Herni Yuni

SD INPRES 1 SERUI KAB.YAPEN WAROPEN - PAPUA, SMP N 1 BIAK KOTA KAB.BIAK NUMFOR - PAPUA, SMA N 1 BIAK KAB.BIAK NUMFOR - PAPUA, S1 Ilmu Komputer Prodi. SI UDIN...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dear Mas Mentri  Pembelajaran Jarak Jauh Akankah Permanen ?
Sumber Gambar : https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Faksaraintimes.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FBelajar-Daring.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Faksaraintimes.id%2Fgagap-pembelajaran-daring-di-tengaah-pandemi%2F&tbnid=UFVGuC_W6w7TNM&vet=12ahUKEwiGnOXpmLrqAhXPBysKHeh7A54QMygPegUIARC8AQ..i&docid=r874gCC-emEMkM&w=1042&h=625&q=kartun%20pembelajaran%20jarak%20jauh&safe=strict&ved=2ahUKEwiGnOXpmLrqAhXPBysKHeh7A54QMygPegUIARC8AQ

Dear Mas Mentri Pembelajaran Jarak Jauh Akankah Permanen ?

#TantanganGurusiana Hari Ke-7

Dear Mas Mentri : Pembelajaran Jarak Jauh Akankah Permanen ?

Assalamualaikum Wr.Wb. Halo Apa Kabar Mas Mentri ?

Saya melihat kebijakan ini sangat keren dan modern sesuai kemajuan tekhnologi yang kita lihat di TV-TV, bahkan bisa kita lihat di negara-negara maju yang berseliweran di beranda Facebook atau Instagram.

Kami yang di pulau Jawa mugkin sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh walau kadang sering mendapat keluhan dari siswa kami jika mereka sudah over load karena ini mungkin tradisi baru bagi mereka juga kami sebagai guru.

Mas mentri, Siswa kami terdiri dari berbagai kelas ekonomi, dari ekonomi kelas bawah, menengah sampai atas. Yang ekonomi kelas bawah, apa kuat selalu mikir untuk mengisi kuota agar bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh ? Mungkin ada yang akan menjawab, jika dia pintar berstrategi dan bersosialisasi pasti dia tahu cara mengatasi kendala itu, bisa gabung temannya, pinjam temannya, atau inisiatif lain yang bisa mengatasi masalahnya . Hei, apakah kita sesadis itu ? Sedangkan saat bulan juni kemaren sekolah kami mengadakan ujian akhir semester genap, kami tidak bisa menghindar dari berbagai kendala walaupun sudah dipersiapkan dengan matang dari jauh-jauh hari, karena yang terlibat di sini adalah perangkat komunikasi di sekolah, perangkat komunikasi siswa, dan yang tak kalah penting sangat mempengaruhi juga adalah domisili siswa kami yang secara geografis ada yang tidak terjangkau oleh sinyal. Ini yang saya ceritakan masih seputar pulau Jawa yang notabennya lebih maju di banding pulau-pulau lainnya di Indonesia. Lalu apa kabar pedalaman Papua, Kalimantan dan pulau-pulau lainnya yang secara geografis dan ekonomi keadannya berbanding terbalik dengan kehidupan di perkotaan pulau Jawa ?

Bisalah kita search di google, banyak juga berseliweran di beranda saya, teman-teman sesama guru yang mengabdikan diri di pedalaman, perjuangannya luar biasa untuk mencari sinyal. Mereka banyak yang menyerah dan memilih berjuang dengan jalan yang lain yakni mendistribusikan soal ujian dari rumah ke rumah siswa, sedangkan kami yang di Jawa cukup upload dan akan diakses secara mandiri oleh siswa kami. Ini sudah bisa dilihat dengan jelas, ada ketimpangan tekhologi. Tak usah jauh-jauhlah sampai Papua, di Jawa yang tinggal di desa dan pegunungan juga masih harus berjuang mencari sinyal.

