Siswa Berprestasi
Adalah sebuah keharusan juga kewajaran jika kita memberikan reword kepada seseorang yang memang di anggap sesuai dengan yang di harapkan. Tentunya sebagai bentuk apresiasi kita kepada orang tersebut. Karena dengan reword yang kita berikan diharapkan orang tersebut akan dapat mempertahankan prestasinya atau bahkan meningkatkan. Dan tentu saja karena kita bangga akan usaha yang sudah di lakukan orang tersebut. Akan tetapi reword yng kita berikan belum tentu juga berbentuk materi atau barang. Kadang hanya dengan kata 'selamat' yang kita ucapakan dengan tulus saja sudah sangat berarti bagi orang lain.
Nah, ini akan menjadi sesuatu yang berbeda saat kita berpikir bagaimana menentukan siswa berprestasi. Baik di tingkat kelas saat setelah Penilaian atau saat siswa sedang lulus. Karena menyandang status sebagi sispres tentunya akan menjadi tolok ukur bagi siswa yang lain. Setidaknya, sekolah tentu harus punya kriteria tersendiri yang di ketahui oleh seluruh warga, baik gueu, siswa maupun wali murid. Dengan demikian, nantinya di harapkan apa yg di putuskan bisa di pertanggung jawabkan dan tidak menimbuy perdebatan. Apalagi sispres yang di maksud adalah siswa yang sudah pada tahap penilaian akhir atau sudah lulus. Pertimbangan yang di buat juga harus lebih matang dan melibatkan lebih banyak orang sebagai bahan pertimbangan.
Satu contoh, jika sispres yang di maksud adalah saat kenaikan kelas, maka mungkin sudah cukup wali kelas yang memnentukan dengan memepertibangkan nilai yang masuk juga saran dari BK. Baru kemudian di setie ke Wakakur dan di buatkan SK. Ini biasanya tidak memerlukan rapat dewan guru. Karena falam nulai yang fisetoe dewan guru sudah mencakup nilai sikap, ketrampilan dan pengetahuan.
Akan tetapi akan berbeda jika Sispres yang dapat maksud adalah untuk siswa yang sudah lulus. Karena siswa yang sudah lulus adalah rangkuman dari semua hal yang sudah di lakukan oleh siswa mulai dari kelas awal hingga dia lulus. Berbeda dengan rangking kelas yang hanya melihat perjalanan perkembangan siswa saat di kelas tersebut saja.
Hal demikian karena siswa tersebut seperti sebuah perlambang dari sebuah sekolah yang mengeluarkan keputusan. Prestasi itu juga akan di kenang semua orang. Karenanya, untuk menentukan, akan lebih bijak jika bukan hanya wali kelas dan berdasarkan nilai saja. Akan tetapi Bk, tim Verifikasi, Wakakur dan busa jadi dewan guru yang lai juga di libatkan. Dan kriteria yang di pakaipun juga lebih banyak dari pada rangkking kelas. Misalnya, keaktifan siswa selama menjadi siswa, portofolio dari kegiatan siswa, dedikasi siswa ke sekolah termasuk juga budi pekerti dan yingkah laku siswa selama 3 tahun, jika itu di jengajang SMA atau SMP dang yang sederajat. Sehingga di harapkan Sispres benar-benar menjadi teladan bagi yang lain. Tidak hanya secara akademik, akan tetapi non akademik juga.
Demikian pendapat penukis tentang penentuan Sispres. Harapannya, kita tidak hanya memperhatika kognitif siswa saja tapi bisa memberikan perhatian juga pada hal lain. Apalagi saat ini kita menggunakan kurikulum yang juga mengedepankan pembentukan karakter.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada salah kata
# TAGUR hari ke 45
Kemiri, 21-10-2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar