Akhir-akhir ini LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender) menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Begitu banyak pemberitaan di media online, cetak, dan televisi mengenai hal ini. Berita ini menjadi konsumtif bagi semua kalangan tidak terkecuali bagi para pelajar. Hal ini sangat meresahkan bagi sebagian kalangan masyarakat, baik kalangan masyarakat awam maupun dunia pendidikan.

LGBT sudah mulai mewarnai kehidupan masyarakat yang tidak memandang usia. Tua dan muda sudah mulai terjangkit LGBT. Kehidupan para LGBT sudah begitu fulgar dipublikasikan. Tidak ada lagi rasa khawatir bagi mereka untuk memproklamirkan kehidupannya di tengah masyarakat. Bahkan akhir-akhir ini mereka memperjuangkan hak untuk dapat diakui dalam kehidupan masyarakat. Tentu masyarakat yang tidak seide sangat menentang hal ini, termasuk dunia pendidikan.

Dunia pendidikan mengharapkan dapat mencetak generasi yang mempunyai wawasan luas dan mampu hidup ditengah masyarakat secara normal sesuai dengan kodrat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Bagi mereka yang diberi kodrat sebagai laki-laki dapat menjalankan hidup dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan kodratnya, begitu juga kodrat sebagai perempuan.

Untuk menghasilkan generasi seperti harapan dunia pendidikan, tentu semua pihak harus bersinergi saling bahu membahu sehingga yang diharapkan dapat terwujud. SMAN 1 Tembilahan merupakan salah satu lembaga dalam dunia pendidikan tidak mau ketinggalan memberikan kontribusi dalam mencegah LGBT. Untuk mewujudkan ini, SMAN 1 Tembilahan mempunyai progam yang dilaksanakan setiap pagi jum’at.

Di kala mentari mulai menampakkan diri di ufuk timur pada hari jum’at, para pelajar mulai berdatangan di sekolah. Mereka berkumpul di lapangan yang berada di depan gedung sekolah. Kemudian mereka duduk dengan rapi. Dengan arahan guru pembimbing aktivitas dimulai dengan membacakan surah yasin. Kegiatan berikut dilanjutkan dengan tausiyah. Tausiyah disampaikan oleh siswa. Tema dan gaya penyampainnyapun ditentukan oleh siswa.

Tausiyah ini dimaksud untuk menanamkan keimanan pada diri siswa. Setidak-tidaknya untuk diri siswa yang menyampaikan tausiyah. Kegiatan ini diharapkan mampu dicerna oleh siswa karena yang menyampaikannya sesama siswa yang tingkat pemikirannya sama. Tausiyah dari siswa untuk siswa. Hanya dengan imanlah LGBT dapat dicegah. Kegiatan ini diharapkan dapat mencegah LGBT di kalangan siswa SMAN 1 Tembilahan.