Entah
maafkan api yang belum bisa bakar kayumu
jelaga menyaput dinding-dinding kecewa
belum sanggup hujan seharian membilas
juga panas makin menebalkannya saja
rindu ini aku simpan dalam perapian beku
sampai hangat menelusup sepinya malam
menyatukan bumi dan langit dalam hitam
berpelukan rasa yang sama terluka
entah, mungkin udara panas meruapkan lara
angin malas mengajak bicara
tentang kebiasaan kecil serupa percikan nyala
terangkan kembali dua jiwa yang gulita
entah, aku-kamu menunggu jawab
Jakarta, 24 April 2017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar