Ini Namanya Coba-Coba
Kujanjikan dengannya pukul 13.00 hingga kini 14.48 tak jua ia datang. Topung yang sering dikenal dengan totok punggung baru saja kunikmati sepekan lalu, dan ingin tiap pekan rutin untuk topung agar badanku yang semakin menua ini dapat lebih terasa sehat dan rileks.
Ehmmm.. nyaman rasanya rebahan di kasur dengan perlahan totok punggung menjalar, itulah anganku saat ini. Namun ia tak datang jua, biarlah. Kuisi waktu di akhir pekanku di rumah saja, toh sekarang juga sedang PJJ ya. Sesekali ke dapur dan ke ruang cuci, menengok pakaian harian bungsuku, sudahkah bisa dijemur? Setengah kering..syukurlah kuangkat setengah ember dipenuhi oleh pakaian harian si bungsu.
Huft, hujan tiba-tiba mngguyur halaman rumah, kupercepat langkahku khawatir baju si bungsu yang baru saja kujemur kembali basah, kupindahkan jemuran ketempat yang lebih aman.
Dimasa pandemi ini pekerjaan rumah tangga hampir seluruhnya kupegang sendiri, tanpa ada si Mpo Isah. Bukan sekedar hemat pengeluaran tapi lebih pada prokes juga demi kesehatan aku dan keluargaku. Mpo Isah adalah tetangga belakang rumahku yang suka bolak balik keluar masuk rumahku untuk sekedar menengok, menemani si bungsu bila aku dan suami tidak di rumah serta sedikit-sedikit bebersih di rumah. Semenjak Dini berumur empat tahun si Mpo sudah akrab dengan keluargaku, berlanjut dengan Dinda putri bungsuku, sejak umur tiga bulan terlahir ke dunia ini, Mpo Isah sudah akrab menggendongnya, dan kini Dinda sudah tujuh tahun. Ehm betapa bergantungnya aku dengan si Mpo ini. Di masa pandemi sudah tak lagi, meski begitu si Mpo Isah tetap kukirimi beberapa keperluan dapur di rumahnya, yaa cukuplah meski tak berlebih. aku juga bisa lebih nyaman di rumah sesambi memperhatikan perkembangan mental dan fisik kedua putriku, menemani mereka yang sedang PJJ. Ternyata wfo asik juga ya...benarkah?
Sama dengan kemarin, ku tetap menanti terapis totok punggung, tuk kedua kalinya ia ingkar janji dan tuk kesekian kalinya aku kecewa. Semula aku sering topung datang ke kliniknya, karna aku merasa lebih nyaman bila topung dilakukan di rumah selama pandemi ini, kuputuskan selanjutnya terapi topung di rumah saja. Ternyata terapis ini banyak sekali pelanggannya, sampai sulit ia berbagi waktu, akhirnya sering ia menyampaikan maaf tidak bisa datang dengan beribu alasannya.
Biarlah... Kuteringat sebuah nasehat jangan terlalu berharap pada manusia, berharap lah pada Yang Maha Kuasa. Tersenyum aku..ya ikhlaskanlah dengan kekecewaanmu saat ini, pahami mungkin ibu terapis itu lebih mementingkan pasiennya yang sakit parah, mendahului pasien yang memang harus segera dibantu. Dan aku haruslah banyak bersyukur, topung bagiku hanya untuk relaksasi, menjaga kesehatan, dan hanya sedikit melepas lelah. Jika merenung dan menyadari seperti ini aku merasa sangat lebih beruntung ketimbang yang lain dengan penyakit yang lumayan berat.
Kucoba untuk terus menyibukkan diri, agar kelelahan serta kejenuhan menghampiri diriku dan sesekali melepas kekecewaan atas ‘gagal maningnya’ aku untuk totok punggung hari ini. Kucoba membaca buku-buku ringan seperti cerpen karya sahabat-sahabatku. Luar biasa sekali sahabat-sahabatku ini. Kog bisa ya? Menghasilkan beberapa buah cerita yang menarik sehingga asik untuk dibaca dan menjadi sebuah buku. Beberapa kali aku mencoba menulis, setiap kubaca tulisanku sendiri... timbul rasa maluku... akhirnya kuhapus tulisanku. Kucoba menuliskan kembali apa yang menari-nari dalam pikiranku, jadilah dua paragraf, ah malu! Bagaimana kalo dibaca orang, nanti salah! Hapus..!akhirnya kuhapus lagi. Merasa malu, merasa tak pantas, merasa tak layak untuk dibaca oleh orag lain. apalagi bila dibaca oleh mereka yang sudah pandai dan mahir dalam menulis.
#tagur hari kesatu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren, Bu Hid...
Wede keren keren
Wede keren keren
Keren Bu Hidayatun plot dirapatkan dan deskripsinya detilkan ya Ditunggu tulisan berikutnya