Oh... Begitu
Peristiwa itu Masih saja terekam dibenakku. Sore menjelang Maghrib tadi tiba2 saja lantang seorang laki2 berteriak..maling!..maling!..maling!, Tangkap!..tangkap!..maling! Seketika saja di depan rumahku, banyak warga berkerumun. Diam-diam kuintai dari dalam pagar rumahku. "Haduh pak!..maaf!..tolong!..haduh!..haduh..!" Kudengar diantara kerumunan warga yang mengasuh dan minta tolong. "Pukul!..maling tuh!..pukul..!" Teriak warga.
"Stop!..stop!..woi!..sudah!..sudah!.. stop!" Salah seorang melerai kerumunan dan berusaha menghentikan perilaku warga yang main hakim sendiri. Sedikit terkendali amukan warga, setelah Pak RT yang berusaha melerai tadi memegang kencang kedua tangan seorg laki -laki yang sdh hampir babak belur oleh massa. "Jangan main hakim sendiri, Bapak-Bapak! Saya minta tolong!" Pak RT terengah-engah sambil berusaha meredam emosi warga dan menyelamatkan laki-laki paruh baya yg dituduh maling tertunduk, sambil kesakitan. "Yuk, kita bawa ke rumah saya. Kita bicarakan baik2, apakah ia benar maling." Kata pak RT dengan napas yang masih tersengal-sengal. "Memang maling dia, Te! Saya ada buktinya." Panggilan singkat untuk pak RT di kampung kami. "Ya...ya... sabar..sabar..Bapak-Bapak, kita bawa ke rumah saya aja ya" sela Pak RT.
Keesokan pagi, seperti biasa antrian Nasi uduk di mpo Tati lumayan panjang. Aku ikut mngantri, sambil nguping percakapan ibu2. "Bukan...bukan maling dia, Pak Joko yang salah paham. Pak Joko liat orang cuma ngelongo-longo2 di halaman rumahnya dah langsung diteriakin maling, Aturan liat2 dulu dong, tanya2 dulu...langsung teriak aja maling." Jelas ibu berjilbab biru. "La iya... Untung ga bonyok itu orang ya? Astaghfirullah...!, Makanya hati-hati!" Timpal ibu berdaster ungu. Sebenarnya bapak yang kemarin dituduh maling itu, dia sedang mencari kucing anggoranya, katanya kucing anggoranya lari masuk ke rumah Pak Joko, eh ternyata bener. Kucing anggoranya ada di rumahnya lagi digendong2 Mariam anaknya Pak Joko." Jelas ibu Tati penjual nasi uduk. "Oohh... Begitu.." angguk-angguk kepala ibu ibu yang mengantri nasi uduk.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar