Kepak-Kepak Sayap Merpati
Kepak-Kepak Sayap Merpati
10. Kecewa, dan Berurai Kesedihan
Dalam menjalani kehidupan ini, kadang kita bertemu dengan yang namanya senang dan susah, manis dan pahit, serta banyak lagi yang lainnya. Tidak selamanya berjalan dengan mulus saja. Ini semua akan kita lalui untuk menjadikan pengalaman dan pelajaran dalam hidup kita.
Saat Calista menerima jawaban dari kantor pusat Jakarta, bahwa usul kepindahannya ditolak. Dengan alasan kinerjanya baik dan dibutuhkan di tempat tugas yang sekarang.Kecewa, marah itu wajar. Tetapi untuk sakit hati tentu saja tidak. Mungkin saat ini, itulah jalan terbaik yang direncanakan-Nya.
Calista menyampaikan kabar ini kepada Kiano, rasa kecewa disimpannya dalam hati. Kiano tahu, tentu Calista kecewa dan tidak ingin menambahi dengan komentarnya lagi. Dihiburnya kekasih pujaan hatinya. Apa pun itu, mungkin yang terbaik untuk saat ini. Bahkan Calista harus lapang dada.
Kabar gembira menghampirinya pagi ini, Calista mendapat promosi jabatan. Walau itu tidak yang diharapkannya. Manager Eksekutif jabatannya sekarang. Kantor membuat acara pemotongan nasi tumpeng dan kata sambutan dari pimpinannya di kantor. Teman-temannya ikut senang dan memberikan selamat.
Calista merasa persoalannya dengan Rio sudah selesai. Hingga bebas untuk beraktivitas. Saat berbelanja di salah satu butik SUN Plaza, bertemu dengan Rio yang lagi mengantar Rein berbelanja. Calista sudah mau menghindar, tapi tertangkap mata Rio. Rio langsung menariknya. Calista meronta minta tangannya dilepaskan, tapi tangan Rio lebih kuat. Rio membawanya menjauhi butik. Calista merengut.
"Aku tak suka perlakuanmu ini. Aku bukan siapa-siapamu lagi. Tak pantas ini kau lakukan padaku." Ujar Calista marah. Rio diam tidak banyak bicara. Tangannya tetap menggandeng tangan Calista. Saat merasa sudah jauh dari butik, Rio belok dan masuk ke sebuah kafe. Dipesannya makanan ringan dan minum untuk mereka berdua.
Calista masih dengan wajah marahnya. Melihat Rio juga tak mau.
Kamu menghindariku Ca? Aku sampai kemana-mana mencarimu. Tapi kau bagai menghilang di telan bumi. Kamu boleh marah atau sakit hati dengan Rein, tetapi denganku jangan. Aku mencintaimu Ca. Sangat malah. Yang ada dalam pikiranku hanya dirimu. Tolong jangan sakiti hatiku."
Calista memelototkan matanya. Rio tertawa melihatnya. "
Kenapa tidak bisa menerima kenyataan Yo? Aku bukan Cacamu yang dulu. Tolong pahami, aku sudah lama melupakanmu, melupakan luka yang kau gores. Dan kini aku, Caca yang sudah bangkit, bahkan sudah memiliki kekasih Kiano namanya!"
"Tidak!...aku tidak terima dengan kenyataan ini. Dua tahun aku menderita, menunggu saat bersamamu, enak saja kau bilang lupakan. Aku tidak bisa terima. Camkan itu! Caca milik Rio, selamanya!"
Serunya kencang. Beberapa pengunjung kafe melirik mereka. Tapi Rio tak peduli.
"Jadi apa maumu?" tantang Calista marah.
"Kita menikah! Tak ada alasan Rein untuk menggangguku lagi."
"Rein? Apa maksudmu? Rein ada bersamamu? Aduh...matilah aku...Calista langsung bangkit. Rio mencekal lengannya.
"Sakit Yo! Lepaskan! Aku tak ingin dimaki wanita jahat itu!" bentak Calista dengan berbisik.
Rio bangkit dan menarik tangan Calista. Membayar lalu pergi. Calista mengikuti langkah Rio yang cepat dengan setengah berlari.
