#TantanganGurusiana Ke-358

Bu Lina adalah seorang guru kelas 5 SD yang mengajar di kampungnya. Ia baru saja pulang dari sekolah. Wajahnya terlihat ceria. Ada sesuatu yang telah membuat hatinya bahagia hari ini. Semenjak ia mengajar di kelas 5, banyak pengalaman menarik yang ia dapatkan. Padahal baru 2 minggu ia mengajar di kelas ini. Kelas yang dianggap guru lain muridnya sukar diatur, nakal dan banyak lagi laporan dari guru yang mengajar sebelumnya, sehingga banyak yang menolak mengajar di kelas ini.

Hari ini Bu Lina dapat pengalaman berharga dari beberapa muridnya. Setelah selesai melaksanakan proses belajar, Bu Lina memberikan satu pertanyaan kepada murid-muridnya tentang pelajaran yang baru dipelajari.” Apakah kamu tertarik dengan pelajaran hari ini?” Bu Lina mencoba memancing dengan satu pertanyaan. Ternyata hampir seluruh murid mengangkat tangan, ingin menyampaikan pendapatnya.

Dengan bijak Bu Lina memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada Andi, murid yang dikatakan nakal oleh guru-guru lain.” Silahkan Andi, sampaikan jawabanmu!” Bu Lina dengan lembut mempersilahkan Andi. Mendapatkan kesempatan pertama membuat Andi merasa senang. Dengan penuh percaya diri, Andi menyampaikan ungkapan hatinya. Di antaranya Andi menyampaikan bahwa ia kurang puas, kurang mengerti dan minta di ulang lagi pelajaran itu. Bu Lina mencatat semua jawaban dari setiap siswanya. Semua catatan itu telah membuat hatinya terketuk untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan tadi. Andi yang dianggap murid nakal itu telah membuka hatinya untuk belajar memahami kebutuhan dari murid-muridnya.

*

Dari cerita di atas dapat kita simpulkan, adakalanya kita belajar dari situasi saat itu. Dengan memberikan kebebasan kepada murid untuk menyampaikan pendapatnya akan terlihat jawaban jujur dan lancar dari apa yang mereka pikirkan. Bagi guru dapat dijadikan evaluasi terhadap praktik pembelajaran yang belum tercapai. Dengan demikian akan membantu guru mengembangkan kemampuan murid-murid berdasarkan minatnya di saat belajar.

Lintau Buo, 10 April 2021

Herlina Suryati