HESTY GORANG

Seorang ibu rumah tangga memiliki keinginan yang kuat untuk berbagi melalui tulisan. Sejauh ini telah menghasilkan sebuah karya solo, dan beberapa buku antologi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibu adalah madrash pertama anak-anaknya

Ibu adalah madrash pertama anak-anaknya

Anak adalah peniru yang ulung

“kalau masuk rumah, ucapkan salam dulu,” kata si nenek

“ibu aja, kalau masuk rumah, ngak pernah ucapin salam.”

Mungkin bunda pernah mendengar seorang anak berkata seperti ini, atau selaku ibu pernah diprotes anaknya ketika sang anak tidak pernah dia ajarkan seperti yang dipinta oleh kakek, atau neneknya.

Bunda, anak adalah sosok peniru ulung. Ia akan meniru segala aktifitas, perkataan, dan perilaku yang bunda lakukan. Mereka tidak akan bertanya apakah hal ini boleh saya lakukan? Apakah ini baik untuk dilakukan? Mereka justru langsung mempraktekan apa yang mereka lihat, dan mereka dengar.

Bulan-bulan pertama pertumbuhan anak merupakan masa emas mereka. biasa disebut dengan golden age, yaitu pada usia 0-6 bulan. Di usia emas ini anak mulai merekam, segala tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata yang dilihat dan didengar. Imam Al-Ghazali mengatakan, ”Anak kecil siap menerima ukiran dan cenderung pada setiap yang diucapkan. Karenanya jika mengajari dan membiasakan anak-anak kita dengan kebaikan maka mereka akan tumbuh dalam kebaikan. Mereka akan bahagia di dunia dan di akhirat dan kita juga akan bahagia bersama mereka. dan bila kita mengabaikan mereka sebagaimana binatang, mereka akan celaka dan binasa dan kita turut celaka bersama mereka. kita menanggung dosa akibat melalaikan tanggung jawab dan kewajiban kita terhadap mereka.”

Begitu pula yang dikatakan oleh Lisa Nalven M.D seorang dokter anak spesialisasi perkembangan dan perilaku anak, di mana ia mengatakan bahwa, ”kegiatan meniru adalah kegiatan yang sangat penting dalam tahap perkembangan kemampuan bahasa dan sosialisai buah hati Anda.”

Lima puluh persen perkembangan anak tumbuh pada awal-awal tahun perkembangan anak. Dimasa ini orangtua khususnya ibu harus memberikan contoh yang baik kepada anak. Jika Sang ibu memberikan bentakan, tidak menimangnya dengan baik, maka anak akan cendrung menjadi anak yang rewel, mudah menangis, dan menjadi pribadi yang kurang bisa tenang. “Anak-anak biasanya akan mengamati dan mencermati informasi yang mereka lihat atau dapatkan sebelum mereka menirunya. Diusia satu tahun, anak biasa meniru apa yang mereka lihat dan dengar,(Daniel B Kassler M.D, direktur ikatan dokter anak, spesialisasi perkembangan dan perilaku anak).

Sebagai seorang ibu dan juga pendidik untuk anak-anaknya harus memberi yang terbaik untuk Si buah hati. Yang nantinya perilaku dan tingkah laku yang kita contohkan sejak dini akan di jadikan bekal untuk pertumbuhan dimasa ia tumbuh menjadi anak yang dewasa. Dan dengan yang ia rekam dari diri kita, akan menjadi karakter masa depannya. Maka berilah sentuhan kasih sayang yang lembut kepada meraka, jangan berkata kasar, apa lagi sampai memukulnya.

Sang Nabi pun sangat mencintai anak kecil. Beliau menaruh cinta pada anak-anak dengan cinta yang tulus. Salah satu hadis yang menceritrakan tentang kecintaan nabi kepada anak kecil adalah. Ketika Sa’ad bin Abi Waqqas menyatakan,”Aku masuk ke rumah Rasulullah saw, sementara Hasan dan Husain sedang bermain di atas perut beliau. Lalu saya bertanya “Ya Rasulullah apakah engkau mencintai mereka?” Rasulullah menjawab, “Bagaimana saya tidak mencintai mereka padahal mereka adalah dua kuntum bunga raihanah bagiku.” Masyaallah begitu besar beliau menaruh cinta kepada anak-anak.

