Mukmin Yang Kuat

Lebih Dicintai Allah Daripada Mukmin Yang Lemah

By. Hermiza Akmal

MAN 3 Kota Padang Panjang

Kuliyah Kerja Nyata (KKN) semasa Aku Mahasiswi STIT Rahmah El-Yunusiyyah Diniyyah Puteri Kota Padang Panjang yang menginduk ke IAIN Imam Bonjol Padang Sumatera Barat, sekarang sudah beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) sejak tanggal 5 April 2017 yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 35 Tahun 2017. Lokasi KKN di daerah Labuah Lurus Nagari Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Keberangkatan Aku bersama teman satu lokasi ke daerah Labuah Lurus Pasaman Barat itu diantar oleh pihak Institut. Selesai acara serah terima kepada kepala desa di sana, kami para mahasiswa dibawa oleh kepala desa ke rumahnya. Beliau memperkenalkan isterinya dan perangkat desa yang sudah dikondisikan beliau sebelumnya.

Ketika itu disampaikanlah oleh kepala desa macam-macam kegiatan yang akan kami hadapi selama KKN, di antaranya aktif di karang taruna, aktif dalam mengangkat dan memperingati Hari Besar Islam, PKK, dan mengajar di SD yang guru dari kelas I sampai kelas VI hanya ada 3 orang, otomatis untuk 2 lokal dihandle oleh 1 orang guru. Sungguh memprihatinkan. Alhamdulillah semua kegiatan itu dapat kami laksanakan dengan baik dan kompak.

Ada beberapa peristiwa yang tidak terlupakan olehku selama berlangsung kegiatan KKN. Pertama, ketika kami mahasiswi perempuan dikondisikan tinggal di rumah salah seorang warga Labuah Lurus itu. Di mana rumah warga itu cukup bagus, hanya saja rumahnya itu ditinggal kosong dan mereka tinggal di pondok yang dibuatnya dalam rangka menjaga ladang-ladang mereka. Dan kebetulan, mereka baru saja selesai menggelar acara resepsi untuk anak lelakinya yang tertua, otomatis ada kamar pengantin.

Kami para mahasiswi yang berjumlah 4 orang dipersilakan untuk menghuni kamar pengantin itu, teman-temanku yang bertiga keberatan untuk tidur di sana dengan alasan panas karena tinggal di daerah panas yang AC tidak ada pula, mereka lebih senang tidur bersama di ruang tengah di atas karpet saja. Sementara Aku sendiri lebih memilih untuk tidur di kamar pengantin itu. Hehe ya ampun...

Bahkan orang yang punya rumah ini, jika ada panen apa saja di ladang mereka (cabe, pepaya, dan lain sebagainya), kami selalu kebagian rezki untuk menikmatinya. Semoga yang mereka berikan, dicatat sebagai amalan yang sholeh di sisi Allah Swt. Aamiin ya Rabb...

Kedua, ketika kami semua para mahasiswa diajak oleh salah seorang tokoh masyarakat (ketua tarekat) untuk membersihkan sawah salah seorang dari anggota tarekat beliau yang sudah terlaksana sekian tahun lamanya dengan bergiliran membersihkan sawah-sawah mereka. Jiwa gotong royong sangat kental dalam tradisi mereka.

Ibu-ibu yang akan bergotong royong membersihkan sawah, mereka membawa persediaan untuk makan siang dan snack, kami semua ikut membantu pekerjaan mereka dan tentu juga ikut menikmati hidangan itu, di antaranya cendol es betul-betul nikmat setelah bekerja di samping hari memang panas.

Ketiga, ketika kami semua mahasiswa diajak oleh kepala desa untuk melihat ladang jeruknya, Subhaanallaah...Luas dan buahnya besar-besar lagi manis, enak, nikmat di daerah yang memang panas. Kami dikasih satu kantong per orang jeruk itu. Semoga Allah tambah rezki keluarga bapak kepala desa itu. Aamiin...

Keempat, ketika khusus kami mahasiswi diajak oleh peserta didik SD kami untuk mandi-mandi di batang air di sana, luar biasa senangnya hatiku karena mengingat hobiku berenang yang sudah lama tertinggal karena sibuk dengan berbagai kegiatan, yaitu mengajar dan menyelesaikan kegiatan perkuliahan.

Sepanjang perjalanan menuju batang air itu, kami melewati ladang-ladang warga di sana, saking Aku tidak tahu tanaman kacang tanah, tanaman itu aku injak saja ketika berjalan, lalu peserta didikku memperlihatkan kepadaku dengan mencabut tanaman yang Aku injak itu. Subhaanallaah banyak buah kacangnya, kemudian peserta didikku itu menanamnya kembali.

Karena hobiku berenang, tanpa disadari lebih kurang 1 jam Aku mandi, sementara teman-temanku yang lain sekitar 15 menit mereka mandi, mereka sebetulnya mau kembali pulang, hanya saja karena melihat Aku asyik dengan para peserta didikku mandi dan saling berpacu dari tepi ujung ke tepi ujung yang lain batang air, mereka setia menunggu.

Aku pandai olahraga renang semenjak masih di SD karena di dekat rumahku ada kolam besar tempat pemandian umum, Aku dan teman-teman sebayaku waktu itu, sering mandi-mandi di sana ketika kami sudah pulang dari sekolah dan mengaji di TPA. Bahkan Aku juga sering pergi bersama teman-temanku dan keluargaku ke tempat wisata yang terletak di kotaku berdomisili, yaitu Lubuk Mata kucing, airnya jernih dan sejuk. Wah menyenangkan sekali.

Islam sebagai ajaran yang sempurna, juga memberikan perhatian pada aspek kesehatan fisik manusia, di antaranya dengan olahraga karena tujuan olahraga untuk menjaga kebugaran fisik dan ibadah lancar. Rasulullah bersabda, “Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra).

Imam Ghazali seorang ahli tasauf pernah berkata, “Setelah belajar, anak diberi izin untuk berolahraga agar tidak bosan. Melarang berolahraga dan memaksakan terus belajar hanya akan mematikan hati dan mengikis kecerdasan.”

Hal penting yang harus diperhatikan adalah sisi waktu, jangan sampai karena alasan olahraga, sholat malah terabaikan. Jika ini terjadi, apalah arti badan bugar kalau jiwa merana, karena setiapkali olahraga, sholat diabaikan. Solusinya tentu memperhatikan waktu terbaik untuk olahraga.

Padang Panjang, Jum’at, 17 April 2020 Tantangan Gurusiana (hari ke-18)