Herman nurjaman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Si penelpon gelap

cerita malam ini disaat sibuknya aku mempersiapkan makan malam dan mengusir segerombolan semut yang sedang bergotong royong mengangkat segumpal bahan makanannya. karena merasa risih setiap ingin kulangkahkan kaki ini selalu saja terinjak dan terasa geli. aku pun menggapai sebatang alumunium yang pada ujungnya terdapat sekumpulan ijuk-ijuk berwarna hitam untuk digunakan sebagai alat penghilang ketidaknyamanan.

Masih dalam keadaan hati yang menggelora terbakar lalu terdengar alunan musik merdu. sesaat amarahku terlupakan dan mencari asal bunyi yang terdengar oleh sepasang telinga. sontak kualihkan perhatian kepada hp yang berada di antara tumpukan buku. Ternyata bunyi itu keluar dari hp pertanda adanya sebuah panggilan masuk yang harus dijawab. Aku pun menghampiri lalu mengambilnya. setelah tergenggam kulihat layar hp yang menampilkan nomor tidak terdapat namanya. karena profesiku seorang guru terbersit dalam ingatan bahwa yang melakukan panggilan itu adalah orang tua siswa atau orang yang mempunyai kepentingan mendesak dan perlu didiskusikan. kuangkatlah hp itu lalu ucapkan salam selayaknya pengguna yang mempunyai sopan santun. setelah diangkat terdengar suara seorang laki-laki yang mengeluarkan sebuah pertanyaan "siapa ini..?", aneh..? hatiku bertanya. setelah itu kumatikan saja sambungan telponnya lalu melanjutkan kesibukan yang belum tuntas. selanjutnya terdengar kembali nada panggilan nomor yang tadi, "orang iseng " gerutuku sambil digeser gambar telpon yang berwarna merah.

Ketiga, keempat, kelima kali kuabaikan saja dengan cara menolak panggilannya. Nampak tidak membuat efek jera si penelepon pun terus berusaha dan berjuang hingga tercapai keinginannya. sampai pada akhirnya masih dalam keadaan risih kujawablah telponnya dan keluar lagi pertanyaan yang sama "siapa ini? " perbuatan tidak bermanfaat buang-buang energi dan waktu. aku pun penasaran apa sebenarnya yang dia inginkan. "iya mas ada kepentingan apa dan anda siapa? " ujarku menjawabnya.

Teringat dalam benakku, obrolan teman yang mengalami kejadian sama seperti itu. namun ujungnya minta pulsa, minta kirimkan uang seolah-olah terhipnotis langsung dikabulkannya. setelah sadar baru ingat bahwa dia tertipu. kejahatan bisa terjadi kapan dan dimana saja kepada siapapun.

Si penelpon itu pun mengeluarkan pertanyaan lagi untuk yang ketiga kalinya dan mengeluarkan pertanyaan sama. Tapi kali ini ditambahnya dengan pertanyaan "mana orangnya, kamu dimana?" jawabku dengan nada Do tinggi "aku ini orang dan kamu ada keperluan apa menelpon? jika tidak ada kepentingan jangan mengganggu kesibukan orang lain"

Perasaan yang semakin membara bergolak membakar disetiap celah tubuh mengalir pada saluran darah membuat jantung ini menampakan keberadaannya. Tak kuasa ku menghadapinya daripada buang waktu lebih baik kuhentikan saja keisengan itu dengan menutup telponnya.

Pikirku, masih saja ada orang yang berbuat sia-sia. membuang waktu yang tidak berguna terlepas dari apakah mungkin ada motif lain dibalik semua itu yang menjadi sebuah mata pencaharian demi bertahan hidup atau hal lainnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post