Hermin Suprijati

Guru IPA di SMP 1 Jekulo Kudus...

Selengkapnya
Navigasi Web

Wajah di Jendela

“Ibuuuuu, wajah di jendelaaaa….,” teriak Dek Dafa saat menaiki sepeda motor membonceng Bapak Antoknya. Dek Dafa selalu memanggil kami dengan sebutan yang lengkap karena punya dua bapak, satu ibu serta satu mak. Aku di panggil Ibu Hermin, Bapak Antok merupakan panggilan untuk ayah kandungnya, sementara memanggil suaminya mak yang mengasuh dari kecil dengan panggilan Bapak Ai. Untuk seseorang yang selalu sabar “memelihara” Dek Dafa (karena saat kecil bingung untuk mencari kata “yang mengasuhnya,” hiihii…) dengan panggilan kesayangan Mak Tri.

“Ya sayaaang… Ibu di sini..,” jawabku seraya menampakkan wajahku di depan pintu belakang.

“I love you…,” dengan matanya yang terus menatapku.

“I love you too…,” jawabku sambil memonyongkan bibir seperti mencium pipinya dengan mata tertutup.

“Muuuaach.. muuuaaach…,” ketawanya menyeringai dari kejauhan.

“Muach…muaaach too….,” balasku melempar senyum untuk lelaki kecil kesayanganku.

“Assalamu ‘alaikum,” katanya lagi seraya melambaikan tangannya.

“Wa’alaikum salam,” sekali lagi aku membalas sapaan paginya menuju rumah mak yang mengasuhnya sejak dari empat puluh hari.

Kembali menuju ke kamar untuk berganti baju dan berdandan sedikit, terus “menyetorkan wajah” alias absen wajah di depan mesin detector absen sekolah. Sepertinya adrenalinku meningkat, gumamku sambil senyum-senyum sendiri. Mengikuti sebuah workshop atau pelatihan selalu membuatku bahagia, entah karena akan bertemu dengan suasana baru, personel baru, bahkan materi-materi baru. Pokoknya asyik saja kalau akan mendapatkan ilmu baru.

Ternyata semua dugaanku benar, di sini aku menemukan hal-hal yang membuatku sedikit merasa minder. Karena apa, karena…. ternyata oh ternyata…, semua yang ada di Pelatihan Sagusabu Kudus-2 ini, menakjubkan. Bagaimana tidak saudara-saudara…, semua teman merasa eksaited, eeeh merasa tertarik, secara antusias mendengarkan, melakukan setiap tugas yang di berikan narasumber dengan semangat. Sampai-sampai tidak mengenal waktu pokoknya, hiii…hiii…. Sepertinya di setiap kesempatan penginnya menulis terus. Tidak ada waktu break ya manut, hiii..hiii…, jam istirahat untuk makan siang dan sholatpun di rasa mengganggu saat asyik menuangkan ide menulisnya. Kuatir idenya menguap, terbang entah ke mana. Akupun tersenyum melihat bunda supporter tercantik di depanku Bu Endang Siwi, yang mana selalu bahagia melihat sahabat-sahabat yang aktif serius mantengin semua laptopnya masing-masing. Mengeluarkan telepon genggamnya untuk mengabadikan wajah serius kami.

Di sela-sela waktu mengerjakan tugas yang diberikan Pak Leck Murman, yang aku rasakan tidak mudah untuk dilakukan, selalu teringat kalimat Dek Dafa, “Wajah di Jendela”. Aku selalu tidak ingin memberikan sesuatu hal yang membuatnya merasa kecewa. Jujur saja, waktuku untuk seorang anak berusia sepuluh tahun, yang tentu saja masih butuh perhatian seorang ibu, seseorang yang layak menjadi tempat bermanja-manja baginya. Rasanya ingin menuliskan banyak hal, karena di pikiran terlalu banyak yang berseliweran, hiii….hii… kayak jalan raya saja. Untuk memindahkan semuanya tentu saja tidak mengalir dengan mudah. Jari-jari menari dengan lincah dilaptop, bukan jaminan menghasilkan sebuah karya yang asyik, apik, atau renyah untuk dibacanya.

