Herlina Indrawaty

Herlina Indrawaty,S.Pd.M.Pd. adalah guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Tanjung Morawa, Deli Serdang Sumatera Utara. Lahir dan besar di Medan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ilalang Menghalangi Pandangan

Ilalang Menghalangi Pandangan

30. Mbak Tika Ingkar Janji

Setelah urusan adopsi Kayla yang menguras emosi, waktu dan tenaga selesai, kami merasa lega. Lega, bukan berarti bahagia. Hati rasa berdarah-darah, melihat kenyataan Kayla yang dijauhkan dari kami. Dalam persidangan itu, Kayla tampil pada saat diperlukan saja, selebihnya dia berada di ruangan lain.

Aku dan Mas Rasya menyapu dada, melihat kenyataan di depan mata. Apalagi, Mbak Tika membuat pengumuman resmi setelah makan siang di kantor. Syukurnya, aku tidak berada di ruangan itu. Hanya Mas Rasya saja yang hadir, dan meneleponku penuh kesedihan. Lagi-lagi aku menghiburnya.

Pagi ini, aku melihat beberapa tukang datang untuk mengerjakan renovasi rumah. Hal itu dikatakan mereka, ketika kutanya. Lebih jelasnya lagi, sejak renovasi rumah kami sudah tidak makan bersama. Mbak Tika memberi pembatas ruangan kami dengan ruangannya. Kami sudah tidak bisa lagi masuk ke ruangan miliknya, apalagi ke kamarnya dan Kayla.

Mas Rasya marah melihat semua itu, dia protes. Tapi tidak ditanggapi. Keesokan hari, suamiku mengajak pindah . Dia merasa tidak nyaman, walau aku bersikeras ingin tetap di rumah itu. Intinya, aku ingin dekat dengan putriku. Walau melakukan dengan sembunyi-sembunyi, tapi aku bisa melihatnya.

Sebagai istri, kemana pun suami mengajak, aku harus mengikutinya. Dia membawaku ke perumahan yang baru selesai dibangunnya. Rumah ini berada di pinggiran kota.

“Aku sudah resign dari kantor. Sungguh Di, aku tidak tahan menanggung rasa sakit ini. Jangan takut kamu tidak makan, aku sudah menghubungi beberapa teman untuk membuat kantor. Kami akan membangun perumahan menengah ke bawah.”

“Mas, apakah ini tidak berlebihan?” tanyaku pelan. Dia menggeleng, dan memintaku agar mendukungnya. Melihat kesedihan dan kekecewaan di wajah suamiku, aku merasa tidak sanggup menolaknya. Biarlah hatinya mendingin, seiring berjalannya waktu. Mas Rasya juga memintaku untuk tidak memikirkan Mbak Tika dan Kayla. Kami akan memulai lembaran baru dan hidup baru.

Awalnya, kerjaku hanya menangis setelah Mas Rasya berangkat kerja. Rasa sakit berpisah dengan putriku mengganggu kesehatanku. Aku ngedrop dan dilarikan ke rumah sakit, oleh tetangga baru sebelah rumahku. Mereka melihatku berdiri di teras dengan wajah pucat, dan tubuh yang lemah.

Mas Rasya datang beberapa jam kemudian dengan raut khawatir. Aku mengatakan hanya kecapekan sehabis menyusun barang-barang. Sebentar juga sembuh. Dokter datang membawa kabar.

“Selamat Pak, istri anda ternyata mengandung,” ujarnya. Aku dan Mas Rasya saling tatap. Tidak lama, dia memelukku.

“Terima kasih Di, Allah mendengar doa-doaku. Aku tidak dapat menahan bulir bening yang menerobos jatuh. Hangatnya pelukan suamiku, mengiris hati. Biar bagaimana pun, Kayla tetaplah mempunyai ruang di hatiku. Rinduku semakin menggebu. Aku tidak tahu, apakah dia masih mengingat kami sebagai mama dan papanya.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah Barokallah

13 Mar
Balas

Alhamdulillah. Terima kasih Pak.

14 Mar

Semoga kehamilan Diana sehat dan lancar hingga persalinan.

13 Mar
Balas

Terima kasih Bu...

14 Mar

Ada kisah sedihnya selain bahagia Tika hamil. Sukses Bunda. Lanjut yuk..seru

14 Mar
Balas

Terima kasih hadirnya Bu...

14 Mar

Sedihnya sbg org tua ya bund.

14 Mar
Balas

Ya Bu, benar sekali...

14 Mar

Kejamnya mbak Tika...semoga Dain dan Rasya kuat...Next

13 Mar
Balas

Semoga ya Bu, terima kasih

14 Mar

Alhamdulillah Diana hamil...semoga sehat selalu...

14 Mar
Balas

Aamiin...terima kasih Bu..

14 Mar

Padti Kayla tak kan lupa ayah ibunya. Tapi sedihh jg sy bunda...lanjutt bund...

13 Mar
Balas

Ya Oma, sedih pastinya Layla kecarian mama dan papanya.

14 Mar

Kisah yg semakin asyik Bund. Sht sll

15 Mar
Balas

Kisah yg semakin asyik Bund. Sht sll

15 Mar
Balas



search

New Post