Sumbang Bajalan (Sumbang ketika Berjalan)
#TantanganGurusiana #TantanganMenulis90hari #TantanganHari85
Sumbang Duo Baleh (Sumbang Dua Belas)
(Sambungan)
Sumbang Bajalan (Sumbang ketika Berjalan)
Seorang perempuan harus hati-hati di waktu berjalan. Tidak boleh berjalan sendirian, harus ada yang menemani. Berjalan dengan pelan, dan tidak tergesa -gesa, sehingga binatang kecilpun seperti semut tidak mati karena terinjak, begitulah karena kehati-hatiannya.
Seperti kata pepatah ;
Bajalan si ganjuo lalai
Pado pai suruik nan labieh
Alu tataruong patah tigo
Samuik tapijak indak mati
Artinya: Seorang perempuan atau gadis harus berjalan dengan lemah gemulai, hingga semut pun terinjak tidak mati. Tetapi perempuan atau gadis tersebut mempunyai kekuatan yang besar, jika jalannya ada yang menghalangi , maka akan hancurlah orang yang menghalaginya tersebut.
Sumbang Bakato (Sumbang ketika berkata-kata)
Ketika berkata harus tahu dengan siapa dia berhadapan. Kata-kata yang diucapkan harus dengan sopan dan memiliki tujuan. Memahami kato nan ampek yaitu kato mandata, kato mandaki, kato manurun dan kato malereang. Ketika ada yang berbicara tidak boleh memotong pembicaraan orang tersebut. Suara tidak boleh dikeraskan dan terlalu girang dalam berkata-kata.
Sumbang Mancaliek (Sumbang ketika Melihat)
Anak gadis atau perempuan yang telah gadis harus menjaga pandangannya, harus menundukkan kepala, tidak boleh bersitatap ketika bertemu dengan laki-laki yang bukan muhrimnya. Ketika menerima tamu tidak boleh sering melihat jam, karena itu sama artinya dengan kita mengusir tamu yang datang kerumah kita secara halus.
Sumbang Makan (Sumbang ketika Makan)
Di waktu makan dilarang berdiri dan berjalan, apalagi berbicara. Kecuali ada hal yang sangat penting. Makan harus dengan pelan-pelan. Tidak boleh berbunyi atau bersuara. Atau istilahnya di minang mancapak. Ketika ada yang mau diambil harus minta tolong kepada orang yang berada di sebelah kita. Mendahulukan orang yang lebih tua mencuci tangan sebelum makan dan ketika selesai makan.
Sumbang Bapakaian (Sumbang dalam Berpakaian)
Pakaian yang dikenakan harus pas sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pakaian yang dipakai ketika mengikuti acara, ketika pergi ke pasar dan ketika mau beribadah tentu berbeda-beda. Pakaian yang dipakai harus sopan, bersih dan rapi. Tidak boleh memakai pakaian yang sempit dan ketat sehingga mencetak lekuk tubuh. Termasuk pakaian yang kainnya jarang sehingga tidak baik dipandang.
Bersambung.
Lintau buo, 10 Juli 2020
Herlina Suryati
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Yo susah tu in. Wak panggageh
Hehe. Yo mul..
Yo sabana palito nagari bundo kanduang ko buk.....mantaap....Kalau sumbang malagu lai buliah buk...hahaha
Namonyo sumbang berarti salah de
Mantap bana Bu, anak-anak zaman now hrs mangarati jo sumbang 12 ko ma Buk.
Yo bana ibu sayg, itu bana yang lah hilang, kito cubo basamo manjalehan ka anak anak kito buk, kalau ado acara di sekolah buek samacam acara drama supayo paham anak kito bu..tarimo kafih bu kunjungannyo.
Keren bu, selalu saja artikelnya menambah wawasan saya. Salut ah.
Terima kasih bu Susi jadirnya
Mantul bunda
Terima kasih bu say
Jadi tambah wawasan bu. Terimakasih
Mksh bu say
Mantul, bunda!
Terima kasih bu Siti
Keren banget.......membacanya asyik plus tambah wawasan dan pekerti..... salut
Hehe ya pak Pujarsono..terima kasih
Sumbang = sumbang (Gayo/Aceh). Tata Krama hidup manusia beradat.
Kalau di Minang sumbang itu artinya salah pak yusrin..mksh hadirnya pak
Keren bingittt bunda...sukses selalu
Mksh bu cantik