“Wajah di Jendela” membuat semangatku menjadi tinggi lagi, saat di berikan tugas yang ke-“duapuluh tujuh” dari Pak Murman, hii…hiii… padahal tugasnya ya tidak segitu banyaknyalah… tapi itu selalu membuat kami peserta tersenyum, bahkan memerdebatkannya, bahwa tugas yang ke-duapuluh tujuh sudah kemarin, atau apalah yang penting sempat membuat kami tertawa bahagia di sana.

“Baiklah Dek Dafa, Ibu akan berusaha sebaik mungkin untuk tugas yang ini. Bismillah saja, untuk menjadi lebih baik setiap waktunya. Menurutku belajar itu tidak mengenal waktu, tempat, usia, apalagi jenjang pendidikan. Mengapa tidak?. Membaca karya-karya yang dibagikan sahabat dalam grup whatsap pelatihan Satu Guru Satu Buku Kudus-2, memperlihatkan betapa antusias sahabat-sahabat dalam hal menulis. Cerita pendek, atau opini yang mereka sampaikan membukakan pola pikirku, betapa amazingnya mereka. Saaluuut untuk semangatnya… kalian merupakan tambahan energi dihidupku kali ini.

Membaca “Buku Harian Jasmine,” karya bunda Tri Ismayawati ini, menceritakan saat beliau melaksanakan tugas mulianya sebagai guru IPS SMP 4 Kudus. Di sana diceritakan hal-hal yang menarik dari peserta didik. Diantaranya si Jasmine, siswi yang mempunyai cerita-cerita menarik di dalam buku hariannya. Bunda Tri Ismayawati ini mengemas ceritanya dengan apik. Beliau juga memberikan tips atau solusi untuk tidak menyelesaikan masalah di kelas dengan tidak gegabah. Kudu sabar menghadapi semua karakter yang dimiliki peserta didik kita. Sabar dan strategi tepat adalah ilmu yang layak untuk di tiru bagi seorang pendidik. Ilmu yang tidak murah menurutku. Charming pokoknya.

Berbeda dengan karya Pak Iwan Kurnianto, bapak kita yang satu ini mengulas tentang semangatnya yang tidak pernah pupus dalam meraih rejeki. Di sana kita akan banyak menemukan filosofi hidup, “Sing penting sithik-sithik mlebu” merupakan kalimat unggulan pertama beliau. Memaknai kalimatnya kurang lebih adalah bagaimana kita mengucap syukur dengan apa yang diberikan Allah SWT. “Yang penting ada pemasukan walaupun jumlahnya tidak seberapa besar, daripada kita tidak melakukan usaha untuk mendapatkan rejeki dari-Nya. Tentunya akan banyak teori filosofi yang kita temukan di tulisannya Pak Iwan. Maturnuwun Pak Iwan untuk capaian ilmu filosofinya hari ini. Aku senantiasa menunggu karya-karya dari panjenengan.

Pelatihan Sagusabu Kudus-2 ini akan membuat langkah awalku dalam hal menulis. Menuliskan apapun tentunya. Yang penting menuliskan apa yang di pikiran, jangan memikirkan apa yang akan kita tulis, itu prinsipnya. Mudahkan… menulis.

Penulis adalah peserta Sagusabu-2 Kudus

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nah, ini tulisan yang keren. Renyah banget dan lunyu

14 Jan
Balas

Maturnuwun supportnya selalu...Pak Leck

14 Jan

Semoga sukses Bu...

14 Jan
Balas

Maturnuwun doanya... Begitu jg sebaliknya yaach... saling mendoakan yg terbaik..

14 Jan

Kereeeeen.....! Ayooo bun tetep semangat

14 Jan
Balas

Siiip joos mbk .aku ijin sehari kemarin

14 Jan
Balas

Ada namaku disebut... Ayo semangat Bu... Kita bisa

14 Jan
Balas

Hiihii... maaf buund... lupa izin kiih.... siiiaaap... semangaaat selalu...

14 Jan



search

New Post