Hutang Penghalang Masuk Surga
Hutang Penghalang Masuk Surga
By. Hermiza Akmal
MAN 3 Kota Padang Panjang
Suatu hari Putri teman Azizah datang berkunjung ke rumah. Putri menyampaikan bahwa dia ingin meminjam uang Rp 5.000.000. Kebetulan ladang sudah lama kosong yang belum ditanami apa-apa karena ketiadaan modal lagi, kalau sudah panen sekitar 4 bulan ke depan, uang Azizah akan dikembalikan.
Azizah karena ingin membantu temannya yang sedang membutuhkan, langsung menyerahkan uang itu setelah ditanda tangani Putri kwitansi tanda peminjaman. Akhirnya Putri mengucapkan terima kasih atas kesediaan Azizah memberikan pinjaman dan mohon pamit.
Selang 4 bulan kemudian, Putri yang berjanji akan membayar hutangnya, tidak muncul untuk membayarnya, Azizah awalnya berprasangka baik saja, ditunggu sampai bulan ke 5 dan seterusnya, tetap Putri tidak juga muncul. Akhirnya Azizah yang ditemani oleh suaminya pergi ke rumah Putri untuk menanyakan masalah hutangnya.
Setiap datang ke rumah Putri, selalu saja rumahnya dalam kondisi terkunci. Akhirnya Azizah bertanya kepada tetangga Putri tentang kondisinya. Tetangganya menjawab bahwa Putri banyak hutang kepada para tetangganya dan belum dibayar, kami juga tidak tahu keberadaannya sekarang.
Azizah pulang dengan suaminya dengan perasaan kecewa mendapat perlakuan dari temannya yang demikian. Akhirnya suami Azizah memperingatkan untuk ke depan jangan mudah-mudah saja memberikan pinjaman uang kepada seseorang. Azizah mengiyakan apa yang disampaikan oleh suaminya.
Azizah teringat materi pelajaran yang pernah dipelajarinya semasa sekolah dulu bahwa salah satu yang dibolehkan agama dalam pergaulan sesama manusia adalah berhutang. Kebutuhan hidup tidak selamanya terpenuhi, dalam kondisi mendesak, berhutang merupakan solusinya, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk kepentingan usaha.
Namun permasalahan yang ditemukan di tengah masyarakat sangat beragam, di antaranya ada yang bersegera membayar hutangnya kembali, namun sebaliknya ada yang menyepelekan hutangnya sehingga enggan mengembalikan hutang kepada pemiliknya, bahkan menghindar. Akibat yang timbul, hubungan yang semula sangat erat menjadi renggang dan rusak.
Banyak orang tidak menyadari tentang beban yang akan dipikul oleh orang yang berhutang, terutama di akhirat, bila hutang tidak dibayar, dia tidak akan masuk surga meskipun mati syahid, sebagaimana hadis Nabi Saw artinya “Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak akan masuk surga sampai hutangnya itu dilunasi.”(HR. Ahmad)
Dalam hadis Nabi Saw yang lain artinya “Semua dosa orang yang mati syahid diampuni, kecuali hutang.” (HR. Muslim dari Abdullah Bin ‘Amr ra). Sedangkan beban di dunia dengan tidak segera membayar hutang adalah tidak lagi dipercaya orang lain dan secara perlahan tapi pasti, hidup tidak akan tenang karena orang-orang akan menjauhi dan mengucilkannya sehingga pelaku merasakan hina di siang hari dan gelisah di malam hari
Namun, jika orang yang dipinjamkan betul-betul tidak memiliki kemampuan untuk membayar, maka perlu direnungkan hadis Nabi Saw yang artinya “Barangsiapa meringankan hutang orang yang berhutang atau membebaskannya, maka ia berada di bawah naungan ‘Arasy pada hari kiamat.” (HR. Muslim).
Untuk terpelihara dari tidak berhutang, Nabi Saw mengajarkan do’a yang artinya “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari pengecut dan bakhil serta dari terlilit hutang dan dari ancaman orang lain.” (HR. Bukhari).
Padang Panjang, Selasa, 21 April 2020 Tantangan Gurusiana (hari ke-22)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul bu. Terpaksa hrs mengikhlaskan. Smg Allah memberikan rizqi yg barokah pd kita. Good mom artikelnya.
Aamiin...Alhamdulillah...Terima kasih Bu
Mengerikan sekali ya, Bu. Jika orang berpulang namun masih menyisakan utang. Anehnya, orang yang berutang jadi lebih galak saat diingatkan atau ditagih utangnya.
Iya Bu, mungkin niat dari awal memang salah Bu, rencana memang ngak akan mengembalikan. Terima kasih Bu
Alhamdulillah, dapat ilmu!
Alhamdulillah, sama dapat ilmu dengan tulisan ibu yang mencerahkan. Terima kasih Bu
Doa yang super bu.. Selalu saya baca pagi dan sore untuk membentengi diri dan keluarga.. Allahumma Innii a'uudzubika minal hammi wal hazan.......
Mantap Pak...Semoga istiqamah dengan doanya Pak...Terima kasih Pak
Aamiin Yaa Robbal 'aalamiin. Begitu juga doa yang sama untuk jenengan.. Aamiin
Aamiin...Terima kasih do'anya Pak
ngeri bu,,jika saat ajal menjemput, kita masih punya hutang, semoga jika ada yg lupa berupa uang, ahli waris bisa melunasinnya..namun jk janji..itu yg sudah bu..trimakasih tausyiahnya..salam
Iya Pak, sama-sama Pak, terima kasih Pak. Salam hormat Pak
Semoga kita terhindar dari berhutang yang tak kunjung berkesudahan ....... gara2 tak ada niat untuk membayar.....Trimkasih tausiyah bermamfaat sekali....Sukses selalu ya Bu ketua.....
Aamiin...Sama-sama Bu Kade. Aamiin...Terima kasih doa & supportnya Bu Kade
Semoga kita terbebas dari lilitan hutang..dan bisa merelakan hutang teman pada kita kalau memang tidak sangup untuk membayar..
Aamiin, ikhlas ya Bu Era, terima kasih Bu Era
Alhamdulillahi Robbil'Alamin, Barokallahu Fik Ibuk, tulisan ibuk memang banyak kt alami d masyarakat, banyak yg menyepelekan ttg pembayaran hutang ini. Smg kt terhindar dari berhutang ya Ibuk. Aamiin Allahumma Aamiin
Alhamdulillah, syukran do'a & supportnya Buk Susi, betul Buk. Aamiin...
Hutang membuat diri siang dan mlam tdk pernah tenang ya buk, apalgi klau sdah jtuh tempo sesuai jnji.. Trus bagaimna dgn hutang di bank buk.. (hee,, hee)
Betul Buk Yen, diangsur aja dengan pemotongan gaji tiap bulan ya Buk Yen. Hehe. Terima kasih Buk Yen
Betul tu uni, namun yang membuat kita resah yg tak mau bayar hutang itu adalah orang yang tahu akan resikonya. Tapi dia merasa tak berdosa. Sehingga Keikhlasan kita bisa bergeser ulah ketidak jujurannya
Yang penting kita ingatkan Kas, terserah mau diterima atau tidak, terima kasih Kas.