Hai putriku,

Ini adalah sebuah pesan dari sosok yang mencintainmu, yang senantiasa merindukanmu dalam diam. Menangis di atas sajadah tanpa satu orang pun yang tahu, kecuali Dia. Ada yang ingin ibu beritahukan untukmu. Dikala kau dewasa nanti. Ada satu masa kau tumbuh, dan ingin menikmati segala hal. Baik yang dilarang ataupun tidak. Masa itu dikenal dengan masa remaja.

Hal-hal yang ingin kau cicipi di masa ini memiliki berbagai macam rasa. Ada yang pahit, manis bahkan asam.

Putriku, tahukah kau. Ketika kau masih kecil kau sangat kami khawatirkan menemui usaia ini. Bertemu dengan para remaja yang lain. Beradaptasi dengan lingkungan baru dan belajar memasuki lingkungan baru.. Ada yang harus menghalangmu untuk mengatasi segala keburukan yang kami takutkan ini.

Kami tidak ingin kau terjebak dalam lembah apapun, kami tak ingin kau tenggelam dalam samudera mana pun. Maka, berjanjilah pada kami, untuk senantiasa mengenakan hijabmu, ketika usiamu telah baliq. Mungkin awalnya kau akan merasa minder dengan teman-temanmu, merasa dijauhkan, atau mungkin terhina, karena dikatakan “sok alim.”

Ketahuilah, itu hanyalah pandangan manusia semata. Hijabmu adalah pelindungmu dari segala keburukan. Hal itu bukan hanya kain penutup semata yang tak memiliki nilai apa-apa. Perlu kau ketahui bahwa ketika kau telah menggunakan hijab sebagai pengaman tubuhmu, maka kau telah menjalani satu perintah Tuhan. Ingatlah bahwa kau, atau pun ibu adalah wanita yang diwajibkan untuk mengenakan hijab. Maka, ketika ibu lupa untuk mengenakannya, ingatkan saja ibu. Katakana padaku, bahawa inilah yang ibu mau untuk aku lakukan, lantas kenapa ibu tak memakainya juga?

Nak, disamping telah mengikuti perintah sang pencipta. Kau pun telah melindungi ayahmu. Kau tahu itu adalah kado terbesar untuk dia. Jika, kau menjalankan dengan ikhlas, kau kenakan secara syar’i, maka kau telah mampu menjaga ayahmu dari jilatan api neraka.

Bayangkan, hanya selembar kain yang jika kau mampu menggunakannya, mengenakan dengan ikhlas lillahita’ala, kau menyelamatkan satu nyawa dari panasnya api neraka.?

Dia selalu berusaha untuk menjagamu, dari lirikan mata-mata yang menganggu. Kau bahkan tidak diberi kesempata untuk bergaul berlebihan dengan mereka. Hanya satu alasannya. Agar kau tak terperangkap ke dalam satu jalan yang akan membuatmu menjadi seorang yang hidup dengan berjuta penyesalan. Lingkungan yang akan membawamu tidak dekat dengan tuhanmu, tidak mengenal kitab sucimu, ingin bangun untuk bersujud saja kau bahkan enggan melakukannya. Kau tahu, lngkungan apa itu ? linggkungan “perzinaan”. Kata ini sangat ngeri jika kau dalami. Kerugiannya tidak sekali kau rasakan, kerugian dan keburukan akan menjadi identitas kita sebagai manusia hingga akhir zaman.

Putriku,

Tak ada yang aku minta selain ini. Maka lakukanlah. Ikutilah. Segala kabaikan itu diambil dan diamalkan, dan jauhilah segala keburukan yang senantiasa menyesatkan mata, hati dan pikiran kita. Merancanakan kehidupan yang baik, bukan harus memamerkan apa yang kita miliki, terutama aurat kita.

Hijabkan dirimu, hijabkan hatimu. Itu lebih indah dari pada kau haarus berjalan dengan kostum mewah yang terus memikat mata-mata para lelaki yang tak bertanggung jawab. Hijab itu identitas termulia bahkan ia adalah perintah langsung dari Tuhan. Kau muslimah sejati yang dinanti di syurga Allah, maka berhijablah.