prasetyo, pasangan duet yang luar biasa keren.
Ikut MWC sambil menyusuri jalan-jalan di Padang, sholat di masjid Raya merupakan hal yang tak terlupakan, saat sopir grab salah informasi sehingga membawa kami ke masjid raya yang lain, minum es cendol khas Padang sambil menunggu sopir grab sholat jum’at, ketika lapar yang dicari warung nasi padang, agak kecewa karena sampai pulang ke kota asal kami tidak mencicipi nasi padang seperti yang ada di kota kami seperti warung nasi Minang Raya, Suluh, Kappau, Puteri Minang dan sebagainya.tidak hanya itu, kami pun mengunjungi tempat-tempat yang sangat bearti seperti Universitas Andalas, gedung yang dijadikan tempat penyelenggaraan Olimpiade sains (OSN), sungguh mempesona karena padang sebagai tuan rumah sangat antusias menyambut kedatangan anak-anak yang luar biasa dari penjuru Indonesia dengan menjejerkan karangan bunga ucapan selamat di sepanjang jalan menuju tempat penyelenggaraan.
Sayangnya karena keterbatasan waktu kami tidak sempat mengunjungi tempat-tempat wisata yang sangat populer dari dahulu kala seperti yang tertulis dalam buku cerita siti Nurbaya, Malin kundang, dan banyak lagi wisata lainnya. Tapi kami yakin jika Allah berkehendak tentu akan ada kesempatan lain bagi kami untuk berkunjung ke kota ini lagi, kota yang banyak melahirkan sastrawan dan budayawan terkenal.
Berawal dari ajakan seorang teman yang telah lebih dulu mengikuti MWC di semarang, dia menjelaskan tentang kegiatan tersebut, tadinya saya tidak tertarik, tapi jauh sebelum dia menginfokan tentang ini, saya sempat mendengar istilah sagu sabu dari seorang tamu yang datang berkunjung ke sekolah, beliau utusan dari kemendikbud yang berkaitan dengan urusan K13, beliau sempat memberikan file tentang out line penulisan buku, sempat saya buka tapi kemudian tidak saya gubris, sampai akhirnya saya mengiyakan untuk ikut MWC di padang.
Dari MWC itulah akhirnya kami bertiga menjadi pencetus penyelenggaraan Sagu Sabu di kota kami tentunya ini tak lepas dari kontribusi kepala dinas pendidikan yang dengan bersemangat mendengar cerita kami, lalu dengan semangat yang tinggi beliau juga ikut dalam kegiatan sagu sabu di Bandung, beliau berkata ingin tahu dulu apa itu sagu Sabu sebelum menyelenggarakan kegiatan yang serupa di kota kami, setelah itu sebanyak 3 kali kegiatan sagusabu digelar di kota kami, pesertanya tidak hanya dari kota melainkan dari berbagai kabupaten di provinsi kami. banyak buku yang telah ditelurkan dari kegiatan ini, Alhamdulilah walau kota kami belum menunjukkan penulis-penulis yang aktif di Gurusiana, tapi kami yakin mereka sebetulnya menulis dalam diam, dan suatu saat mereka akan menggeliat dan bangkit.
Untukmu MWC Padang yang telah memfasilitasi saya untuk memperoleh ilmu dan untukmu ibu Dian Pertiwi penulis puisi yang handal, telah menginspirasi saya untuk menulis, keduanya kan selalu dikenang.
# selamat menunaikan ibadah puasa
# stay at home
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Barakallah. Life is once time journey, so let's do our best, and stay grateful. Begitu kan, Bu Her...