Heronimus Neto

Lulusan FKIP Undana Program Studi Pendidikan Fisika. Guru SMPN 3 Boawae Satap - Kab. Nagekeo - Prop. NTT...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pendidikan yang Berkeadilan untuk Indonesia Hebat
Salah satu ruang kelas darurat di NTT

Pendidikan yang Berkeadilan untuk Indonesia Hebat

Tantangan abad ke-21 semakin berat. Persaingan global memaksa kita untuk terus bergerak agar tidak ketinggalan dari negara lain. Pendidikan sebagai landasan utama kemajuan bangsa harus diperkuat untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang hebat di masa depan.

Saat ini, kita tengah diperhadapkan dengan masalah kualitas pendidikan yang rendah. Kualitas pendidikan Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara di kawasan Asia. Bahkan di kawasan Asia Tenggara, kualitas pendidikan Indonesia masih berada di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Brunei Darussalam.

Masalah utama yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah pemerataan pembangunan pendidikan. Pembangunan pendidikan yang sentralistik menimbulkan kesenjangan pelayanan pendidikan antar daerah di Indonesia. Kebijakan-kebijakan pendidikan yang mengacu pada keadaan Jakarta tanpa melihat kondisi daerah telah menjebak kita dalam pendidikan yang tidak berkeadilan.

Perbedaan sarana dan prasarana pendidikan antara kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur merupakan hal yang paling mencolok. Sekolah dengan ruangan yang tidak layak, sekolah tanpa perpustakan, tanpa laboratorium, tanpa buku masih banyak dijumpai di sejumlah daerah di Indonesia Timur. Kondisi ini tentu jauh berbeda dengan kondisi yang ada di Indonesia Barat, yang mana fasilitas pendidikan lebih memadai.

Perbedaan kualitas guru juga menjadi masalah serius. Pelatihan-pelatihan guru yang terpusat di kota-kota besar menjadikan guru-guru di daerah tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya. Kalaupun ada guru yang diundang untuk mengikuti pelatihan, jumlahnya sangat terbatas. Pelatihan online yang mulai dikembangkan saat ini juga belum menjadi alternatif terbaik karena akses informasi yang sulit di daerah.

Masalah tidak meratanya pembangunan pendidikan kemudian melahirkan banyak sekolah yang penuh keterbatasan. Akibatnya, pelayanan pendidikan menjadi sekadar, apa adanya disesuaikan dengan keadaan.

Bagi sekolah-sekolah di daerah, berbicara standar nasional seakan masih dalam angan-angan. Memenuhi tuntutan standar pelayanan minimal (SPM) itu sudah dirasa sebagai hal yang luar biasa.

Jangan heran, ketika ujian nasional dilakukan dengan menggunakan standar nasional, daerah-daerah di wilayah Indonesia Timur selalu berada di ranking bawah. Apalagi ketika ujian menggunakan standar internasional seperti survey yang dilakukan Programme for International Student Assessment (PISA), hasilnya mengecewakan.

Butuh Pembenahan

Sudah waktunya kita bangkit dari keterpurukan. Pendidikan Indonesia harus segera dibenahi menuju ke arah yang lebih adil dan lebih baik.

Paradigma pembangunan pendidikan yang sentralistik harus dirubah dengan sistem pembangunan yang berkeadilan. Artinya, pembangunan pendidikan di segala aspek, baik fisik maupun non fisik harus merata di seluruh wilayah Indonesia.

Pembangunan pusat pelatihan guru di setiap daerah wajib dilakukan untuk menunjang peningkatan kompetensi guru. Kita harus melakukan gerakan bersama untuk mengatasi kesenjangan dalam bidang pendidikan yang terjadi saat ini.

Sistem perencanaan pembangunan pendidikan yang cenderung top-down harus dirubah dengan sistem perencanaan bottom-up. Hal ini harus dilakukan agar pengambilan kebijakan pendidikan benar-benar mengakomodir keindonesiaan kita.

Perlu adanya musyawarah pembangunan pendidikan nasional mulai dari tingkat daerah sampai ke tingkat pusat. Musyawarah ini khusus membicarakan masalah-masalah pendidikan yang terjadi di setiap daerah serta mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.

Jika pemerataan pembangunan pendidikan dapat berjalan dengan baik, niscaya kita akan keluar dari zona yang sungguh mengkhawatirkan “zona kualitas pendidikan rendah”. Kita akan bangkit menjadi bangsa yang hebat, yang siap bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat.

Pendidikan yang merata akan menghantar kita pada kualitas yang sejajar. Kita akan maju bersama dan hebat semua dengan membawa panji yang sama, Indonesia tercinta. Semoga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semua yang pak Hiro tulis ini sungguh sangat ideal. Tapi, ingat bahwa ada yang disebut desentralisasi kekuasaan pengelolaan. Pendidikan dasar (PAUD, TK, SD, SMP) pengelolaannya oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, Pendidikan menengah (SMA/K) pengelolaannya oleh Pemerintah Provinsi. Nah, Pemerintah pusat membantu dengan menyediakan anggaran mellalui APBN. Di daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, hal yang sama juga harus dilakukan. Mengharapkan pemerataan (katakanlah keadilan di bidang pendidikan) agar pada waktunya mendapatkan kualitas yang merata pada outputnya, butuh sentuhan-sentuhan seperti yang pak Hiro tulis. Menarik ulasannya. Salam

28 Jan
Balas



search

New Post