Sembilan Ibadah Sebelum Sholat Hari Raya

(Bag.2)

By. Hermiza Akmal

MAN 3 Kota Padang Panjang

Keempat, memakai pakaian yang bagus. Memakai pakaian yang bagus atau yang paling disukai adalah sunnah. Maka pakaian bagus yang sudah kita sediakan sebelum hari raya, maka pakailah pakaian itu setelah mandi pada pagi hari raya.

Kelima, berharum-haruman. Memakai harum-haruman pada hari raya adalah sunnah karena kita akan beramai-ramai bertemu saudara-saudara kita sesama muslim maka berharum-haruman akan membuat suasana menjadi senang dan penuh persahabatan. Nabi selalu berharum-haruman pada pagi hari raya.

Keenam, makan sekedarnya. Menyantap makanan sebelum berangkat menunaikan ibadah sholat hari raya ‘idul fitri adalah sunat dan itu adalah makan pertama setelah kita berada di bulan syawal. Seseorang yang tidak makan sebelum berangkat sholat ‘idul fitri, maka dia tidak mendapatkan sunat makan hari raya.

Ketujuh, Bersedekah. Bersedekah di hari raya memiliki keistimewaan di sisi Allah Swt. Maka sebelum berangkat menunaikan sholat hari raya, maka siapkanlah uang untuk bersedekah.

Kedelapan, bersalam-salaman, diawali bersalaman dengan seluruh keluarga inti, baru setelah shalat ‘idul fitri bersalaman dengan sesama muslim lainnya.

Kesembilan, bersedekah makanan. Setelah selesai menunaikan sholat, umat Islam dianjurkan untuk bersedekah makanan. Bersedekah makanan yang dimaksud di sini, yaitu memberikan makanan, baik kepada orang miskin, maupun kepada orang kaya. Maka makanan yang kita sediakan di hari raya, makin banyak orang yang mencicipinya, maka makin besar pahala yang kita peroleh. Supaya suasana memakan makanan ini dapat dinikmati sepenuhnya, maka berpuasa di hari itupun diharamkan oleh Allah Swt.

Apabila 9 macam ini telah kita amalkan, barulah prediket kembali kepada fitrah dapat kita peroleh. Kita telah kembali kepada kesucian. Tinggal satu tugas kita adalah mempertahankan kesucian tersebut. Di dalam agama disiapkan langkah awal untuk menjaga kesucian itu, kita sempurnakan ibadah puasa kita dengan puasa enam di bulan syawwal.

Nabi Saw bersabda artinya,”Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan syawwal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim dari Abu Ayyub ra)

Padang Panjang, Jum’at, 22 Mei 2020 Tantangan Gurusiana (hari ke-53)