Oleh Hermin Agustini

“Selesai dengan diri sendiri, mulai memudahkan orang lain” merupakah salah satu kalimat motivasi yang disampaikan oleh Bapak CEO Media Guru Indonesia, Bapak Ikhsan ketika membuka acara Training of Trainer Fasilitator Literasi IPP se-Jawa dan Bali yang dilaksanakan di Jogyakarta. Kalimat itu menjadi bekal pembuka bagi semua peserta bila nanti menjadi fasda literasi agar memiliki jiwa dan semangat memudahkan orang lain.

Komitmen dan loyalitas sangatlah penting dalam meraih sukses bersama. Dan seseorang baru disebut sukses bila mampu mengantarkan orang lain meraih sukses. Menginjak dalam-dalam setiap ego yang masih melekat dan hanya fokus pada tujuan utama untuk membumikan giat literasi tanpa terganggu oleh berbagai rintangan dan hambatan yang akan dihadapi oleh para fasda. Harus tetap konsisten dan pantang menyerah. Menjadi yang terbaik serta memberi kebaikan dengan tulus karena ketika kita berbuat baik kepada orang lain sejatinya kita berbuat baik pada diri sendiri.

Oleh karenanya, pelatihan yang dimulai dari tanggal 19 Desember sampai dengan tanggal 20 Desember 2022 tersebut benar-benar sarat dengan ilmu. Para peserta mendapatkan pembekalan materi yang tidak hanya meliputi kemampuan publik speaking, ilmu kepenulisan, cara memotivasi, namun juga diajarkan kepekaan, keperdulian untuk saling support dan saling percaya dalam mensukseskan giat literasi.

“Alone, we can do so little; together we can do so much” (Hellen Keller), sendiri kita hanya bisa melakukan sedikit hal, namun bersama kita bisa melakukan banyak hal. merupakan closing statement dari Bapak CEO dalam mengakhiri materi pelatihan siang itu. Tak hanya itu, TOT Fasda se Jawa-Bali benar-benar membakar semangat seluruh peserta yang siap membumikan literasi di daerahnya masing-masing.

Saya pribadi sangat bersyukur telah sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan yang mengobarkan lagi api semangat menulis yang telah lama padam dengan seribu alasan yang tak jelas. Jika semula saya menulis dan menghasilkan buku solo maupun antologi untuk kebanggaan pribadi, namun kini saya menulis agar bisa menginspirasi, paling tidak, saya bisa memberikan contoh agar bisa mengajak semua orang di lingkaran saya terutama para siswa dan guru ke dalam frekwensi yang sama yaitu menggiatkan literasi.

Dengan semangat yang masih membara, saya mulai menulis di blog Gurusiana. Saya mulai menulis tentang giat di sekolah saya, membagikan tautan ke grup whatsapp guru dan teman-teman saya. Alhasil mereka merasa bangga bahwa giat mereka saya tulis, bahkan saya publikasikan melalui koran Radar Jember. Di sini saya merasa mulai menautkan hati untuk memulai sebuah gerakan literasi.

Kemudian saya membentuk team literasi untuk mengawal gerakan literasi sekolah. Menata secara fisik tiap-tiap kelas dengan memunculkan pojok baca dan meminta bantuan seluruh teman baik yang ada dalam komunitas Media Guru Indonesia maupun komunitas lain di medsos untuk pengadaan buku. Alhasil, respon positif dan kesanggupan menyumbangkan buku mulai bermunculan, tinggal menunggu kiriman buku datang.

Tak cukup hanya itu, saya pun berkirim surat ke Perpusnas untuk memperoleh bantuan buku. Semua tinggal menunggu. Senyum rekah menyertai setiap langkah giat literasi di sekolah. Bagai bintang yang baru muncul, saya mendapat banyak perhatian dari semua teman dan handaitaulan yang semua bahu-membahu mendorong saya untuk menghidupkan giat literasi.

Terimakasih Media Guru Indonesia. Terimakasih seluruh sahabat-sahabat di manapun berada. Semoga setiap langkah kita mendapat ridho dan kemudahan Allah SWT. Aamiiin Ya Robbal Alaamiin.

Salam Literasi.