Herlinawati Safii,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Batuk ditengah Pandemi

Batuk ditengah Pandemi

Herlinawati Safii, S.Pd

Pernah nggak kalian ditatap dengan pandangan tajam dan penuh curiga oleh orang disekitar anda ketika sedang batuk ? Saya pernah mengalaminya. Rasanya begitu tidak nyaman dan malu sendiri, Padahal itu bukan salah saya ingin batuk. Gerak reflex pernapasan yang tersedak makanan pedas biang keroknya.

Wabah pandemic corona yang baru saja melanda kedaerah saya membuat semua orang merasa khawatir dan cemas. Wajar sebab sampai saat ini belum ada satu obat yang dianggap manjur untuk mengobati pasien terinfeksi.

Hal itupun berimbas pada saya ketika sedang menghadiri jamuan undangan aqiqah anak tetangga .Saya dan suami datang menghadiri undangan. Sesampainya disana tidak banyak orang bertamu dari luar, kebanyakan yang hadir masih anggota keluarga besar empunya hajat. Katanya sih takut digrebek petugas dikarenakan himbauan larangan berkumpul. Seperti umumnya jamuan aqiqah, salah satu menu yang hadir adalah gulai dan sate kambing.

saya hanya mengambil menu ayam dan acar sebagai lauk pendamping nasi. Sedangkan suami mengambil gulai kambing. Berhubung tuan rumah baik hati, dia mengambilkan suami lagi sepiring penuh sate kambing yang jujur saja begitu menggoda dengan balutan saos kecap dan rawitnya. Tergelitik melihat tampilan itu akhirnya saya memutuskan untuk memasukkan setusuk sate kambing kedalam piring saya. Dan demi menjaga image,saya lepaskan daging dari tusukannya. Karena malu harus makan langsung dari tusukan.

Entah karena sambil mendengarkan cerita yang cukup seru, tanpa sadar saya memakan sate beserta saos kecap rawit, plus acar yang juga bertabur cabe rawit. Otomatis setelah dikunyah dalam mulut baru terasa pedas luar biasa. Maklum saya tipe penyuka pedes level bawah. Sehingga kejadian itu membuat rasa tersedak dan panas luar biasa ditenggorokan yang akhirnya terciptalah batuk berkepanjangan. Sontak orang disekeliling terdiam dan langsung menatap tajam. Dengan wajah memerah akhirnya saya menghabiskan dua buah air kemasan gelas meredakan batuk. Benar-benar risih batuk saat wabah, tapi itulah kenyatan yang harus dihadapi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post