Lalu apa kabar Siswa-siswa kami, yang juga merindukan guru-gurunya. Sejak pandemi, mereka sudah mulai paham apa artinya kebersamaan dengan guru dan teman-teman. Tidak hanya sekedar mentransfer dan menerima ilmu, tapi mereka juga butuh berinteraksi secara nyata di sekolah, berbagi canda dan tawa secara nyata, berbagi rasa empati dan kasihan secara nyata terhadap sesama teman yang dirasa kurang beruntung kehidupannya. Siswa-siswa kami sudah paham bahwa mereka butuh pendidikan bersosialisasi secara nyata bukan secara maya. Dan bertatap muka secara langsung saya rasa adalah solusi yang paling tepat.

Jika pembelajaran jarak jauh untuk mengatasi masalah pendidikan selama pandemi, saya rasa itu sangat bijaksana dan memang itu adalah solusi yang cantik, tapi jika harus permanen mungkin harus dipikirkan ulang.

Infrastruktur kita di bidang tekhnologi informasi apakah kemajuannya sudah sama secara menyeluruh ? baik di kota maupun pedesaan, baik di pulau Jawa maupun pedalaman Papua ? bolehlah kita cari datanya sendiri. Sekarang mencari informasi tidaklah sesusah membalik telapak tangan (susah bagi orang yang mengalami gangguan syaraf, hehehe). Jika sudah sama majunya, bagaimana dengan anak-anak SD yang baru masuk kelas 1 ? Mereka butuh sentuhan tangan secara langsung dari guru kelasnya, mereka butuh teman bermain secara nyata, tidak sekedar memegang Hp melulu.

Apa kabarnya dengan sekolah-sekolah yang menanpung anak-anak berkebutuhan khusus ? saya belum bisa membayangkan bagaimana proses yang terjadi dengan menggunakan pembelajaran jarak jauh bagi anak-anak yang dianugrahi Tuhan sebagai anak berkebutuhan khusus atau anak yang sangat spesial. Semoga ada kebijakan-kebijakan khusus bagi hal-hal seperti ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dimana - mana masalahnya sama bu, kasihan siswa yg tdk py android, kadang ada hp, belibpaket tskbpy duit, semoga keluhan para guru dan orang tua ada solusinya ya bu

07 Jul
Balas

Terima kasih bu..., sukses selalu ya bu, salam.literasi

07 Jul

Nah ini juga yang menjadi kendala ditempat saya bu, utk kelas tinggi okelah mereka mmpu bersosialisasi dengan dumaynya walaupun tak seekpresif seperti bisa mereka bersentuhan, tertawa dan berbagi. Untuk kelas rendah sering guru kelas 1 curhat gimana nantinya mereka yg baru akan beradaptasi dengan dunia pendidikan yang nyata akan dikenalinya tanpa bertemu. Semoga tidak selamanya. Saya terharu membaca tulisan ibu. Sukses bu

07 Jul
Balas

Terima kasih bu, semangat ya bu, salam literasi...

07 Jul

saya bisa membayangkan jika PJJ berpusat di daerah maju..terus bagaimana yg di pelosok...luar biasa artikelnya sangat menyentuh hati paraguru..semoga dibaca oleh yg berwenang

07 Jul
Balas

Mudah mudahan..surat ibu di baca sama mas Nadiem..dan saya pribadi juga mengharapkan apa yang direncanakqn dan diucapkan oleh pemimpin negeri ini benar benar terncana dan mampu mengakomodir semua kebutuhan anak bangsa...salam literasi

07 Jul
Balas

Terima kasih ibu, salam literasi, sukses selalu bu...

07 Jul

Maaf, maksud saya bapak...

07 Jul

Mudah-mudahan tersampaikan tulisan ibu ke beliau. Ibu secara tidak langsung sudah mengutarakan banyak isi hati diluar sana akan kebijakan ini yang harus ditinjau lagi. Salam literasi.

07 Jul
Balas

Aamiin, makasih bu. Sukses selalu untuk ibu

07 Jul



search

New Post