Herni kholilah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Rasa yang Salah
Mengingat

Rasa yang Salah

Catatan 17 Tahun

Oleh Herni Kholilah

Setiap dari kita dikaruniai berbagai rasa oleh Yang Maha Kuasa. Mulai rasa yang positif hingga negatif. Rasa yang positif sangatlah di anjurkan. Tidak hanya oleh agama, akan tetapi juga berbagai penelitian menunjukkan bahwa rasa yang positif akan menghadirkan aura positif juga.

Karena itu, jika seseorang sakit, misalnya. Maka obat yang paling berpengaruh untuk penyembuhan juga pikiran yang positif dan keyakinan serta semanagat untuk sembuh. Bahakan kesuksesan seseorang pun karena pikiran positif nya atas keyakinan akan berhasil dan tentunya di sertai usaha, kerja keras dan yang paling penting adalah doa.

Akan tetapi bagaimana dengan pikiran negatif? Saya yakin kebanyakan orang akan bilang jangan berpikiran negatif karena itu tidak baik. Dan tentunya akan membawa aura negatif pula. 'Jarang' sekali orang yang mengizinkan orang lain atau dirinya sendiri untuk berpikiran negatif. Karena khawatir dampak negatif yang di timbulkan ya.

Ada baiknya kita tidak terlalu buruk sangka dengan pikiran negatif, karena pikiran negatif terkadang justru membuat kita berhati-hati, baik dalam bersikap maupun bertindak. Bahakan ada sebagian keberhasilan yang juga dikarenakan pikiran negatif. Satu misal, seseorang sangat pesimis dengan kemampuan yang dimilikinya. Dia sangat yakin tidak akaan berhasil jika tidak berusaha dengan keras. Karena pikiran 'negatif' tentang kemampuan yang dimiliki maka orang tersebut akan berusaha keras yang akhirnya membuahkan hasil seperti yang dilansir harapkan. Itu adalah sebagian contoh pikiran negatif yang tidak berdampak negatif.

Akan berbeda denganga pikiran negatif yang berupa kebencian. Dalam agama kita boleh membenci sesuatu jika itu tidak baik menurut ajaran agama. Akan tetapi kita tidak diperbolehkan membenci orangnya. Hal ini lah yang terkadang justru sulit dibedakan, antara membeci sesorang dan membenci perbuatannya, beda tipis atau Bahakan sulit dibedakan. Apalagi jika kebencian itu memcapai puncaknya. Ibaratnya rasa bencinya sampai ketulang sumsum. Duh...kuat sekali kan?! Bahkan seumpama dia akan jatuh kejurang dan hanya ada satu orang itu yang bisa menolongnya, sepertinya dia akan lebih memilih jatuh dari pada harus ditolong orang tersebut.

Hal ini terkadang karena kekecewaan yang terus saja terpupuk, entah sengaja atau tidak. Sehingga rasa itu akan semakin mengakar dan sulit untuk dilepaskan. Meski telah berusaha dengan berbagai cara, tapi terkadang rasa itu justru semakin kuat mengakar. Apalagi penyebab kekecewaan semakin sering dirasakan dan ditemukan.

Entahlah...semoga saja kita akan terbebas dengan rasa yang terlalu. Karena apapun yang terlalu justru tidak disukai oleh Alloh. Kecuali terlalu mencintaiNya. Jangan sampai kita meninggalkan dengan rasa 'terlalu' yang kita miliki. Na udzubilla

Kemiri, 12-8-2021

Sebuah Refleksi dan pengingat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Smg sll dekat Allah

12 Aug
Balas



search

New Post