Sosok Sederhana Seorang Ibu
#TantanganGurusiana Ke-269
Tema: Warna Kasih Ibu
Ibu bagi saya bukan sekedar pahlawan, tetapi ibu tepatnya sebagai malaikat. Sosok sederhana dan tegar yang dimiliki ibu, membuat saya bersyukur, bangga lahir dari rahimnya.
Kata nenek, ibu orangnya cerdas. Memang, terlihat dari cara berpikir ibu, serta cara ibu mengayomi anak-anaknya. Ibu selalu memberikan contoh pribadi yang baik. Walaupun nasib beliau kurang beruntung, namun, hanya dengan hidup pas-pasan mampu menyekolahkan ke tujuh anaknya. Ibu selalu mengajarkan kepada kami, jiwa tidak mudah menyerah dan selalu bersyukur.
Semenjak saya kecil, saya melihat ketegaran ibu menjalani beratnya kehidupan. Ibu, kesehariannya hanya sebagai petani biasa, ikut membantu ayah untuk menghidupi keluarga. Beliau tidak mengenal lelah, bahkan di waktu hujan badaipun, tetap bekerja, turun ke sawah menanam padi.
Saya masih ingat, di waktu musim tanam padi, ibu mengajak saya kesawah. Benih yang sudah di cabut, disusun lurus di tengah sawah, agar menanamnya lebih mudah dan rapi. Saya ikut menyusun benih itu. Ketika hujan turun, ibu memanggil saya untuk cepat berteduh ke dangau. Sementara ibu terus menanam padi, hanya dengan melindungi kepalanya dengan tudung.
Ibu begitu kuat. Air hujan yang membasahi tubuhnya tidak membuat ia sakit. Hanya ibu mengkuatirkan anak-anaknya. Ia sangat takut, kalau di antara kami anaknya ada yang sakit. Makanya ibu sangat hati-hati, tidak membiarkan tubuh saya tertimpa air hujan.
Di samping itu, ibu seorang penyabar. Terlihat dari cara ibu menghadapi bermacam-ragam sifat anaknya. Bayangkan, kami anaknya berjumlah tujuh orang, tentu mempunyai tingkah laku yang berbeda pula, tetapi dengan sabar beliau hadapi penuh kasih sayang.
Ibu sangat mengerti akan ayah. Ibu tahu kesukaan ayah. Setiap akan makan, sambal cabe harus tersedia di atas meja. Ibu tidak akan lupa menyediakan makanan favorit ayah. Pernah sekali, karena persediaan cabe habis, ibu tidak membuat sambal. Merasa ada yang kurang, ayah benar-benar tidak mau makan. Melihat situasi demikian, dengan penuh kesabaran ibu pergi mencari cabe. Dari tetangga, ibu mendapatkan beberapa buah cabe. Ibu langsung membuatkan sambal kesukaan ayah, sampai akhirnya ayah mau makan.
Ketika lebaran tiba, ibu tetap menyediakan keperluan untuk menyambut Hari Kemenangan tersebut. Meskipun hanya menyediakan beberapa jenis kue, ibu akan senang melihat anak-anaknya ikut makan kue seperti anak lainnya.
Begitu juga dengan baju lebaran. Semuanya mendapatkan baju baru. Untuk meringankan biaya, ibu membiasakan kami menyisihkan uang belanja untuk ditabungkan. Setiap kali menyerahkan uang jajan, ibu akan mengingatkan saya, agar mengisi celengan. Ibu membiasakan anak-anaknya hidup hemat. Celengan sederhana, dari potongan bambu buatan ayah itu, dibuka ketika lebaran akan tiba.
Ibu jarang marah. Beliau hanya marah apabila ada anaknya tidak melaksanakan salat, mengaji dan suka berbohong. Saya pernah di kurung ibu, gara-gara tidak pergi ke surau. Ketika itu saya pergi ke rumah teman meminjam buku. Saya pergi tanpa pamit. Begitulah cara ibu mendidik kami agar selalu menerapkan disiplin. Semuanya dilakukan ibu karena rasa sayang beliau kepada anak-anaknya.
Alhamdulillah, sekarang ibu sudah berusia 76 tahun. Saya sangat bersyukur kepada Allah, di usia sekarang, ibu masih diberikan nikmat kesehatan. Ibu masih segar dan kuat. Saya sangat bahagia, ketika jari-jari saya dapat menyisir rambut ibu yang sudah memutih. Dapat memegang jarinya ketika kuku ibu sudah panjang. Serta bibir ini, masih diberi kesempatan memanggil “Ibu.”
Semoga Allah memberikan keberkahan kepada ibu, dan rasa iklas kepada saya untuk merawat dan berbakti kepada ibu. Meskipun pengorbanan ibu selama ini tidak akan terbalaskan.
***
Lintau Buo, 10 Januari 2020
Herlina Suryati
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar