Hermin, M.Pd.

Seorang guru Bahasa Indonesia yang lahir di "Bumi Tarling", Cirebon, Jawa Barat, 15 Mei 1973; yang mengharapkan agar putera-puteranya dan seluruh generasi musli...

Selengkapnya
Navigasi Web
Literasi Obat Segala Penyakit

Literasi Obat Segala Penyakit

Literasi Obat Segala Penyakit

oleh, Hermin

Iqra’ bismi Robbikal ladzii kholaq.

(Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu

yang menciptakan)

QS Al ‘Alaq:1

Selesai sholat isya berjamaah, anak bungsuku yang baru kelas tiga SD kembali menyalakan televisi. “De, sudah, tho, tivinya jangan kebanyakan”, ujarku, “Dede belajar menulis,ya?”

“Ini kan, malam Minggu. Masa belajar terus. Ya, sudah. Jangan dimatikan. Belajar nulis, kan bisa sambil nonton tivi. Tangannya nulis, matanya nonton.” dia masih berusaha ngeyel.

“Kalau tivinya nyala, Dede enggak akan konsen.” aku tak kalah ngeyel.

Akhirnya anakku menurut. Kurasa ia mulai membaca dan menuliskan hasil bacaannya ke dalam buku tulis yang kuberikan padanya. Ia lakukan itu sambil tengkurap di atas tempat tidur.

“Ade nulis, ibu ngetik, ya?” aku mengetik dengan membelakanginya. Puisi yang bakal kumasukkan dalam antologi puisi yang harus dikirim ke surel naskah sagusabu memang belum kelar. Padahal tenggat yang diberikan tinggal lima hari lagi.

Bismillah. Aku pun mulai menggerakkan jemariku di atas papan tik. Belum lama aku mengetik. Aku pun penasaran. Dulu, pernah pada suatu saat ia kuminta mengarang. Ia mengarang di atas tempat tidur. Walhasil, ia tertidur sebelum karangan yang dibuatnya terselesaikan. Jangan-jangan, sekarang pun sama.

Aku menoleh ke belakang. Ke arah tempat tidur yang digunakannya sebagai tempatnya melakukan aktivitas membaca dan menulis. Ternyata benar. Anakku tersayang telah terlelap sambil memeluk guling. Buku bacaan, buku tulis, dan pulpen tergeletak begitu saja di sampingnya.

Kulihat buku tulisnya. Mataku segera menangkap deretan tulisannya yang rapi. Baru beberapa kalimat. Kulirik pula buku bacaannya. Oh, Naak. Ibu memintamu menuliskannya kembali dengan bahasamu sendiri. Ternyata engkau sekadar menyalinnya. Semoga esok atau lusa, ibumu ini dapat meluangkan waktu untuk membimbingmu mengembangkan daya pikir dan mengolah rasa melalui kegiatan membaca dan menulis.

Namun demikian, –terlepas dari apa yang sudah ditulis olehnya dan terutama tanpa bermaksud mengunggulkan seorang di atas yang lain; semata-mata mengapresiasi– tulisan anak bungsuku ini memang relatif lebih rapi dibandingkan kedua kakaknya.

Kulirik kembali anakku yang telah mulai dibuai mimpi. Ternyata, oh, ternyata, selain obat sakit gigi (Baca tulisan Iis Nuraeni, Catatan Harian Cikgu: “Literasi dan Origami Penyembuh Sakit Gigi” dalam http://www.gurusiana.id/topics/sakit%20gigi), literasi juga menjadi obat tidur yang mujarab.

Kurasa, literasi adalah penawar bagi segala penyakit. Buktinya, firman pertama yang diturunkan Allah adalah “Iqro’ bismi Robbikal ladzii kholaq”. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.”

*****

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post