Hernalia S

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KESIMPULAN DAN REFLEKSI PEMIKIRAN FILOSOFI BAPAK KIHAJAR DEWANTARA TENTANG DUNIA PENDIDIKA

KESIMPULAN DAN REFLEKSI PEMIKIRAN FILOSOFI BAPAK KIHAJAR DEWANTARA TENTANG DUNIA PENDIDIKA

KESIMPULAN DAN REFLEKSI PEMIKIRAN FILOSOFI

BAPAK KIHAJAR DEWANTARA TENTANG DUNIA PENDIDIKAN

Siapakah sebenarnya Bapak Kihajar Dewantara ?

Sudahkah kita mengenalnya dengan baik ?

Meskipun beliau dikenal dengan Bapak Pendidikan Nasional, sudahkah kita masyarakat Indonesia memahami pola pikirnya yang luar biasa dan mengubah cara berpikir kita tentang Pendidikan ? Saat ini Bapak Kihajar Dewantara sedang gencar-gencarnya diapresiasi dengan pemikiran-pemikirannya yang merdeka tentang Pendidikan. Banyak program saat ini dilakukan untuk menggapai tercapainya pola pikir Bapak Kihajar Dewantara Tersebut. Bukan hanya secara teori, hal ini berdasarkan pengalaman beliau dalam sepak terjangnya di dunia Pendidikan.

Beliau merupakan salah satu pahlawan muda pada masanya yang mengkritisi Tindakan para Kolonial Belanda dan kelompoknya yang menganaktirikan berbagai kalangan di Indonesia untuk dapat mengenyam Pendidikan pada masa itu. Beliau mengkritisi Tindakan Kolonial Belanda yang boleh menikmati Pendidikan hanya masyarakat Kolonial Belanda dan golongan etnis kaya dan tertentu saja. Masyarakat menengah kebawah tidak boleh mengenyam bangku sekolah pada waktu itu. Atas keberaniaanya melakukan kritik tersebut, dia diasingkan . Walaupun demikian, beliau tidak gentar. Selepas dari pengasingan beliau tetap berjuang agar setiap orang berhak mengenyam bangku Pendidikan tidak perduli dari kalangan atas ataupun bawah.

Menurut Bapak Kihajar dewantara tujuan dari sebuah Pengajaran dan Pendidikan adalah memberikan ilmu dan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai amggota masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya.

Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang Dasar-dasar Pendidikan. Menurut KHD, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Peran Pendidik diibaratkan seorang petani yang tugasnya merawat tanaman-tanaman agar tumbuh dengan baik, setiap tanaman membutuhkan perawatan yang berbeda-beda agar menghasilkan buah yang baik. . Hal ini juga berarti setiap siswa yang dididik memiliki karakteristik belajar yang berbeda-beda. Pembelajaran harus berpusat kepada anak. Setiap anak diberi kebebasan untuk menunjukkan potensi untuk mngembangkan bakat dan minat. Oleh karena itu siswa harus dituntun dengan penuh rasa kasih sayang dan tanggung jawab agar menuju arah yang baik dan tidak membahayakan dirinya.

Pola pikir Bapak Kihajar Dewantara menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan lingkungan anak berada sedangkan kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri. setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya.. Guru harus senantiasa memberikan teladan yang baik bagi siswa-siswanya dalam mengembangkan budi pekerti. Kita juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan pembiasaan di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti/akhlak mulia kepada anak.

Dalam pembelajaran di kelas hendaknya kita memperhatikan kodrat anak yang sesungguhnya. Pada dasarnya setiap anak sangat suka bermain. Dalam permainan anak-anak merasakan semangat, jiwa bebas dan Bahagia yang memberikan kesan tertentu yang akan melekat diingatan. Sebagai seorang pendidik sangat baik sekali jika dalam pembelajaran menyisipkan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang menyenangkan anak didik, bisa dalam bentuk bermain role playing atau bermain permainan tradisional setempat. Hal ini juga menanamkan rasa cinta mereka terhadap kebudayaan mereka di lingkungan tersebut.

Bagian terpenting dari sebuah Pendidikan adalah seorang guru harus memperlakukan siswanya dengan rasa sayang, cinta kasih, hormat dan menghargai sesuai dengan kodratnya. memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

Refleksi

Sebelum mempelajari pemikiran-pemikiran KHD, ketegasan menjadi hal penting untuk mendisiplinkan siswa di sekolah. Siswa senang atau tidak, terpaksa atau tidak tapi hal itu tetap dilakukan. Hal ini membuat anak menjadi tertekan dan mengurangi kebebasan dalam berekspresi dan bertindak.

Setelah mempelajari pemikiran KHD maka wawasan saya dan mindset saya semakin terbuka bahwa mendidik anak itu harus menuntun dengan sabar, ikhlas dan toleransi . Mengupayakan setiap aktivitas pembelajaran harus menyenangkan dan tanpa paksaan dan tekanan. Karena jika siswa belajar dengan ikhlas maka daya serapnya untuk memahami materi dan segala yang diajarkan akan lebih melekat karena perasaan Bahagia yang dirasakan.

Yang akan saya terapkan dari pemikiran KHD adalah membuat siswa bereksplorasi belajar dengan bebas namun terarah. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, memberikan kebebasan menampilkan karya dan ide-ide tanpa menghakimi. Mengerahkan berbagai metode, strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan porsi masing-masing anak dengan memperhatikan kebutuhan dasar peserta didik sesuai kodratnya sebagai anak dan sebagai manusia pembelajar.

Demikian kesimpulan dan refleksi saya tentang Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Terima kasih semoga bermanfaat.

Salam sehat dan bahagia selalu

Terimakasih ! *_*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post