Seperti itupula yang harus kita lakukan kepada anak kita. Jangan kita memperlakukan mereka dengan dasar keegoisan kita, karena mau cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan dapur, makanan anak kita abaikan, karena melihat rumah berantakan, kita mulai ngomel sana sini, mengeluh ini dan itu. Tanpa kita sadari ada si perekam kelakuan sedang duduk merekam segala apa yang kita ucapkan dan kita katakan.

Bersabarlah wahai para ibu dalam mendidik, segala yang kita lakukan akan berbuah manis jika kita jalankan dengan ikhlas dan sabar. Dan ketahuilah segala yang kita lakukan akan diminta pertanggung jawab atas semua perbuatan kita. Seperti sabda Nabi saw,”kalian semua penanggung jawab, dan kalian akan ditanya pertanggung jawabannya atas apa yang menjadi tanggung jawab.” (Hadits Muttafaqun ‘Alaih).

Agar anak tumbuh dengan tiruan yang baik, berikut adalah beberapa hal yang mungkin dapat membantu bunda agar kegiatan meniru Si kecil bisa berpengaruh baik pada dirinya:

Tanamkan rasa saling menghormati dan saling menghargai.

Hal ini bisa ibu contohkan dengan cara memberi salam ketika masuk kekamar sang anak, atau mengawali dengan mengetuk pintu. Maka anak akan berpikir, bahwa ruang kamarnya adalah ruang pribadi tidak semua orang bisa memasukinya, maka harus meminta izin pada si pemilik kamar, dan jangan lupa mengucapkan salam.

Tanamkan nilai baik pada buah hati anda

Ajarkan si kecil shalat, jika ia terbiasa bangun ketika subuh, biarkan ia bangun, bacalah Al-qur’an dihadapannya, ketika memberikan makanan latihlah dia membaca doa sebelum dan sesudah makan, menyikat gigi sebelum tidur, dan perbanyaklah membaca dihadapan anak. Ini juga termasuk hal yang positif yang dapat menumbuh kembangkan kongnitif anak.

Jangan malu untuk meminta maaf

Akuilah kesalahan kepada si anak. Emosi yang kadang tidak terkontrol membuat kita cepat marah dan mungkin akan melampiaskan kepada si kecil dengan cara membentaknya atau bahkan menyalahkannya. Maka segeralah untuk meminta maaf. Iapun akan merasa dihargai, dan dari situ ia dapat memahami bagaimana mengakui kesalahan.

Ajarilah ia bertutr kata yang lembut

Jadilah ibu yang selalu baik dalam berkomunikasi, ajaklah si buah hati berbicara dengan sopan, dan lembut. Bertutur kata yang baik akan menjadikan anak bersopan santun dalam berbicara dengan orang lain, jauhilah pendengaran si anak dari tutur kata yang kasar, kotor. Karena apa yang ia dengar pula menjadi pembetuk karakternya. Rasulullah bersabda,”jadilah kata-kata pertama yang diucapkan seorang anak kalimat laa ilaaha illallah. Dan bacakan padanya ketika menjelang mati kalimat laa ilaha illallah.”(H.R Al-Hakim dari Ibnu Abbas)..

Begitulah Rasulullah mencontohkan bagaimana kita harus mengajarkan pada anak-anak kita, di awali dengan kalimat laa ilaha illaha dan di akhiri pula dengan kalimat itu.

Sungguh mulia pengajaran beliau kepada anak-anak.

Sepeti ini pula yang harus kita tirukan. Ingatlah wahai para bunda. Buah hati adalah harta karun terbesar yang dititipkan Allah untuk kita, padanyalah ujian kita, padanyalah kesuksesan kita maka ajarilah dia dalam bertingkah laku dan bertutur kata yang baik. Didiklah dengan pendidikanyang baik pula.

“Harta orang tua paling berharga adalah PENDIDIKAN sang anak.”