"Saat di parkiran, Calista meronta minta dilepaskan. Rio diam tak menanggapi.
"Biarkan aku pulang Yo, aku letih...rengek Calista hampir menangis.
"Aku tak ingin impian kita gagal Ca. Kita sudah merencanakannya begitu lama."
"Jangan mimpi! Itu dulu...lupakan!" Calista semakin marah. Tangisnya tak dapat dibendung. Rio menyuruh Calista membuka pintu mobil dan menyetir.
Calista masuk mobil dan menyetir.
"Hapus air matamu Ca. Nantilah menangis saat kita sudah selesai ijab qobul." ucap Rio menatap Calista.
Calista memberhentikan mobilnya.
"Tidak Rio! Aku tidak akan menikah denganmu! Cintaku sudah habis. Kita sudah lama berpisah dan saling melupakan." Calista tak dapat menahan kesedihannya. Rio menatap Calista. Spontan dipeluknya gadis pujaannya itu. Calista meronta dan memukul dada Rio.
"Sudahlah, jalankan mobilmu sayang. Nanti orang melihat kita berpelukan di mobil. Tidak enak." Ujar Rio sambil senyum. Calista jadi merasa takut. Sepanjang jalan menuju apartemennya, tak putus berdoa. Tidak ada kesempatan untuk menggunakan gawai juga. Rio selalu mengawasi.
"Kau nggak mungkin menginap di apartemen, Calista memberi tahu.
"Aku tahu. Aku menyewa apartemen di sebelahmu yang baru kosong. Tapi jangan pikir aku tak mengawasimu. Aku akan pulang, saatnya kau tidur. Besok aku akan mengantarmu kerja. Tolong kerjasamanya Ca, jangan buat aku marah."
Mendengar perkataan Rio itu, Calista tak bisa berbuat apa-apa lagi. Hanya doa yang dipanjatkannya agar keluar dari masalah yang menimpanya.
Kiano merasa heran, kenapa Calista dihubungi gawainya tidak aktif. Bahkan dikirim pesan juga tidak dibaca. Merasa tidak enak, pagi ini Kiano langsung ke Bandara untuk memesan tiket penerbangan menuju Medan.
Bersambung
#Tantangangurusiana
Tantangan Hari Ke-143
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sudah bisa Rio dilaporkan dgn aduan tindak kekerasan dan pemaksaan...ya saat bekerja di kantor Calista tgl bicara dgn sahabat dan atasan apa yg menimpanya...shg orgtua Calista dan Kiano tahu prmaksaan Rio kpd Calista.. dan gampangnua Calista jgn plg ke apartemen lg..tapi ikut plg sahabatnya dan mobil titipkan saja ke kantor..lalu calista cuti dan pergi ke Jakarta menemui Kiano atau ke rumah orgtuanya
Terima kasih bu Fitri atas ulasannya. Selalu suka dengan komentar ibu...Semoga ada jalan terbaik untuk Calista bu...
Ditunggu lanjutannya Bun....
Baik ibu...
Wah, makin seru Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih ibu Vivi...Barakallahu fiik..
Cinta itu membunuhmu...
Haha...tepat sekali bu...
Cinta Butaa
Betul bu...hingga tidak bisa membedakan lagi
Cinta Gila atau Gila Cinta si Rio ini
Dua-duanya itu Bu...
Rio, tidak tau malu, tidak merasa bersalah
Hehe...ya bu...
Woow.. menegangkan.
Ya bu...
Semakin keren bunda....Semoga aku juga bisa menulis seperti ibu... Salam sukses bund...
Calista hati-hati ya
Ok ibu..
Kok suka-suka si Rio ini aja ke si Caca.....huuuh kesal. Ini ceritanya benar-benar buat emosi pembaca berkecamuk, hihihiii...mantap Bu Herlina. :)
Wah,rumit...Rio terlalu egois..
Betul bu...
Nekad juga Si Rio. Sudahlah Calista, ia kan cinta pertamamu. Sekarang Rio sudah bebas, kenapa tidak kau jalani saja kebahagiaan dengan orang yang pernah kau cintai. Kamu bodh Calista. Ha ha ha .... lanjut
Karena sudah ada Kiano pak...
