Langit itu Kembali Mendung
Berharap usai
Berharap tenang
Namun usik kembali menggeliat
Hadirnya tanpa kuharap
Ada namun tiada
Tersungging bibir semu
Bukankah aku sudah berupaya
Aku lelah berjuang .. sendiri
Dimana perjuangan mu
Wahai sang pemimpin
Kau letakkan semua dipundak ku
Berat .. lebih berat dari menunggu
Di panas terik
Langit itu kembali mendung
Mencurahkan seluruh isi hati
Ingin lari ..
Bagaimana dengan tanggungjawab ku
Menjaga .. mendidik .. menyayangi
Kuat .. tabah .. ikhlas
Berharap indah diakhir
BersamaNya sang penuntun hati
Lenteng Agung, 18 April 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
puisi yang menarik bu
Trimakasih Pak .. salam literasi