Herny Nilawati, S. Pd, M. Pd. I

Saya menyukai menulis dan tempat kerja saya di MTsN 12 Banyuwangi. Inginnya menjadi sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Traveling dan olahraga ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tamu Tak Diundang(498)

Tamu Tak Diundang(498)

Di sepertiga malam terakhir ini Asyiah tak melewatkan kesempatan untuk mengkomunikasikan dirinya dengan Sang Pemilik hidup. Dalam sujud dan doakannya dia memohon kesembuhan suaminya dan dirinya. Dia habiskan waktu pertengahan malam hingga menunggu subuh di atas sajadah. Asyiah terlihat tak kuasa semua pasrahkan apa yang ia alami dalam keluarganya.

Pagi itu petugas piket tempat karantina menemui dirinya dengan membawa beberapa bungkusan tas plastic warna merah dan hitam

“Bu, ini ada titipan dari family atau temannya,”kata petugas piket sambil menyodorkan bungkusan itu.

“ Terima kasih, Pak!” Asyiah menerimanya. Asyiah selama dalam masa karantina setiap hari selalu dibanjiri oleh kiriman-kiriman makanan, buah, susu bahkan obat-obatan dari family atau rekan kerjanya. Kepedulian dan rasa solidaritas yang tinggi dari lingkungannya ini semakin menguatkan hatinya bahwa dia tidak sendiri.

Kondisi Asyiah di hari ke-10 masa karantina ini terlihat agak membaik terlihat mulai normal kembali indra penciuman dan pengecapannya. Beberapa hari kemarin Asyiah kehilangan semua rasa itu. Setelah senam pagi tiba-tiba perut Asyiah terasa lapar dan kebetulan sekali petugas karantina datang mengantarkan sarapan pagi. Dia buka kotak nasi itu ternyata menu pagi ini adalah nasi pecel lengkap dengan sayur lodeh. Entah mengapa tiba-tiba dia meneteskan air mata sambil memandangi dipan yang kosong disampingnya. Dipan tempat suaminya saat karantina bareng sebelum ke rumah sakit. Hatinya tak karuan sedang apa Mas Herman saat ini? apakah dia sudah makan? Apakah sudah dapat donor plasma? Pertanyaan-pertanyaan menenuhi di kepalanya.

Lamunannya tersentak saat handponenya berbunyi. Dilihatnya suaminya vicall dirinya. Hati Asyiah berbunga-bunga segera ditaruhnya makanan yang dia pegang lalu Asyiah mengusap air matanya, dia tak ingin suaminya melihatnya dia sedih apalagi menangis. Entah apa yang dibicarakan oleh Herman pada Asyiah yang jelas Asyiah mengangguk-angguk sambil mengangkat jempolnya pada suaminya itu. Herman berkata-kata memang tak jelas karena mukanya tertutup alat oksigen. Bagi Asyiah mengetahui suaminya bisa menghubunginya walau beberapa menit sudah merupakan hal yang membahagiakan. Beberapa menit setelah suaminya menelpon, Rido anak bungsunyapun menelpon dan mengatakan bahwa hingga saat ini dia belum menemukan pendonor plasma untuk abinya. Asyiah meminta anaknya untuk jangan berhenti memosting lagi di semua media social tentang kebutuhan donor itu.

“ Assalamualaikum!” suara seseorang di depan pintu

“ Waalaikumsalam Oh Dokter! Silakan masuk!” sapa Asyiah sambil memutuskan pembicaraan di handphone dengan anaknya.

Ternyata dokter piket datang mengecek kesehatan Asyiah.

“Bu Asyiah, saat ini kondisi ibu sudah mulai membaik dan tinggal pemulihan kondisi saja karena hasil swab kemarin sudah negatif. Saat ini tinggal pemulihan saja. Dan pemulihan bisa dilakukan di rumah,”jelas dokter padanya.

“ Maksudnya saya boleh pulang dokter!” jawab Asyiah dengan muka terkejut dan bahagia.

“ Iya Bu mulai siang nanti,”.

Alhamdulilah terima kasih ya Allah aku bisa berkumpul kembali dengan keluargaku begitu Asyiah berkata dalam hati. Walau disisi lain dirinya harus memikirkan nasib suaminya. Baginya tak apalah yang penting saat ini dirinya sudah bisa pulang dan nanti di rumah bisa dipikir kembali dengan anak-anaknya.

Segeralah Asyiah memberitahu hal kepulangannya dan segera menghubung grab.(bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post