Rio jahat, egois, mau menang sendiri , kasihan Calista.
Betul bu...
Jd serem ya bu, si Rio..
Ya bu...
yg aneh adalah, calista tidak boleh minta pindah karena kinerjanya bagus...tp itu dlm cerita sih he.he..lanjut
Ihh...bapak...kan dapat promosi jabatan, lagian Calista dibutuhkan karena prestasinya
Wah kereen. Bakal jadi novel lagi ini. Selamat n sukses ya bu. Barokallah
Semakin hangat perseteruannya bu
Betul bu...
Betul bu...
Betul bu...
SMKN mnarik, bunda
Ya bu...terima kasih..
Rioooo.. Caca sudah tidak mencintaimu lagi. Camkan itu!
Hehe...betul itu bu..
Suasana berpelukannya...issst..ibu ini pintar banget deh memgaduk rasa...hehehe lanjut bunda cantik
Hehe...jadi malu saya bu...
Mendebarkan hmmm, semoga kiano bisa menyelamatkan calista
Ya bu...semoga ya
Heeem, makin seru
Ya bu...
Cinta pertama susah hilangnya, hingga hilang akal si Rio.....ditunggu kelanjutannya, bu.
Cinta pertama susah hilangnya, hingga hilang akal si Rio.....ditunggu kelanjutannya, bu.
Cinta pertama susah hilangnya, hingga hilang akal si Rio.....ditunggu kelanjutannya, bu.
Cinta pertama susah hilangnya, hingga hilang akal si Rio.....ditunggu kelanjutannya, bu.
Menegangkan. Ditunggubl anjutannya bu.
Ya bu...siaap..
Pulang aja Calista ke rumah BudeAmanRio nggak tahu alamat rumah BudeHahahah
Betul itu bude...ke rumah bude saja ya...
Betul itu bude...ke rumah bude saja ya...
Keren buk
Terima kasih bu...
Semakin seru
Srmakin seru
Waduh tambah menegangkan Bund
Terima kasih bu
Keren
Terima kasih bu..
Terima kasih bu..
Keren
Keren
Delik pemaksaan, dan penekanan itu perkara nya lumayan juga bermasalah, sudah mengoptimasi orang lain, & membuat orang lain tidak nyaman.
Ya bu...terima kasih..
Delik pemaksaan, dan penekanan itu perkara nya lumayan juga bermasalah, sudah mengoptimasi orang lain, & membuat orang lain tidak nyaman.
Delik pemaksaan, dan penekanan itu perkara nya lumayan juga bermasalah, sudah mengoptimasi orang lain, & membuat orang lain tidak nyaman.
Delik pemaksaan, dan penekanan itu perkara nya lumayan juga bermasalah, sudah mengoptimasi orang lain, & membuat orang lain tidak nyaman.
Delik pemaksaan, dan penekanan itu perkara nya lumayan juga bermasalah, sudah mengoptimasi orang lain, & membuat orang lain tidak nyaman.
Delik pemaksaan, dan penekanan itu perkara nya lumayan juga bermasalah, sudah mengoptimasi orang lain, & membuat orang lain tidak nyaman.
Delik pemaksaan, dan penekanan itu perkara nya lumayan juga bermasalah, sudah mengoptimasi orang lain, & membuat orang lain tidak nyaman.
Uuuuhhh..dasar lelakiKereen bun. Sukses sll
Hehe..terima kasih bu..
Kiano mulai salah paham. Kayaknya lagi klimaks, nih! Seru bunda! lanjut!
Terima kasih bu...
Ikut baper bun. Ditunggu selanjutnya
Ya bu...
Menegangkan bund.
Kisah cinta Calista yang rumit, semoga Kiano cepat menikahinya. Keren, Bu...
Betul bu..
Wow seru ....
Ya dek...
Wow seru ....
Wow seru ....
Wow seru ....
Wow seru ....
Wow seru ....
Wow seru ....
Wow seru ....
Wow seru ....