Ayo ikut sama mama cari kayu seakan ngiangan suara itu kudengar lagi. Kami pergi mencari kayu berdua, kadang menyusuri hutan kecil . Kalau ada bakaran kayu yg kami temukan senangnya hati ini karena tidak perlu susah payah memotongnya.kala itu aku klas V SD .Sejak usia 5 tahun abah telah tiada 😭😭 .Mama yang buta huruf berusaha kerja apa saja demi sesuap nasi untuk bertahan hidup. Tak terasa saat menulis ini air mata ini terus mengalir mengingat peristiwa itu 😭😭🤔🤔🤔. Aku jarang sekai jajan karena kami memang kekurangan uang . Kain jarik yang kugulung gulung buat alas kepala untuk menjunjung kayu, demikian jg mama . Kayunya bukan dijual tapi digunakan mama untuk memasak . Bermacam-macam pekerjaan yang mama lalui. Pencuci pakaian orang, setrika pakaian orang untuk mendapatkan upah. Bahkan menjadi pembantu rumah tangga 😔. Berjualan sayur keling dengan berjalan kaki . Akupun sering diberi pakaian bekas oleh langganan mama berjualan sayur . Seragam SD yg sudah lusuh itupun kupakai buat keseharian di rumah. Suatu hari mama berkata .Tin antingmu mama jual ya kita gak punya uang. Iya mama . Sampai sekarang telingaku buntu karena sejak itu sudah tidak pernah dipasangi anting. Tapi justru lubang kuping buntu ini jadi kenangan. Kalau lebaran ingin beli baju baru itu harus jual ayam dulu . Ayam yg dipelihara mama untuk tabungan lebaran untuk beli baju kami tiga bersaudara

Bersambung ........

Kini gadis kecil itu menjadi seorang pengawas sekolah