Kurindu Dekapmu, Ibu
Oleh: Hermin Agustini
Lebat rambutmu hujan kepagian
Daun-daun berayun dalam pelukan dahan
Syahdu lagu menggema di manja ingatan
Masa kanakku menari di pohon perjalanan
Air mata cintamu basahi tanah kerontang
Wangi napasmu merebak dari riap tangisan
Nyanyianmu pagi mewangi di usia jelang matang
Dari masa kanakku yang kau ayun dengan senyuman
Langkahmu jejak matahari terbit dari ufuk usia
Terangi titian hidupku yang penuh rahasia
Bila penat mendera kupenjamkan mata
Rindu peluk dan belaian tempatku rebahkan gulana
Ibu, aku rindu…
BalungKulon, 23 Januari 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terolimakasih Bak Ning
Ibu memang selalu membuat kita rindu. Keren Bun puisinya.