Setiap Anak itu Beda

Setiap anak yang terlahir ke dunia tentunya berbeda-beda, dari wataknya, tingkah laku, bahkan wajah mereka. Anak kembarpun demikian. Meski mereka lahir dalam satu waktu yang mungkin beberapa menit yang membedakan mereka, tapi lihat keunikan mereka, lihat perbedaan mereka. para orang tua harusnya mengetahui kenapa anak berbeda. Baik dari tingkah laku dan kepribadian mereka secara menyeluruh.

Berpedaan anak dipengaruhi karena dua hal yaitu karena pemberian bilogis, dan pengaruh lingkungan. Conth pengaruh bilogis, ada anak yang sudah menggunakan kaca mata karena mengalami rabun jauh sejak duduk di bangku sd, padahal anaknya tidak suka menonton TV, hal itu terjadi karena salah satu orang tuanya memamng mengalami rabun jauh.

Kemudian anak yang dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya, anak si pemulung yang disekolah selalu mendapat nilai dan peringkat yang bagus, bahkan ia menjadi siswa berprestasi, padahal ibu dan bapak tidak pernah mengajarkan anak tersebut untuk belajar. dan ternyata apa yang membuat ank itu bisa menjadi siswa yang pintar. Karena si anak bergaul dengan orang-orang yang suka belajar, snag anak suka mengujungi perpustaaan bersama teman temannya. Dan masih banyak contoh yang lain yang mempengaruhi perbedaan anak.

Selaku orang tua kita patut mengetahui setiap perbedaan, dan setiap keunikan anak-anak kita. Maka untuk mengetahui perbedaan yang ada dalam diri tiap anak hendaknya para orangtua meluangkan sedikit waktu untuk menyelidiki perbedaan anak-anaknya dengan mengenali sedikitnya 3 k ini. Yaitu.

Kemampuan Kebutuhan Kesenangan

Dan satu hal yang terpenting pula bahwa, biasakan anak untuk mau mengungkapkan apa yang diinginkan, dan apa yang disenangi. Baiklah kita akan membahas satu persatu tentang 3 k di atas

1. Kemampuan

Kemampuan anak meliputi, kemampuan berpikir, berbicara, dan kemampuan dalam bersosialisasi. Orang tua perlu mengetahui setiap perbedaan anak dalam bidangnya. Anak yang tidak suka matematika jangan dipaksa untuk belajar dan menguasai matematia, anak yang suka matematika dan tidak suka bahasa jangan dipaksa untuk menyukai bahasa. Hal ini akan membuat anak merasa tertekan. Dan akhirnya malas untuk belajar

2. Kebutuhan

Kebutuhan setiap anak berbeda. Ada anak yang aktif sekali, ada anak yang kurang aktif. Ini termasuk dalam kehutuhan anak dalam ruang gerak. Biarlah mereka aktif dengan keahlian mereka. kalau memang membahayakan yang mereka lakukan, tegurlah mereka dengan lembut, ajaklah mereka dengan baik. Agar mereka tidak merasa dibatasi dengan apa yang mereka butuhkan.

3. Kesenangan

Kesenangan atau kegemaran. Kegemaran dan kesenagangan anak biasa dipengaruhi oleh lingkungan mereka. kegemaran dan kesenangan inilah yang membuat anak terlihat unik. Bayangkan saja jika anak anda berjumlah lima orang dan memiliki kegemaran dan kesengan yang berbeda. Si A mungkin suka music, maka ia akan memainkan music dalam rumah untuk menghibur yang lagi sedih, anak B mungkin sukabercerita, maka dia akan membacakan dongeng dan berbagai cerita kepada saudara-saudarany yang lain. Begitu seterusnya.

Perbedaan anak itu memang sesuatu yang unik, maka sang ibu harus menerima dengan hati yang ikhlas. Jangan memaksa anak untuk mengikuti sesuai dengan kehendak kita.

Daftar sumber

-https://www.kompasiana.com/masfuk3d/mengapa-perkembangan-setiap-anak-berbeda_57dae2169a9373350b8b456d

-http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/3188-setiap-anak-unik.html

-Abdul mun’im Ibrahim.2005. mendidik anak perempuan.gema Insani: Jakarta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post