Saya menulis karena Hobby, sejak saya duduk dibangku sekolah saya hobby menuangkan seluruh perasaan yang saya miliki dalam buku diary. Memang tidak pernah dipublikasikan, tapi setiap saya selesai menulis saya merasa lega. Ada kepuasan tersendiri setelah saya menuangkan apa yang saya alami dan rasakan. Dulu saat saya ikut sagu sabu dikarimun untuk pertama kali, alasan saya menulis hanya karena saya mau belajar menceritakan curhatan teman teman saya menjadi satu kisah yang menarik. Karena saya bukan PNS yang perlu naik pangkat dan mengejar angka kredit. tidak ada tuntutan sama sekali, karena saya hanya guru biasa disekolah swasta. Jadi saya Cuma ingin belajar saja awalnya, juga ada keinginan untuk memiliki buku dengan nama sendiri di covernya. Namun, Saat ini saya mengikuti kegiatan sagu sabu untuk yang kedua kalinya. Disini saya menyadari ada alasan lain untuk saya menulis, tidak hanya mau belajar atau karena ingin nama saya terpampang di cover buku. Saya ingin nanti saat saya tidak ada lagi didunia ini, buku saya masih ada dan tetap hidup. Seperti kata helvi tiana rosa, ketika sebuah karya ditulis , maka pengarang tak mati,ia baru saja memperpanjang umurnya lagi. Dengan semua buku yang saya tulis saya mau orang mendapatkan sebuah hikmah dari cerita cerita yang saya tulis. Mungkin kai ini saya ingin menulis buku pelajaran atau berkenaan dengan materi yang saya ampu,maka siswa saya nanti bisa membaca buku itu dan ilmunya akan mengalir selagi buku itu ada.banyak hal yang memotivasi saya untuk menulis saat ini. Selain ingin tetap hidup melalui karya, saya mau anak cucu saya nanti melihat ini bundanya, ini oma nya, ini loh uyutnya yang pernah menulis buku. Meninggalkan bekas untuk anak anak kelak. Karena teman saya pernah bilang, kita dikenal bukan karena nama, namun dengan karya. Jadi, saya ingin dikenal bukan siapa saya, namun dengan apa yang sudah kita lakukan. Salam Literasi.

#SAGUSABU_BINTAN