Bukan hal asing, jika setiap orang di usia anak anak, sampe usia lanjut punya media sosial. Disana menjadi ajang eksis seseorang atas apa yang di minati. bisa makanan, pekerjaan, keluarga, bahkan kehidupan pribadi. Siapa aja bisa melakukannya dengan mudah. saat duduk di ruang tamu, di ruang kerja bahkan sampai di kamar pribadi juga bisa aja dilakukan sampai ada juga yang melakukan itu saat mereka beribadah di tempat ibadah.

Tidak ada yang salah, lakukan saja asal tidak merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain. Lalu bagaimana ceritanya jika status medsos bisa merugikan orang lain atau bahkan diri sendiri. hal ini bisa terjadi karena apa yang di posting di medsos secara tanpa sadar menyakiti secara langsung atau bahkan sebaliknya. dan bisa juga sebenarnya hal ini dilakukan tanpa disadari.

Begitu banyak status Medsos namun tidak banyak yg bisa menarik perhatian kecuali tentang, apa yang orang lain miliki, apa yang bisa membuat orang lain bahagia, mengapa mereka lebih menarik atau mengapa dia sedih. ini gaya gosip zaman now.

gosip zaman now dengan cara melakukan share informasi Medsos yang mungkin belum tentu kebenarannya, hingga semakin banyak yang membaca, like maka rating gosip semakin tinggi. padahal informasi itu belum benar.

Lebih parah lagi jika baca status Sosmed orang yang di kenal lalu merasa sakit jika yang punya status lagi bahagia. lalu bahagia jika yang punya status lagi sedih. Oh no.... begitu banget hidupmu, rasa impati berubah jadi rasa sinis, padahal baiknya tetaplah bahagia jika liat orang lain bahagia dan turut prihatin jika orang lain lagi bersedih.

Jangan buat hati menjadi keruh karena status Sosmed orang lain walau itu orang yang berbeda dengan kita, berdamailah dengan kondisi orang lain, karena itu hanya status orang lain Medsos dan bukan kehidupan diri kita sendiri