Pagi itu aku langkahkan kaki ku keluar rumah dengan menggunakan sepeda motor scopy kami menyusuri jalan perikanan sambil mengingat memori th 1994 . Laut biru itu indah sekali . Laut yang tiada ber ujung sambil menikmati hawa dingin yang menghembus.hemmm sangat dingin . Dengan berbalut masker karena masih blm zona hijau ku berdiri di tepi laut. Cekrek kamera HP terarah padaku . Bagus juga hasilnya 😍 laut biru seakan ditemukan dengan langit biru yang keabuan , cocok sekali dengan kostum biru dan celana keabuan . Peristiwa itu seakan masih di depan mata , lenggang jalan , celana taraining dan baju kaos itu masih melekat dalam benak ku. Mas tolong fotokan kami ya berdua sambil kusodorkan HP ku pada lelaki setengah tua. Oh maaf gk bisa tangan saya licin. Suatu alasan yang sangat bisa diterima karena si corona masih sangat membelenggu . Gak jadi deh tuk membuat kenangan bersama lagi. Mas Gatot adalah salah satu rumah kerabat yang menjadi persinggahan kala itu. Dipelataran pandangan mata teraarah langsung ke hutan hutan kecil dibelakang rumah sambil memperhatikan kera kera bermain bergelantungan . Pandangan yang sangat unik yang jarang sekali ditemui di belahan bumi ini. Menguak memori yang lalu dan merajut memori saat ini.Serpihan serpihan cerita itu seakan bisa menyapa dan terus berbicara tuk kami balik ke ujung laut biru ini.